Panasonic Indonesia Pastikan Tidak Ada PHK, Operasional Tetap Berjalan Normal

Kuatbaca - Belum lama ini, kabar mengenai rencana Panasonic Holdings untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 10.000 karyawan di seluruh dunia membuat banyak pihak terkejut. Berita ini memunculkan kekhawatiran, terutama bagi karyawan Panasonic yang bekerja di Indonesia. Namun, pemerintah Indonesia dengan tegas memastikan bahwa PHK ini tidak akan berdampak pada karyawan Panasonic Indonesia.
Kebijakan PHK di Jepang, Tidak Menyentuh Indonesia
Kabar mengenai PHK besar-besaran ini sebenarnya hanya berlaku untuk karyawan yang bekerja di Jepang, bukan di Indonesia. Sejumlah pihak khawatir bahwa kebijakan tersebut bisa merembet ke negara lain, termasuk Indonesia, mengingat Panasonic memiliki pabrik di beberapa negara, termasuk Indonesia. Namun, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa operasional Panasonic di Indonesia tidak akan terganggu oleh rencana restrukturisasi global perusahaan tersebut.
Juru bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief, menjelaskan bahwa meskipun PHK ini akan berdampak pada karyawan di Jepang, pabrik-pabrik Panasonic di Indonesia tetap beroperasi normal. Bahkan, pabrik Panasonic di Indonesia masih menjadi salah satu basis produksi utama dan eksportir besar yang mengirimkan produk ke lebih dari 80 negara di seluruh dunia.
Indonesia Sebagai Basis Ekspor yang Kuat
Indonesia ternyata memegang peran penting dalam strategi bisnis Panasonic di kawasan Asia Tenggara. Dalam keterangannya, Febri menekankan bahwa Panasonic Indonesia merupakan basis ekspor yang strategis, dengan produk-produk yang dihasilkan di sini dikirim ke berbagai negara. Hal ini menunjukkan bahwa daya saing industri elektronik di Indonesia masih sangat kuat di pasar internasional.
Meskipun saat ini industri elektronik di Indonesia tengah mengalami penurunan tingkat utilisasi yang cukup signifikan—dari 75,6% pada tahun 2019 menjadi 50,64% pada triwulan pertama 2025—industri ini tetap berpotensi besar untuk bangkit. Menurut Febri, kondisi ini justru menjadi pengingat bagi semua pelaku industri untuk melakukan transformasi teknologi, peningkatan produktivitas, dan efisiensi operasional agar tetap kompetitif di pasar global yang semakin ketat.
Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Daya Saing Industri
Pemerintah Indonesia, khususnya dalam hal ini Kementerian Perindustrian, juga memberikan perhatian besar terhadap daya saing industri nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang diyakini dapat memperkuat kontribusi industri dalam negeri serta daya saing produk-produk Indonesia di pasar global.
Kebijakan ini mendorong perusahaan-perusahaan seperti Panasonic untuk terus memperkuat peranannya dalam industri elektronik di Indonesia, baik sebagai produsen maupun sebagai eksportir. Pemerintah juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan industri yang lebih kondusif dengan memberantas produk ilegal dan selundupan yang dapat merugikan industri dalam negeri.
Sementara itu, manajemen Panasonic Indonesia juga memberikan klarifikasi terkait isu PHK ini. Ketua Serikat Pekerja Panasonic Gobel Group, Djoko Wahyudi, menyatakan bahwa hingga saat ini, tidak ada rencana PHK di perusahaan Panasonic yang beroperasi di Indonesia. Djoko juga mengonfirmasi bahwa operasional perusahaan di Indonesia tetap berjalan dengan normal dan tidak terpengaruh oleh kebijakan restrukturisasi yang sedang diterapkan oleh Panasonic secara global.
Menurut Djoko, Panasonic Indonesia melihat potensi pasar domestik yang besar serta Indonesia yang menjadi basis ekspor strategis di kawasan ini. Oleh karena itu, perusahaan tetap fokus pada pertumbuhan jangka panjang dan komitmennya untuk terus berkontribusi terhadap industri dalam negeri.
Serikat pekerja Panasonic Gobel Group juga menyampaikan harapannya agar pemerintah Indonesia dapat terus menjaga pasar domestik dengan serius. Mereka mengingatkan pentingnya perang terhadap produk ilegal dan selundupan yang dapat mengancam keberlanjutan industri elektronik di dalam negeri. Selain itu, mereka juga berharap pemerintah dapat memperkenalkan regulasi yang lebih pro terhadap industri lokal dan mendorong pemenuhan TKDN untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.
Kebijakan dan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan perusahaan dalam menjaga stabilitas industri elektronik di Indonesia diharapkan dapat menghindari dampak negatif dari perubahan yang terjadi di perusahaan multinasional seperti Panasonic. Ini juga menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi pasar yang potensial dan strategis bagi perusahaan global, meski tantangan ekonomi dan globalisasi terus berkembang.
Dengan demikian, meskipun dunia menghadapi tantangan yang cukup besar di sektor elektronik dan manufaktur, Indonesia tetap menunjukkan daya tahan yang kuat, baik dari segi produksi maupun ekspor. Pemerintah dan perusahaan-perusahaan seperti Panasonic terus beradaptasi untuk memastikan bahwa industri dalam negeri tetap berkembang dan kompetitif di kancah global.