Strategi Jasa Raharja Tekan Kecelakaan Selama Mudik Lebaran 2025

Kuatbaca - Setiap tahun, momen mudik Lebaran selalu menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam menjaga keselamatan masyarakat di jalan raya. Untuk mengantisipasi potensi kecelakaan selama arus mudik dan balik, PT Jasa Raharja telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna meningkatkan perlindungan bagi para pemudik.
Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menekan angka kecelakaan dan fatalitas selama musim mudik. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membangun ekosistem pelayanan yang terintegrasi, sehingga korban kecelakaan bisa mendapatkan pertolongan lebih cepat dan efisien.
Saat ini, 2.694 rumah sakit di seluruh Indonesia telah terhubung dalam sistem Jasa Raharja, memungkinkan korban kecelakaan mendapatkan perawatan secara langsung tanpa harus melalui proses administrasi yang berbelit. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan 508 polres dan lebih dari 1.000 polsek di seluruh Indonesia melalui program IRSMS (Integrated Road Safety Management System) dan DORS (Digital Operation Road Safety) dari Polri.
Dukungan Penuh untuk Operasi Ketupat 2025
Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025, Jasa Raharja turut mendukung Operasi Ketupat 2025 yang dipimpin oleh Korlantas Polri. Sebagai bagian dari persiapan, tim Jasa Raharja telah melakukan survei jalur mudik sejak jauh-jauh hari. Beberapa jalur utama yang disurvei meliputi Pelabuhan Bakauheni di Lampung, Pelabuhan Merak di Banten, hingga Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi.
Tak hanya itu, Jasa Raharja juga melakukan pemantauan terhadap jalan tol dan jalan nasional di Pulau Jawa, yang menjadi jalur utama bagi jutaan pemudik. Dengan koordinasi yang kuat bersama Korlantas Polri dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan upaya ini bisa meminimalkan risiko kecelakaan dan mempercepat respons terhadap kejadian di lapangan.
Posko Mudik di Titik-Titik Rawan Kecelakaan
Untuk memberikan perlindungan maksimal kepada pemudik, Jasa Raharja telah menyiapkan posko di 22 titik rawan kecelakaan. Posko ini akan menjadi pusat layanan bagi pemudik, terutama mereka yang menggunakan sepeda motor.
Sepeda motor masih menjadi moda transportasi utama bagi banyak pemudik, meskipun memiliki risiko kecelakaan yang lebih tinggi dibanding kendaraan roda empat. Dengan adanya posko ini, pemudik bisa mendapatkan layanan informasi, pemeriksaan kesehatan gratis, serta bantuan darurat jika mengalami kendala di perjalanan.
Mudik Gratis untuk 20.000 Pemudik
Selain fokus pada keselamatan di jalan, Jasa Raharja juga kembali mengadakan program mudik gratis sebagai upaya mengurangi penggunaan sepeda motor dalam perjalanan jarak jauh. Tahun ini, program ini ditargetkan bisa mengakomodasi lebih dari 20.000 pemudik yang akan diberangkatkan dengan berbagai moda transportasi, di antaranya:
1.360 armada bus yang melayani berbagai rute darat.
90 rangkaian kereta api untuk perjalanan yang lebih aman dan nyaman.
26 kapal laut untuk melayani pemudik yang menggunakan jalur laut.
Dengan program ini, diharapkan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor, bisa berkurang sehingga angka kecelakaan dapat ditekan.
Pendaftaran program mudik gratis ini telah dibuka dengan sistem yang lebih modern dan terintegrasi. Masyarakat bisa mendaftar melalui platform digital masing-masing perusahaan di bawah naungan Kementerian/BUMN.
Calon peserta hanya perlu menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau nomor handphone untuk mendaftar, sehingga prosesnya lebih mudah dan mengurangi potensi duplikasi data. Melalui sistem ini, peserta bisa langsung melihat kapasitas yang tersedia dan memilih moda transportasi yang sesuai.
Dengan berbagai langkah yang telah disiapkan, Jasa Raharja berharap musim mudik tahun ini bisa berlangsung dengan lebih aman, nyaman, dan minim kecelakaan. Seluruh persiapan yang dilakukan, mulai dari integrasi layanan kesehatan, dukungan terhadap Operasi Ketupat, hingga penyediaan posko di titik rawan, merupakan bentuk komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Bagi para pemudik yang berencana pulang ke kampung halaman, penting untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas, beristirahat dengan cukup sebelum berkendara, dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah serta BUMN. Mudik adalah perjalanan pulang yang penuh makna, dan keselamatan harus menjadi prioritas utama.