Indonesia Punya "Harta Karun" Migas, Ada 128 Blok Belum Dikembangkan

21 May 2025 08:20 WIB
b23f7152-cf59-472e-8585-fc7f49829131_169.jpeg

Kuatbaca.com - Potensi kekayaan sumber daya alam Indonesia kembali menjadi sorotan, terutama dari sektor minyak dan gas bumi (migas). Dalam ajang IPA Convex 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, sejumlah pemangku kepentingan membeberkan fakta mencengangkan: Indonesia memiliki 128 blok migas yang belum sepenuhnya dikembangkan. Hal ini membuka peluang besar bagi investor, baik dari dalam maupun luar negeri.

1. Peluang Emas di Hulu Migas

Vice President Supply Chain Market PT Medco Energi International Tbk (MEDC), Kenneth Gunawan, menyampaikan bahwa kondisi investasi sektor migas Indonesia saat ini sangat terbuka. Bahkan, ia menilai sistem informasi yang dimiliki SKK Migas tergolong paling transparan dan rapi dibanding negara lain di Asia Tenggara.

Menurut Kenneth, SKK Migas telah menyediakan sistem online yang menampilkan secara lengkap daftar blok migas yang tersedia, termasuk jadwal tender selama satu tahun ke depan. Dengan begitu, investor bisa merencanakan strategi bisnisnya dengan lebih matang.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya kaya sumber daya, tetapi juga mulai serius dalam memperbaiki iklim investasi sektor energi. Ini menjadi sinyal positif bagi pelaku industri migas global yang tengah mencari peluang baru di tengah transisi energi dunia.

2. Ketentuan Tender Migas yang Menarik

Dalam penjelasan lebih lanjut, Kenneth memaparkan aturan main tender Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) yang berlaku di Indonesia. Untuk proyek onshore dengan nilai kontrak antara US$ 100 juta hingga US$ 200 juta, sekitar 30% kontrak diperuntukkan bagi subkontraktor lokal. Jika nilai kontrak melebihi US$ 200 juta, maka 50% harus melibatkan mitra lokal sebagai konsorsium atau subkontraktor.

Hal serupa juga berlaku untuk proyek offshore atau di kawasan rawa. Ketentuan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak hanya membuka pintu investasi, tetapi juga memberdayakan pelaku industri nasional agar ikut terlibat aktif dalam rantai pasok proyek migas besar.

Dengan regulasi yang berpihak pada penguatan peran lokal, pemerintah berharap bisa menciptakan efek ganda terhadap ekonomi nasional. Selain itu, keterlibatan industri dalam negeri dapat memperkuat kemandirian energi nasional di masa depan.

3. 65 Cekungan Migas Belum Tersentuh Eksplorasi

SKK Migas menegaskan bahwa Indonesia memiliki total 128 basin (cekungan sedimen) yang berpotensi menyimpan cadangan migas. Namun, baru sebagian kecil yang telah dimanfaatkan. Berdasarkan data terbaru, masih ada 65 cekungan yang belum tersentuh eksplorasi sama sekali. Ini berarti hampir 50% potensi migas nasional belum digali.

Tommy W Poerwanto, Head of Work Program and Budgeting Strategy SKK Migas, menyebut bahwa Indonesia sangat beruntung karena didukung oleh struktur geologi yang kuat dan kaya akan hidrokarbon. Namun, minimnya eksplorasi menjadi tantangan tersendiri yang perlu segera diatasi melalui dukungan regulasi, insentif fiskal, dan kerjasama investasi.

Dari sisi data, saat ini hanya 20 basin yang sudah dieksplorasi aktif, 27 basin memiliki indikasi penemuan, dan hanya 5 cekungan yang terbukti memiliki sistem petroleum lengkap. Sisanya masih berada dalam tahap geologi awal atau belum diteliti lebih lanjut.

4. 1.000 Sumur Migas Siap Digali Tahun Ini

Tahun 2025 ditargetkan menjadi momentum percepatan pengembangan migas nasional. SKK Migas mencatat terdapat hampir 1.000 sumur migas yang akan digarap tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 sumur akan difokuskan pada eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru.

Langkah ini menjadi bagian dari program agresif pemerintah dalam menggenjot produksi migas nasional. Pasalnya, kebutuhan energi Indonesia terus meningkat, sementara cadangan migas saat ini mulai menunjukkan tren penurunan.

Dengan upaya tersebut, pemerintah berharap bisa meningkatkan angka produksi migas dan mengurangi ketergantungan pada impor energi. Selain itu, keberhasilan eksplorasi juga akan memperkuat daya tawar Indonesia sebagai destinasi utama investasi sektor energi di kawasan Asia Tenggara.

Saatnya Indonesia Serius Kelola "Harta Karun" Migas

Potensi migas Indonesia yang sangat besar, baik dari jumlah blok maupun cekungan yang belum dieksplorasi, merupakan "harta karun" yang belum dimaksimalkan. Dengan sistem tender yang transparan dan regulasi yang semakin mendukung keterlibatan lokal, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama di sektor energi regional.

Tantangan terbesar saat ini adalah mempercepat eksplorasi, menarik investor, dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Jika dijalankan secara konsisten, sektor migas bisa kembali menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

sumber kekayaan alam

Fenomena Terkini






Trending