Tragedi Ambrolnya Tembok Penahan di Jawa Barat: Tiga Pekerja Meninggal Dunia

Kuatbaca - Tragedi memilukan terjadi di ruas Jalan Astamaya-Cintaratu, Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Tiga pekerja konstruksi tewas setelah tertimpa tembok penahan tanah yang tiba-tiba ambruk ketika mereka sedang menggali pondasi tambahan.
Pada Senin pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, ketiga pekerja ini sedang sibuk memperkuat pondasi dari tembok penahan yang sebelumnya terlihat menggantung. Meskipun tembok tersebut sudah berdiri dengan panjang 6 meter dan tinggi 1 meter, namun ditemukan bahwa pondasi pertamanya belum cukup kuat sehingga perlu penguatan.
1. Kronologi Kejadian
Ketika mereka sedang bekerja, tiba-tiba tembok di atasnya roboh dan menimpa mereka. Kejadian ini sungguh mendadak sehingga ketiga pekerja, Suib, Parno, dan Miskun, tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri.
Proses evakuasi korban pun tidak mudah. Butuh waktu hampir dua jam untuk mengevakuasi ketiganya dari bawah reruntuhan tembok. Mengingat lokasi kejadian tidak memungkinkan penggunaan alat berat, tim evakuasi harus menggunakan metode manual dengan pahat untuk menghancurkan bagian dari tembok yang roboh. Sayangnya, saat berhasil ditemukan, ketiga pekerja sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Nanang, dari Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Pangandaran, memberikan keterangan bahwa tembok yang ambruk tersebut adalah bagian dari proyek pembuatan penahan tanah di ruas Jalan Astamaya-Cintaratu. Proyek tersebut dikerjakan oleh sebuah kontraktor dari Kota Banjar, Jawa Barat.
Ada indikasi kuat bahwa pekerjaan yang telah dilakukan belum sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditentukan sebelumnya. Karena perbedaan ini, kontraktor diperintahkan untuk memastikan pekerjaan dilakukan sesuai dengan desain yang telah direncanakan. Nanang menekankan pentingnya mematuhi desain untuk memastikan keamanan dan keawetan struktur.
Sementara itu, proyek pembuatan tembok penahan tanah sementara dihentikan untuk menjamin keamanan pekerja dan menghindari kemungkinan kejadian serupa di masa mendatang.
Kejadian ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya mematuhi standar keselamatan dan protokol ketika bekerja di lokasi konstruksi. Selain itu, kejadian tragis ini juga menyoroti pentingnya supervisi dan kontrol kualitas dalam setiap proyek pembangunan untuk memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat.