Warga Sukajaya Ceritakan Sosok Aura Cinta yang Kini Jadi Sorotan Publik

30 April 2025 19:20 WIB
kampung-sukajaya-cikarang-di-mana-dulu-aura-cinta-tinggal-bersama-orang-tuanya-1746010986357_169.jpeg

Kuatbaca - Aura Cinta mendadak menjadi pusat perhatian publik setelah videonya berdebat dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, viral di media sosial. Perdebatan tersebut menyita perhatian banyak orang, hingga latar belakang Aura Cinta yang dulu dikenal sebagai sosok pendiam di kampung halamannya mulai dibongkar. Tak hanya itu, berbagai kisah mengenai kehidupannya yang sederhana pun mulai terungkap, membentuk gambaran lebih dalam tentang siapa sebenarnya remaja yang kini ramai dibicarakan.

Aura Cinta dan Kehidupannya di Sukajaya

Aura Cinta, yang kini berusia remaja, berasal dari kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi. Dulu, dia tinggal bersama keluarganya di sebuah kampung di Sukajaya, yang kini sudah hilang karena digusur untuk proyek pengembangan. Sebelum dikenal karena perdebatan viralnya, Aura dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tidak terlalu banyak bergaul dengan tetangga.

Menurut Nurdin, Ketua RT 1 RW 1 Sukajaya, Aura tidak banyak bersosialisasi dengan orang lain di lingkungannya. “Dia nggak bercampur baur sama yang lain, pendiam. Awalnya setahu saya pribadi, ya sopan, kalau ada apa-apa nyapa gitu,” ungkap Nurdin saat ditemui di rumahnya. Di mata Nurdin, Aura bukanlah sosok yang sering terlihat aktif dalam kegiatan komunitas atau interaksi sosial dengan tetangga sekitar.

Kejadian yang Memicu Kemarahan Aura

Perdebatan yang terekam antara Aura dan Dedi Mulyadi bermula dari rasa kecewa yang mendalam. Aura merasa rumahnya, yang berada di tanah negara, dihancurkan tanpa ada solusi yang memadai. Keputusan pemerintah untuk membongkar rumahnya menjadi salah satu faktor utama yang memicu amarahnya. Dalam pandangan Nurdin, tidak mungkin seorang remaja bertindak seperti itu tanpa ada alasan yang kuat. “Kalau menurut saya, bocah ini pastinya nggak tiba-tiba ya ngomong kayak gitu, ada asal-usulnya kalau mau ditelusuri,” ujarnya. Nurdin menduga, kekecewaan tersebut berasal dari ketidakberdayaan yang dirasakan Aura atas kejadian penggusuran tersebut.

Tidak Ada Komunikasi dengan Tetangga

Dwi Prasetya, salah satu tetangga yang mengenal Aura sejak kecil, juga memberikan pandangannya tentang sosok Aura Cinta. Dwi menyebutkan bahwa sebelum viral, Aura adalah anak yang sangat pendiam dan tidak banyak berinteraksi dengan orang-orang di sekitar rumahnya. “Sebelum viral itu kita tahunya ya pendiam saja. Sekarang kayak gitu. Ya gitu, tapi sama tetangga juga kagak akur, sama samping rumah aja nggak nyapa,” ungkap Dwi.

Dwi juga menyebutkan bahwa keluarga Aura Cinta dulu menjalankan beberapa usaha kecil-kecilan di rumah mereka, seperti jualan boneka dan bensin. Namun, sejak penggusuran rumah mereka, Dwi mengaku tidak tahu di mana keberadaan keluarga Aura Cinta sekarang. “Dulu itu bapaknya jualan boneka, awalnya. Terus bensin pernah, jualan botolnya, macem-macem usaha pokoknya. Puluhan tahunlah di sini,” kenang Dwi tentang usaha keluarga Aura yang sudah lama bertahan di kawasan tersebut.

Aura Cinta menjadi lebih dikenal publik setelah mengunggah sebuah video di akun TikTok-nya yang berisi luapan kekecewaan karena rumahnya dibongkar. Dalam video tersebut, ia mengekspresikan perasaan marah dan kecewa atas kebijakan pemerintah yang membuat keluarganya kehilangan tempat tinggal. Video ini pun menjadi viral dan menarik perhatian banyak pihak, termasuk Dedi Mulyadi, yang kemudian mengundang Aura dan keluarganya untuk hadir dalam sebuah forum yang membahas masalah tersebut.

Dalam forum tersebut, terjadilah perdebatan antara Aura Cinta dan Dedi Mulyadi. Perdebatan ini pun menjadi sorotan banyak orang setelah Dedi Mulyadi mengunggah rekaman pertemuan itu di kanal YouTube miliknya. Judul video yang diunggah pada 26 April 2025 itu bertuliskan, "INI PENJELASAN KDM PADA REMAJA YANG KECEWA KARENA RUMAHNYA DIBONGKAR", yang semakin memperjelas konfrontasi yang terjadi antara keduanya.

Perdebatan antara Aura dan Dedi Mulyadi memunculkan berbagai reaksi dari masyarakat. Sebagian besar merasa prihatin dengan keadaan Aura yang merasa menjadi korban kebijakan yang tidak menguntungkan. Namun, tidak sedikit pula yang memberikan kritik terhadap cara Aura menyampaikan kekecewaannya, mengingat usianya yang masih muda dan akhlaknya yang seharusnya lebih dijaga.

Kisah Aura Cinta ini mengingatkan kita akan pentingnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, terutama dalam hal kebijakan yang mempengaruhi kehidupan mereka secara langsung. Di satu sisi, kebijakan pembangunan dan penggusuran mungkin diperlukan untuk kepentingan yang lebih besar, tetapi di sisi lain, perasaan dan hak warga yang terdampak harus tetap dihargai.

Meskipun saat ini Aura Cinta sedang menjadi sorotan publik, masa depan keluarga ini masih penuh ketidakpastian. Setelah penggusuran rumah mereka, mereka harus mencari tempat tinggal baru dan berusaha melanjutkan kehidupan mereka di tengah perubahan besar yang mereka hadapi. Bagaimana mereka akan melangkah ke depan, masih menjadi pertanyaan besar. Namun yang pasti, kejadian ini telah membuka mata banyak orang mengenai kesulitan yang dihadapi oleh sebagian masyarakat yang terpinggirkan oleh kebijakan yang tidak selalu berpihak pada mereka.

Aura Cinta kini mungkin menjadi simbol bagi banyak orang yang merasa terpinggirkan, tetapi juga harus diingat bahwa cara kita menyuarakan protes atau ketidakpuasan harus tetap mempertimbangkan norma sosial dan etika, agar tidak merusak hubungan dengan orang lain atau pihak yang berwenang.

sosial budaya

Fenomena Terkini






Trending