Perbedaan Nama Zaman Praaksara Berdasarkan Geologi dan Arkeologi

Para ahli melakukan periodisasi zaman praaksara berdasarkan ilmu geologi dan arkeologi.
Geologi adalah ilmu yang memelajari bebatuan, sementara arkeologi adalah ilmu yang memelajari benda peninggalan sejarah.
Pendekatan yang dilakukan dua ilmu tersebut menghasilkan perbedaan nama pada periodisasi zaman praaksara.
Apa perbedaan nama zaman praaksara berdasarkan geologi dan arkeologi?
Beda nama zaman praaksara berdasarkan geologi dan arkeologi
Berdasarkan geologi, pembabakan zaman praaksara dibagi menjadi empat, yakni zaman Arkaikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum.
Sedangkan menurut arkeologi, periodisasi zaman praaksara dibagi menjadi dua, yakni zaman batu dan zaman logam.
Berikut penjelasan singkat pembabakan zaman praaksara berdasarkan geologi dan arkeologi.
Pembabakan zaman praaksara berdasarkan geologi
Arkaikum
Arkaikum atau Arkeozoikum atau Arkean adalah pembabakan masa praaksara yang tertua menurut ilmu geologi.
Pada zaman yang diperkirakan terjadi pada 545-4.500 juta tahun lalu ini belum ditemukan tanda-tanda kehidupan.
Kulit bumi bahkan masih dalam proses pembentukan dan udara masih sangat panas.
Paleozoikum
Zaman Paleozoikum atau zaman primer diperkirakan terjadi sekitar 245-545 juta tahun lalu, ketika bumi berangsur mendingin.
Meski kehidupan mulai muncul, pada zaman ini belum ditemukan manusia purba.
Makhluk hidup yang muncul pada zaman Paleozoikum diantaranya, mikroorganisme, ikan, amfibi, reptil, dan binatang-binatang bersel satu lainnya yang tidak bertulang.
Mesozoikum
Mesozoikum atau zaman sekunder atau zaman pertengahan berlangsung sekitar 140 juta tahun lamanya.
Pada zaman ini kehidupan di bumi semakin berkembang, di mana jumlah ikan, amfibi, dan reptil berkembang sangat pesat.
Oleh karena itu, Mesozoikum juga disebut sebagai zaman reptil, yang ditandai dengan kemunculan reptil besar seperti Dinosaurus dan Atlantosaurus.
Neozoikum
Neozoikum memiliki nama lain Kenozoikum, Senozoikum, dan zaman kehidupan baru.
Zaman ini disebut sebagai periode paling penting dalam sejarah manusia karena reptil raksasa seperti Dinosaurus mulai punah dan mulai muncul manusia.
Zaman Neozoikum dibagi dua, yaitu zaman tersier (Dinosaurus semakin menghilang dan binatang menyusui berkembang sepenuhnya) dan zaman kuarter (kemunculan manusia purba).
Pembabakan zaman praaksara berdasarkan arkeologi
Menurut arkeologi, periodisasi zaman praaksara dibagi menjadi dua, yakni zaman batu dan zaman logam.
Zaman batu
Zaman batu dibagi ke dalam empat periode, yaitu:
1. Zaman batu tua (Paleolitikum)
Zaman Batu Tua (Paleolitikum) diperkirakan berlangsung pada 600.000 tahun yang lalu.
Pada masa ini, alat-alat yang digunakan oleh manusia purba masih berasal dari batu kasar yang belum dihaluskan.
2. Zaman batu madya (Mesolitikum)
Ciri utama zaman Mesolitikum adalah kehidupan semi nomaden, di mana sebagian manusianya telah hidup menetap di gua-gua dan yang lainnya masih berpindah-pindah.
Hasil kebudayaan paling terkenal dari zaman Mesolitikum adalah kjokkenmoddinger (tumpukan sampah dapur berupa kulit siput dan kerang) dan abris sous roche (kebudayaan yang ditemukan di gua-gua).
3. Zaman batu muda (Neolitikum)
Pada zaman Neolitikum, manusia purba mampu menghasilkan alat-alat dari batu yang telah dihaluskan.
Pada periode ini, terjadi perubahan yang cukup mendasar dari food gathering (berburu dan meramu) menjadi food producing alias membuat makanan sendiri.
4. Zaman batu besar (Megalitikum)
Ciri terpenting dari zaman Megalitikum adalah manusia pendukungnya telah menciptakan bangunan dari batu yang berukuran sangat besar.
Hasil kebudayaan zaman Megalitikum terdiri dari menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden berundak, dan arca.
Zaman logam
Zaman logam atau masa perundagian dibagi ke dalam tiga periode, yaitu:
1. Zaman tembaga
Zaman tembaga berlangsung sekitar 7.000 tahun lalu, tetapi tidak dialami oleh semua wilayah di dunia.
Di Indonesia misalnya, tidak ditemukan peninggalan praaksara berbahan tembaga.
2. Zaman perunggu
Ciri umum dari zaman Perunggu yang berlangsung sejak 3000-2000 SM adalah masyarakatnya sudah menggunakan perkakas dari perunggu.
Adapun hasil kebudayaan zaman Perunggu berupa nekara, kapak corong, arca perunggu, bejana perunggu, dan berbagai perhiasan (kalung, cincin, dan anting-anting).
3. Zaman besi
Zaman Besi berlangsung sejak 1200-550 SM, di mana manusia purba sudah sanggup membuat alat-alat berbahan dasar besi dengan cara melebur bijihnya yang kemudian dituang ke dalam cetakan untuk membuat alat-alat yang dibutuhkan.
Hasil peninggalan dari Zaman Besi yang ditemukan di Indonesia adalah mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata pedang, cangkul, dan sebagainya.