Tragedi di Jalan Palagan: Mahasiswa UGM Tewas Ditabrak BMW

Kuatbaca - Sleman kembali berduka dengan kecelakaan tragis yang menimpa seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Argo Ericko Achfandi. Argo meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya ditabrak sebuah mobil BMW di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Ngaglik, Sleman. Insiden ini mengundang banyak pertanyaan, terutama terkait penyebab dan kronologi kecelakaan tersebut.
Tidak Ada Jejak Rem Sebelum Tabrakan
Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, polisi menemukan fakta mencengangkan: tidak ada bekas rem yang terlihat di jalan sebelum titik terjadinya tabrakan. Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto, menjelaskan bahwa jejak pengereman baru ditemukan sesudah mobil menabrak motor dan kendaraan lain di lokasi tersebut.
Ketiadaan jejak rem ini menimbulkan dugaan bahwa mobil BMW yang dikemudikan Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan mungkin melaju dengan kecepatan tinggi atau pengemudi kehilangan kendali sehingga tidak sempat mengerem. Polisi menyatakan jejak rem yang ditemukan setelah tabrakan akan menjadi kunci untuk memperkirakan kecepatan kendaraan saat kecelakaan terjadi.
Proses Penyidikan Masih Berlangsung
Penyelidikan atas kasus ini masih berjalan intensif. Polisi telah memanggil dan memeriksa pengemudi BMW yang juga tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Selain itu, pemilik mobil CRV yang terparkir di pinggir jalan dan turut terbentur akibat tabrakan juga diminta memberikan keterangan.
Polisi tidak hanya mengandalkan kesaksian para saksi dan pihak yang terlibat, tetapi juga tengah menunggu hasil pemeriksaan dari para ahli, khususnya terkait rambu-rambu lalu lintas di lokasi kejadian. Hasil pendalaman ini akan membantu mengungkap bagaimana kondisi jalan dan aturan yang berlaku serta apakah ada faktor eksternal yang mempengaruhi kecelakaan.
Dampak Kecelakaan Bagi Keluarga dan Kampus
Kematian Argo Ericko Achfandi meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarga dan lingkungan kampus UGM. Teman-teman dan civitas akademika menyampaikan bela sungkawa dan mengadakan doa bersama sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi Argo.
Insiden ini juga membuka diskusi lebih luas tentang keselamatan berlalu lintas di wilayah sekitar kampus. Banyak yang berharap kecelakaan ini menjadi peringatan untuk pengendara agar lebih waspada, serta bagi pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan dan penataan lalu lintas guna mencegah tragedi serupa terjadi lagi.
Kasus ini mengingatkan kembali pentingnya disiplin berlalu lintas dan kewaspadaan di jalan raya, terutama di kawasan yang ramai dan sering dilalui pelajar serta mahasiswa. Kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar seperti mobil dengan kecepatan tinggi tentu berisiko fatal bagi pengendara sepeda motor.
Masyarakat, khususnya pengguna jalan, diharapkan dapat saling menghormati dan mematuhi aturan agar tidak menimbulkan korban jiwa. Pemerintah dan pihak terkait juga perlu mengkaji kembali tata kelola jalan, keberadaan rambu-rambu, serta penerapan sanksi untuk pelanggar guna menciptakan lingkungan berlalu lintas yang lebih aman.
Keluarga korban dan kampus menantikan proses hukum yang transparan dan adil untuk mengungkap semua fakta di balik kecelakaan ini. Sementara itu, masyarakat diajak untuk mengambil pelajaran dari kejadian ini agar selalu mengutamakan keselamatan, baik sebagai pengendara maupun pengguna jalan lain.
Dengan langkah tegas dan kolaborasi antar pihak, diharapkan tingkat kecelakaan di wilayah Sleman, khususnya di sekitar UGM, dapat ditekan sehingga tidak ada lagi tragedi memilukan seperti yang dialami Argo Ericko Achfandi.