Wamensos Agus Jabo Dukung Hari Kewirausahaan Nasional 2025, Dorong Transformasi Bansos Jadi Usaha Mandiri

11 June 2025 15:26 WIB
wamensos-agus-jabo-priyono-1749619797834_169.jpeg

Kuatbaca.com - Peringatan Hari Kewirausahaan Nasional 2025 menjadi tonggak bersejarah bagi dunia usaha Indonesia. Acara yang digelar oleh Kementerian Koperasi dan UMKM bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono, yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Dalam sambutannya, Agus Jabo menyatakan bahwa Kementerian Sosial tidak hanya fokus pada penyaluran bantuan sosial (bansos), tetapi juga terus mengembangkan pendekatan transformasional agar bantuan bisa menjadi alat pembebas dari kemiskinan. Salah satu upaya konkret tersebut adalah melalui Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), yang memberi modal, pelatihan, hingga pendampingan kewirausahaan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).

1. Bansos Tidak Lagi Sekadar Bertahan, Tapi untuk Melompat Lebih Maju

Agus Jabo menegaskan, bansos seharusnya tidak hanya dijadikan sebagai sarana mempertahankan hidup, tetapi menjadi fondasi untuk membuka jalan kemandirian ekonomi. Dengan transformasi seperti ini, pemerintah mendorong masyarakat miskin tidak hanya bertahan dalam keterbatasan, tetapi mampu membangun usaha produktif dan keluar dari jerat kemiskinan secara permanen.

“Kita tidak ingin bansos hanya jadi alat mempertahankan kemiskinan. Tapi harus jadi alat membebaskan rakyat dari kemiskinan, lewat pemberdayaan ekonomi berbasis kewirausahaan,” ujar Wamensos dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025).

Program PENA telah menjadi salah satu inisiatif unggulan Kemensos dalam membina ribuan KPM agar dapat berdikari. KPM tidak hanya diberikan modal usaha, namun juga dibekali dengan pengetahuan manajemen keuangan, pemasaran, hingga pelatihan digitalisasi UMKM, menjadikan mereka lebih adaptif dalam menghadapi era modern.

2. Hari Kewirausahaan Nasional: Wujud Penghormatan Negara untuk UMKM

Peringatan Hari Kewirausahaan Nasional 2025 ini sendiri merupakan yang pertama kali diselenggarakan dalam sejarah Indonesia. Bertempat di SMESCO Convention Center, Jakarta, acara ini menjadi simbol bahwa kewirausahaan kini mendapat pengakuan formal dari negara, seiring pentingnya peran pelaku usaha kecil dan menengah dalam menggerakkan perekonomian nasional.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyebut peringatan ini sebagai bentuk apresiasi tertinggi dari negara kepada para pelaku UMKM. Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberi mandat khusus kepada kementeriannya untuk menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi bangsa.

"Ini adalah momentum kesetaraan, penghormatan yang luar biasa tinggi dari negara kepada pengusaha mikro, kecil, dan menengah yang tersebar di seluruh Indonesia," ucap Maman.

Kementerian UMKM juga berkomitmen menjadi mitra strategis HIPMI dan pelaku UMKM di seluruh daerah, menciptakan kolaborasi yang solid dalam hal pendanaan, pembinaan, serta akses pasar yang lebih luas.

3. HIPMI Dorong Semangat Wirausaha Muda, Pemerintah Siap Fasilitasi

Sementara itu, Ketua Umum HIPMI Akbar Himawan Buchari, sebagai inisiator Hari Kewirausahaan Nasional, berharap peringatan ini menjadi pemicu semangat generasi muda untuk berwirausaha. Ia menyebut bahwa menjadi pengusaha adalah jalan menuju kemandirian, bukan hanya bagi individu, tetapi juga untuk negara.

“Semoga Hari Kewirausahaan yang diperingati pertama ini menjadi momentum agar kader HIPMI di seluruh Indonesia mau jadi pengusaha, tumbuh dan eksis bersama,” ujar Akbar.

HIPMI menilai dukungan pemerintah sangat penting, mulai dari penyederhanaan perizinan usaha, akses permodalan, pelatihan hingga insentif fiskal. Maka dari itu, sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha harus terus diperkuat agar ekosistem wirausaha di Indonesia semakin tangguh dan kompetitif, baik di pasar domestik maupun global.

4. Wamensos Ajak Kolaborasi Lintas Sektor dalam Kewirausahaan Sosial

Kembali menegaskan komitmen sosial, Agus Jabo menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan kementerian lain, organisasi pengusaha, dan masyarakat sipil dalam mendukung kewirausahaan sosial. Ia yakin, dengan pendekatan terintegrasi, pemerintah bisa menciptakan lebih banyak wirausaha tangguh dari kelompok rentan.

“Pemberdayaan bukan hanya tugas Kemensos. Kita butuh kemitraan luas agar rakyat miskin bisa jadi pelaku usaha yang mandiri dan produktif,” tegasnya.

Ke depan, Kemensos juga akan memperkuat jaringan Sekolah Rakyat, wadah pendidikan nonformal yang akan mengajarkan keterampilan kewirausahaan sejak dini kepada masyarakat marginal. Program ini diharapkan bisa menjadi jembatan keterampilan dan karakter usaha, terutama di kalangan muda dan penerima manfaat bansos.

Peringatan Hari Kewirausahaan Nasional 2025 menjadi panggung awal bagi lahirnya kebijakan yang berpihak pada pelaku usaha mikro. Ini bukan sekadar seremoni, tapi komitmen nyata menuju Indonesia yang mandiri secara ekonomi melalui jalur kewirausahaan.

sosial budaya

Fenomena Terkini






Trending