FBI Buru WN China Baoxia Liu, Diduga Selundupkan Teknologi Senjata AS ke Iran

27 June 2025 16:28 WIB
baoxia-emily-liu-1750907294339.png

1. Operasi Intelijen Teknologi: WN China Jadi Buron FBI

Kuatbaca.com - Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat mengumumkan perburuan terhadap Baoxia 'Emily' Liu, seorang warga negara China yang kini masuk dalam daftar buronan paling dicari. Liu diduga terlibat dalam penyelundupan teknologi militer asal Amerika ke Iran, yang berpotensi membahayakan keamanan global. Pemerintah AS bahkan telah menawarkan imbalan mencapai USD 15 juta atau sekitar Rp 243 miliar bagi siapa saja yang memberikan informasi kredibel mengenai keberadaannya.

Liu bukan satu-satunya yang menjadi sasaran penyelidikan. Ia didakwa bersama tiga warga negara China lainnya dalam kasus konspirasi ekspor ilegal teknologi AS. Kasus ini mengungkap bagaimana jaringan global penyelundupan teknologi militer dapat beroperasi secara terselubung melalui perusahaan-perusahaan cangkang lintas negara.

2. Jaringan Ekspor Ilegal: Mengalirkan Teknologi Sensitif ke Iran

Dalam dakwaan yang diumumkan oleh Departemen Kehakiman AS pada Januari 2024, keempat individu tersebut dituduh mengekspor dan menyelundupkan teknologi asal Amerika Serikat secara ilegal melalui China dan Hong Kong. Barang-barang tersebut dikirim ke entitas yang memiliki kaitan langsung dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan Kementerian Pertahanan Iran (MODAFL), dua lembaga yang diketahui aktif dalam pengembangan sistem persenjataan Iran.

Para terdakwa disebut menggunakan perusahaan fiktif dan struktur bisnis yang kompleks untuk menyamarkan transaksi dan menghindari deteksi otoritas. Barang-barang yang diselundupkan diyakini digunakan dalam produksi drone militer, rudal balistik, serta peralatan militer lainnya yang mendukung operasi IRGC.

3. Modus Operandi: Perusahaan Cangkang dan Penipuan Ekspor

Sejak 2007, Liu dan rekan-rekannya diduga menjalankan operasi lintas negara dengan menggunakan berbagai perusahaan cangkang di China. Mereka memanfaatkan kelonggaran pengawasan ekspor untuk memperoleh komponen elektronik dari perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat, dengan menyamarkan tujuan akhir pengiriman. Dalam dokumen ekspor, tujuan yang dicantumkan adalah perusahaan di China, namun barang-barang tersebut pada akhirnya dikirim ke Iran.

Modus seperti ini menunjukkan betapa rentannya sistem perdagangan global terhadap manipulasi oleh pihak-pihak yang ingin menghindari sanksi internasional. Produk-produk sensitif dari AS ternyata bisa dengan mudah lolos melalui jalur distribusi yang sengaja dikaburkan.

4. Dampak Global: Teknologi AS Dipakai untuk Produksi Senjata Iran

Departemen Luar Negeri AS menegaskan bahwa IRGC dan MODAFL telah menggunakan komponen asal Amerika dalam pengembangan sistem senjata canggih, termasuk drone yang telah digunakan dalam berbagai konflik bersenjata. Iran kemudian menjual produk-produk militernya ke negara-negara sekutu seperti Rusia, Sudan, dan Yaman, memperluas dampak penggunaan teknologi AS ke medan konflik internasional.

Aktivitas ini tidak hanya melanggar sanksi ekonomi dan hukum ekspor AS, tetapi juga memperburuk ketegangan geopolitik global. Adanya aliran teknologi mutakhir ke tangan entitas militer bermasalah seperti IRGC menjadi perhatian serius dalam konteks keamanan internasional.

5. Ancaman Keamanan dan Upaya Penindakan AS

Kasus ini mencerminkan tantangan serius yang dihadapi oleh otoritas AS dalam mengawasi ekspor teknologi strategis. Di tengah kemajuan pesat di sektor elektronik dan militer, risiko penyalahgunaan komponen asal AS untuk tujuan militer negara lain semakin meningkat. Pemerintah AS melalui FBI, Departemen Kehakiman, dan Departemen Luar Negeri kini meningkatkan pengawasan serta menggencarkan kerja sama internasional untuk menghentikan rantai pasok ilegal tersebut.

Dengan tawaran imbalan tinggi dan publikasi global, pencarian terhadap Baoxia Liu dan rekannya menunjukkan betapa pentingnya kasus ini dalam konteks keamanan nasional dan kontrol ekspor internasional. Bagi Amerika Serikat, memastikan teknologi militernya tidak jatuh ke tangan musuh adalah prioritas yang tak bisa ditawar.

teknologi

Fenomena Terkini






Trending