CEO Nvidia Jensen Huang Beri Peringatan Soal Keperkasaan Huawei

15 June 2025 10:52 WIB
ceo-nvidia-jensen-huang-5.jpeg

Kuatbaca.com - Jensen Huang, CEO Nvidia, mengeluarkan peringatan serius terkait perkembangan pesat Huawei di sektor teknologi, khususnya semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI). Ia menilai bahwa pembatasan yang diterapkan Amerika Serikat terhadap Huawei dan industri semikonduktor China justru bisa memberikan kesempatan bagi Huawei untuk memperkuat posisinya di pasar teknologi dunia. Huang menyatakan bahwa meski teknologi Nvidia masih unggul satu generasi dibanding Huawei, jika AS terus memblokir akses ke pasar China, Huawei dapat menjadi kekuatan dominan di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Peringatan Huang ini menyoroti risiko jangka panjang dari kebijakan proteksionis AS yang dapat mempercepat kemajuan teknologi China, khususnya Huawei. Ia mengingatkan bahwa penolakan partisipasi di pasar China bisa membuat Amerika kehilangan pengaruh dan kesempatan untuk mendominasi teknologi AI global.

1. Fokus Huawei dalam Pengembangan Chip AI dan Tantangan AS

Pembatasan ekspor semikonduktor canggih yang dilakukan AS bertujuan untuk memperlambat kemampuan China, terutama Huawei, dalam mengembangkan chip AI mutakhir. Namun, upaya Beijing melalui dukungan kuat terhadap perusahaan domestik seperti Huawei justru memperkuat ekosistem teknologi mereka. Huawei semakin gencar membangun kemampuan produksi chip sendiri, dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.

Meskipun CEO Huawei, Ren Zhengfei, mengakui bahwa teknologi chip mereka masih tertinggal satu generasi dari AS, semangat untuk mengejar ketertinggalan ini sangat tinggi. Huawei terus melakukan riset dan pengembangan dengan target mendekati, bahkan menyamai kualitas chip yang dibuat oleh perusahaan Amerika. Ini menjadi tantangan besar bagi AS yang selama ini mengandalkan superioritas teknologi mereka untuk mempertahankan keunggulan di ranah global.

2. Risiko Dominasi Teknologi China Jika Pengembang AI Berada di Sana

Jensen Huang menegaskan pentingnya pengembangan teknologi AI berbasis teknologi Amerika untuk menjaga posisi negara-negara Barat di era revolusi digital. Namun, kenyataannya banyak pengembang AI berbakat dan riset mutakhir kini banyak berada di China. Hal ini memberikan keunggulan strategis bagi China dan Huawei dalam menguasai teknologi AI masa depan.

Huang menyampaikan bahwa jika tren ini terus berlanjut, China bisa menjadi pemenang dalam persaingan teknologi global. Dia mengingatkan agar kebijakan jangka pendek AS, seperti pembatasan teknologi dan visa pelajar, harus dipertimbangkan secara matang agar tidak berujung pada konsekuensi negatif jangka panjang yang melemahkan posisi Amerika.

3. Kebijakan Visa dan Perdagangan yang Memperketat Hubungan AS-China

Dalam upaya membendung kemajuan teknologi China, pemerintah AS beberapa waktu lalu mengumumkan langkah agresif berupa pencabutan visa bagi pelajar China, terutama yang menempuh pendidikan di bidang teknologi dan ilmu penting. Kebijakan ini diambil untuk mencegah transfer ilmu dan teknologi yang dianggap berpotensi menguntungkan industri China.

Namun, langkah ini menimbulkan ketegangan diplomatik dan dituduh oleh China sebagai penghalang perundingan dagang yang sedang berlangsung. Selain itu, AS juga memperingatkan industri global agar tidak menggunakan chip dari China yang ditujukan khusus ke Huawei, yang semakin memperumit hubungan kedua negara.

4. Keyakinan Jensen Huang pada Kepemimpinan dan Rencana AS

Meskipun menghadapi tantangan tersebut, Jensen Huang tetap yakin dengan strategi dan kebijakan pemerintahan AS, khususnya pada masa Presiden Donald Trump. Ia menilai Trump memiliki rencana permainan yang matang dalam menghadapi persaingan teknologi dengan China.

Huang menyatakan bahwa Nvidia siap mendukung kebijakan pemerintah dan berkontribusi dalam menjaga keunggulan teknologi Amerika. Ia percaya bahwa dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan pelaku industri teknologi, AS dapat mempertahankan dominasinya sekaligus mengatasi persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan seperti Huawei.

teknologi

Fenomena Terkini






Trending