top ads
Home / Sosial & Budaya / Tuntutan Kuat Pasca Kebakaran Gunung Bromo: Implementasi Sistem Pencegahan Karhutla

Sosial & Budaya

  • 10

Tuntutan Kuat Pasca Kebakaran Gunung Bromo: Implementasi Sistem Pencegahan Karhutla

Tuntutan Kuat Pasca Kebakaran Gunung Bromo: Implementasi Sistem Pencegahan Karhutla
  • September 16, 2023

Kuatbaca - Pasca kebakaran yang melanda kawasan Gunung Bromo, banyak pihak merasa prihatin dan terdampak. Sebuah bencana alam yang mengakibatkan sekitar 274 hektare Taman Nasional ludes terbakar. Tak hanya itu, kejadian tersebut juga menghanguskan tanaman endemik kawasan Gunung Bromo seperti suket malela dan anggrek tosari, kehilangan yang sangat berarti bagi ekosistem lokal serta kerugian negara.


1. Pentingnya Tindakan Tegas


Asep Ahmad Maoshul Affandy, salah satu anggota Komisi IV DPR RI, menegaskan pentingnya tindakan tegas bagi para pelaku kebakaran hutan. "Adalah penting bagi aparat hukum untuk segera mengidentifikasi dan menjerat setiap individu yang terlibat dalam kejadian ini. Harus ada efek jera untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," ujar Asep.


Lebih lanjut, Asep menyoroti denda sebesar Rp 1,5 miliar yang dijatuhkan pada pelaku. Menurutnya, jumlah tersebut sangat tidak sebanding dengan dampak kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh kebakaran. Tidak hanya kerugian alam, tapi juga biaya pemadaman yang signifikan. Selain itu, dampak ekonomi terhadap UMKM dan sektor pariwisata di kawasan tersebut menjadi perhatian. Banyak UMKM yang terdampak, pekerjaan hilang, dan okupansi hotel mengalami penurunan yang drastis.


Dampak lain yang tak kalah penting adalah rusaknya keanekaragaman hayati di sekitar Bromo, peningkatan polusi, serta waktu pemulihan yang diperkirakan akan memakan waktu cukup lama.


Mengingat potensi ancaman kebakaran yang seringkali meningkat saat musim kemarau, Asep menyerukan pentingnya pembentukan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Terutama di daerah-daerah yang memiliki kawasan savana yang luas, potensi kebakaran dapat meluas dan membahayakan pemukiman warga.


Salah satu solusi yang diusulkan oleh Asep adalah pembentukan Sistem Penanggulangan Karhutla. Ini adalah langkah preventif yang diharapkan dapat mengurangi risiko kebakaran di masa depan. Selain itu, Fraksi PPP juga mendesak agar seluruh Taman Nasional di Indonesia memiliki sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional akan merasa lebih aman dan nyaman.


Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, langkah-langkah konkrit harus segera diambil untuk melindungi hutan dan lahan kita, serta mencegah kerugian lebih lanjut bagi masyarakat dan lingkungan. Kejadian di Gunung Bromo harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih proaktif dalam melindungi hutan dan lahan kita.

side ads
side ads