Quraish Shihab Ungkap Kondisi Najwa Shihab Setelah Kehilangan Suami

Kuatbaca - Kabar duka datang dari keluarga Najwa Shihab. Suami tercinta, Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, telah meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025. Kabar ini tentu membawa kesedihan mendalam bagi Najwa dan keluarganya. Dalam suasana penuh duka, ayah Najwa, Quraish Shihab, memberikan gambaran tentang kondisi sang anak setelah kepergian sang suami.
Najwa Shihab, Pasrah dan Lapang Dada Menerima Takdir
Quraish Shihab mengungkapkan bahwa Najwa kini berada dalam kondisi pasrah dan legawa. Menurutnya, Najwa sudah berusaha menerima kenyataan ini dengan ikhlas, menyadari bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari takdir Tuhan yang terbaik untuknya.
“Najwa sudah pasrah dan legawa. Semua yang ditentukan Tuhan itu yang terbaik. Memang ada sedih, air mata tak lepas, tapi dia hanya mengucap doa dan menerima dengan hati yang ikhlas,” ujar Quraish dengan suara penuh haru.
Ungkapan Quraish ini menggambarkan ketegaran Najwa di tengah kesedihan yang mendalam. Meskipun kehilangan seseorang yang sangat dicintai bukan hal yang mudah, Najwa mencoba untuk tetap kuat dan menerima kenyataan pahit ini sebagai bagian dari perjalanan hidup.
Reaksi Awal yang Sulit, Namun Berangsur Ikhlas
Mengenang saat pertama kali Najwa menerima kabar meninggalnya Ibrahim, Quraish mengakui bahwa putrinya tentu sangat terpukul dan belum siap menerima kenyataan tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, Najwa mampu menenangkan dirinya dan mulai menyadari bahwa kehidupan dan kematian adalah hak prerogatif Tuhan.
“Siapa pun yang kehilangan orang yang dicintai pasti akan merasa terpukul. Tapi setelah kesedihan itu, dia mulai menyadari bahwa semua ini milik Tuhan dan harus diterima dengan penuh keikhlasan,” jelas Quraish.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa proses berduka adalah perjalanan emosional yang berliku, di mana seseorang harus melalui fase penerimaan agar bisa melangkah maju dengan kekuatan baru.
Momen Duka di Pemakaman dan Doa Keluarga
Pemakaman Ibrahim berlangsung di TPU Jeruk Purut pada Rabu, 21 Mei 2025. Dalam suasana hujan yang turun saat pemakaman, Quraish menilai ini sebagai tanda rahmat dan kasih sayang Tuhan kepada almarhum. Keluarga dan kerabat dekat hadir memberikan penghormatan terakhir, mengenang sosok Ibrahim sebagai pribadi yang baik dan penuh kebaikan.
Quraish, yang juga seorang tokoh agama dan cendekiawan, mengajak semua pihak untuk mendoakan almarhum dan memberikan dukungan moral kepada Najwa serta keluarga yang ditinggalkan.
Ibrahim Sjarief dikenal sebagai sosok yang hangat dan penyayang, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi lingkungan sekitarnya. Sebagai suami Najwa Shihab, ia menjadi pendamping setia dan sumber kekuatan di balik karier dan aktivitas sosial Najwa yang padat.
Kepergian Ibrahim di usia 47 tahun tentu meninggalkan lubang besar di hati keluarga, terutama Najwa. Namun, warisan cinta dan kenangan indah yang ditinggalkan akan terus hidup dalam ingatan mereka.
Dari pengalaman keluarganya, Quraish Shihab memberikan pesan penting tentang bagaimana menghadapi kehilangan orang yang dicintai. Menurutnya, ikhlas dan pasrah kepada takdir Tuhan adalah kunci agar hati dapat kembali tenang dan bisa melanjutkan hidup.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap insan pasti akan menghadapi masa-masa sulit dan kehilangan, namun yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi semuanya dengan sabar dan penuh keimanan.
Kisah duka yang menimpa Najwa Shihab dan keluarganya ini menjadi pengingat bahwa hidup adalah perjalanan penuh liku. Kehilangan orang terkasih memang sangat menyakitkan, tetapi dengan keikhlasan dan pasrah, kita bisa menemukan kekuatan untuk terus melangkah.
Semoga Najwa dan keluarga diberikan ketabahan serta ketenangan dalam menghadapi ujian berat ini. Dan semoga almarhum Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.