1. Teknologi AI Kini Bisa Deteksi Mood Hanya dari Kamera Depan
Kuatbaca.com - Perkembangan kecerdasan buatan (AI) kini tidak hanya sebatas menciptakan gambar, suara, atau video. Teknologi ini semakin berkembang hingga mampu menganalisis ekspresi wajah pengguna secara real-time melalui kamera depan ponsel, dan bahkan menebak emosi hanya dari foto selfie.
Salah satu terobosan tersebut datang dari Emobot, sebuah startup asal Prancis yang fokus di bidang teknologi kesehatan mental. Baru-baru ini, Emobot memperkenalkan sebuah aplikasi inovatif yang dirancang untuk memantau emosi pengguna lewat kamera selfie, menggunakan metode facial recognition berbasis AI.
Aplikasi ini bukan sekadar gimmick, melainkan telah digunakan secara nyata oleh ratusan pasien di Prancis dan digolongkan sebagai alat medis resmi. Bahkan, penggunaannya dilakukan melalui kerja sama dengan para psikiater profesional, yang dapat meresepkan aplikasi tersebut kepada pasien yang membutuhkan pemantauan emosi.
Dalam wawancara dengan media Inggris The Metro, salah satu pendiri Emobot, Samuel Lerman, menjelaskan bahwa aplikasi ini bekerja seperti termometer, namun untuk mengukur mood dan perubahan emosi pengguna sepanjang hari.
2. Begini Cara Aplikasi Emobot Membaca Emosi Pengguna
Teknologi ini mengandalkan kamera depan ponsel pengguna, yang secara otomatis akan mengambil gambar wajah setiap detik. Setiap gambar kemudian dianalisis menggunakan heatmap dan model klasifikasi AI untuk mengidentifikasi kondisi emosi, seperti senang, marah, bosan, sedih, atau rileks.
Konsepnya menyerupai teknologi pemantau perilaku yang digunakan di kantor-kantor modern untuk melihat apakah karyawan fokus di depan layar atau tampak kelelahan. Namun, pada Emobot, fokus utamanya adalah pemantauan kesehatan mental dalam konteks medis.
Melalui data yang dikumpulkan, aplikasi ini dapat memberikan wawasan mendalam tentang respons pasien terhadap pengobatan, dan mampu mendeteksi penurunan mood secara tiba-tiba yang dapat menjadi tanda awal dari kekambuhan gangguan mental.
Lebih jauh, teknologi ini juga bisa membantu mempercepat diagnosis kondisi psikologis, seperti membedakan antara depresi dan gangguan bipolar, yang dalam praktik konvensional dapat memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dipastikan.
3. Tantangan Privasi dan Kekhawatiran Pengawasan Terus-Menerus
Meski manfaatnya dalam dunia medis cukup menjanjikan, penggunaan teknologi seperti ini tetap menimbulkan kekhawatiran terkait privasi, terutama karena kamera depan ponsel akan aktif terus-menerus di latar belakang.
Lerman mengakui bahwa tim pengembang sempat ragu pengguna umum akan merasa terganggu karena merasa terus dipantau. Apalagi, versi masa depan Emobot direncanakan akan dilengkapi dengan kemampuan menganalisis nada suara pengguna melalui mikrofon.
Untuk meredam kekhawatiran ini, pihak Emobot menegaskan bahwa semua proses dilakukan secara lokal di perangkat, tanpa mengirim gambar ke server eksternal. Foto yang diambil diproses langsung di ponsel menggunakan AI, lalu dihapus secara otomatis setelah dianalisis.
“Memang ada tantangan karena kamera aktif sepanjang waktu. Tapi ternyata tanggapan publik cukup positif, terutama dari pengguna yang benar-benar membutuhkan pemantauan emosi secara akurat,” ujar Lerman.
4. Inovasi AI untuk Kesehatan Mental: Solusi Masa Depan atau Bumerang?
Teknologi seperti Emobot membuka peluang besar bagi transformasi dunia psikiatri. Dokter kini bisa memantau kondisi emosional pasien secara lebih objektif dan konsisten, bukan hanya berdasarkan laporan verbal pasien yang kerap bias atau tidak lengkap.
Namun, di sisi lain, kehadiran teknologi yang selalu mengawasi pengguna lewat kamera dan mikrofon menimbulkan dilema etis dan hukum. Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap penyalahgunaan data pribadi, diperlukan regulasi yang ketat agar inovasi tidak justru menjadi alat pengawasan yang invasif.
Sebagai solusi, para pengembang dituntut untuk menjaga transparansi dalam pengumpulan dan penggunaan data, serta memberikan kontrol penuh kepada pengguna untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur tertentu.
Dengan pendekatan yang etis dan pengawasan ketat, teknologi seperti Emobot dapat menjadi pendamping digital yang bermanfaat dalam pemantauan kesehatan mental—khususnya bagi pasien yang sulit menyampaikan perasaannya secara verbal.