Telkom Perkuat Komitmen Lingkungan Melalui Digiland 2025

28 May 2025 21:46 WIB
telkom-digiland-2025-1748416125272.jpeg

Kuatbaca - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk kembali mempertegas komitmennya terhadap keberlanjutan dengan menggelar acara Digiland 2025, sebuah event tahunan besar yang tidak hanya menawarkan hiburan dan pengalaman digital terkini, tetapi juga mengedepankan aspek ramah lingkungan. Telkom mengusung konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) secara nyata dalam setiap langkah penyelenggaraan, menunjukkan bahwa inovasi teknologi dan tanggung jawab sosial-lingkungan bisa berjalan berdampingan.

Menghitung Jejak Karbon untuk Langkah Keberlanjutan yang Terukur

Salah satu langkah penting yang diambil Telkom dalam rangka menjaga lingkungan adalah melakukan perhitungan jejak karbon secara menyeluruh selama acara Digiland berlangsung. Bekerja sama dengan Jejakin, sebuah lembaga yang mengkhususkan diri dalam pengukuran dampak lingkungan, Telkom mencatat total emisi karbon yang dihasilkan mencapai lebih dari 144 ton karbon dioksida ekuivalen (kgCO₂e).

Emisi ini berasal dari berbagai sumber, seperti penggunaan tempat dan fasilitas, konsumsi makanan dan minuman, transportasi peserta, serta pengelolaan sampah selama acara. Data ini menjadi pijakan strategis bagi Telkom untuk merancang langkah kompensasi emisi yang tidak hanya efektif tetapi juga terukur dan berdampak nyata bagi lingkungan.

Penanaman Pohon Mangrove sebagai Solusi Kompensasi Emisi

Dalam upaya menyeimbangkan emisi karbon yang dihasilkan selama Digiland 2025, Telkom memperkirakan perlu menanam hampir 16 ribu pohon mangrove dengan masa hidup tiga tahun sebagai kompensasi. Namun, Telkom tidak hanya berhenti pada angka tersebut.

Selama tahun 2025, TelkomGroup telah melaksanakan berbagai inisiatif besar terkait konservasi lingkungan. Di antaranya adalah penanaman 56.800 pohon mangrove yang berperan penting dalam menjaga ekosistem pesisir dan mengurangi dampak perubahan iklim. Selain itu, ada pula program penanaman 47.900 pohon Multipurpose Tree Species (MTPS) yang mendukung penghijauan serta pemulihan ekosistem hutan.

Telkom juga aktif melestarikan ekosistem laut dengan menurunkan 170 substrat terumbu karang di berbagai wilayah pesisir Indonesia. Aksi ini bertujuan untuk memulihkan dan menjaga keberlanjutan ekosistem bawah laut yang sangat rentan terhadap kerusakan.

Menggabungkan Aktivitas Sosial dan Lingkungan dalam Setiap Event

Digiland 2025 bukan hanya soal teknologi dan hiburan, tetapi juga soal membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap isu lingkungan. Pada acara Digiland Run tahun lalu, setiap jarak yang ditempuh peserta lari diubah menjadi jumlah pohon yang akan ditanam. Konsep ini berhasil mengajak banyak orang untuk berkontribusi aktif pada penghijauan.

Tahun ini, Telkom menghadirkan inovasi baru yang menghubungkan olahraga dengan edukasi. Setiap kilometer yang ditempuh peserta lari akan dikonversi menjadi kuota internet sebesar 1 GB. Kuota ini akan disalurkan untuk mendukung akses pendidikan di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) di Indonesia. Dengan cara ini, Telkom menunjukkan bahwa keberlanjutan juga harus mengangkat aspek sosial, yakni pemerataan akses pendidikan dan teknologi.

VP Sustainability Telkom, Gunawan Wasisto Ciptaning Andri, menegaskan bahwa semua upaya ini menunjukkan bagaimana Telkom tidak hanya ingin mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga aktif berkontribusi dalam pemulihan ekosistem secara luas. Angka penanaman pohon dan konservasi yang sudah dilakukan bahkan jauh melampaui kebutuhan kompensasi emisi Digiland 2025.

Sementara itu, VP Corporate Communication Telkom, Andri Herawan Sasoko, menambahkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar jargon, melainkan bagian tak terpisahkan dari setiap inisiatif perusahaan, termasuk penyelenggaraan event besar. Melalui perpaduan inovasi digital dan tanggung jawab sosial-lingkungan, Telkom ingin menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk bersama menjaga bumi sekaligus memberdayakan masyarakat.

Telkom membuktikan bahwa kemajuan teknologi dan digitalisasi dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan. Dengan tindakan nyata seperti penghitungan jejak karbon, kompensasi emisi melalui konservasi alam, serta pemberdayaan sosial melalui akses pendidikan, Digiland 2025 menjadi contoh nyata bagaimana sebuah perusahaan besar dapat berkontribusi positif bagi masa depan yang berkelanjutan.

Acara ini tidak hanya memanjakan pengunjung dengan berbagai hiburan dan inovasi digital, tetapi juga mengajak semua untuk peduli terhadap lingkungan dan masa depan planet ini. Transformasi digital, menurut Telkom, harus mampu membawa dampak positif yang luas, tidak hanya bagi bisnis dan teknologi, tapi juga bagi ekosistem dan masyarakat luas.

Dengan langkah-langkah konkret dan terukur, Telkom menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan bisa menjadi agen perubahan yang tidak hanya mengejar kemajuan teknologi, tetapi juga menjaga bumi dan membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

sosial budaya

Fenomena Terkini






Trending