Kuatbaca - Industri otomotif Indonesia memasuki babak baru dengan dimulainya perakitan mobil listrik Aletra L8 di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM), Purwakarta. Kehadiran Aletra, merek otomotif lokal yang baru diperkenalkan ke publik pada Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, kini kembali menarik perhatian lewat langkah konkret yang menunjukkan keseriusannya menggarap pasar kendaraan listrik di tanah air.
Setelah sempat tenggelam dari pemberitaan pasca peluncurannya awal tahun lalu, Aletra kini bangkit dengan gebrakan penting: memulai perakitan lokal kendaraan listrik pertamanya. Model L8 akan dirakit menggunakan sistem Completely Knocked Down (CKD) di pabrik HIM, yang telah berpengalaman menangani lebih dari 11 merek otomotif global sejak 1995. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Aletra bukan sekadar merek yang datang dan pergi, melainkan pemain baru yang punya visi jangka panjang.
Aletra tak sekadar ingin menjadi bagian dari tren kendaraan listrik, tetapi juga aktif membangun fondasi industri otomotif nasional. Perusahaan ini menargetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40% dalam beberapa tahun ke depan. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong penggunaan komponen lokal guna memperkuat kemandirian industri dan membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja Indonesia.
Langkah ini penting, bukan hanya untuk penghematan biaya impor, tetapi juga untuk membangun kedaulatan teknologi otomotif di dalam negeri. Dengan memanfaatkan potensi lokal, Aletra turut mempercepat transformasi industri otomotif nasional menuju era yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Meski merupakan merek asli Indonesia, Aletra tidak berjalan sendiri. Perusahaan ini menjalin kemitraan strategis dengan Livan Auto, anak perusahaan dari grup otomotif global Geely. Kolaborasi ini menjadi bekal penting dalam mengembangkan mobil listrik berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.
Salah satu bentuk adaptasi nyata adalah konversi sistem kemudi dari setir kiri ke setir kanan, serta penyesuaian desain interior dan eksterior agar sesuai dengan selera konsumen lokal dan kondisi jalan di Indonesia. Bahkan, model L8 versi setir kanan hanya akan diproduksi di Indonesia dan direncanakan menjadi basis ekspor ke negara-negara Asia Pasifik yang juga menggunakan sistem kemudi kanan. Ini menjadi nilai strategis yang menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi regional.
Tidak hanya fokus pada produksi massal, Aletra menempatkan kualitas sebagai prioritas utama. Perusahaan ini mengandalkan tim produksi yang terdiri dari insinyur dan teknisi otomotif berpengalaman. Semua tenaga kerja telah menjalani pelatihan khusus untuk memastikan standar manufaktur dan pengendalian mutu yang ketat diterapkan dalam setiap tahapan produksi.
Setiap unit mobil listrik yang keluar dari jalur produksi Aletra akan melalui serangkaian uji kualitas untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan performa yang optimal. Hal ini menjadi pembeda Aletra dengan banyak pemain baru di industri kendaraan listrik, yang kadang tergesa-gesa meluncurkan produk tanpa persiapan matang.
Langkah Aletra bukan sekadar menjawab kebutuhan pasar domestik. Perusahaan ini juga menaruh perhatian besar pada pasar ekspor. Dengan memanfaatkan potensi Indonesia sebagai basis produksi, Aletra memiliki peluang besar untuk menembus pasar regional dan bahkan global.
Respons positif dari masyarakat sejak pertama kali diperkenalkan membuktikan bahwa ada ruang besar bagi merek lokal yang menawarkan kualitas dan inovasi. Ke depan, Aletra berambisi memperluas jangkauan produknya, tidak hanya untuk kebutuhan transportasi pribadi, tetapi juga untuk sektor logistik dan niaga berbasis listrik.
Kehadiran Aletra di tengah gempuran merek global adalah bukti bahwa industri otomotif Indonesia bisa melahirkan pemain lokal yang berdaya saing. Dengan strategi produksi yang terencana, komitmen pada TKDN, kemitraan strategis global, dan orientasi ekspor, Aletra tengah membangun masa depan otomotif nasional yang lebih hijau dan mandiri.
Dengan perakitan L8 yang telah dimulai, tinggal waktu yang akan membuktikan sejauh mana Aletra bisa melaju dan menginspirasi lahirnya inovasi-inovasi baru dari anak bangsa di sektor transportasi modern.