MR DIY: Kisah di Balik Raksasa Ritel Peralatan Rumah Tangga

Kuatbaca - MR DIY kini bukan sekadar nama toko yang sering dijumpai di pusat perbelanjaan. Dengan deretan rak-rak yang menawarkan ribuan produk rumah tangga, alat tulis, dan perlengkapan gaya hidup, jaringan ritel ini telah mengakar kuat di hati konsumen Indonesia. Namun, di balik merek besar ini, terdapat kisah kepemilikan dan ekspansi yang menarik untuk ditelusuri.
Pendiri dan Akar Usaha dari Negeri Jiran
Kisah MR DIY bermula dari Malaysia pada tahun 2005. Dua bersaudara, Tan Yu Teh dan Tan Yu Wei, adalah otak di balik lahirnya perusahaan ini. Menariknya, mereka bukanlah pelaku lama dalam dunia ritel. Tan Yu Teh, misalnya, menempuh studi di bidang fisika dan memulai karier sebagai insinyur serta pialang saham. Meski latar belakangnya jauh dari dunia dagang, visinya dalam membangun bisnis yang menyediakan barang-barang kebutuhan rumah tangga dengan harga terjangkau membawa perubahan besar.
Keberhasilan MR DIY tidak lepas dari pendekatan bisnis yang fokus pada efisiensi, ketersediaan produk beragam, serta model distribusi yang terorganisir. Dalam waktu singkat, toko-toko MR DIY mulai menjamur di seluruh Malaysia sebelum akhirnya melebarkan sayap ke berbagai negara Asia, termasuk Indonesia.
Ekspansi Cepat dan Dominasi Pasar Indonesia
MR DIY pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia pada tahun 2017. Toko perdananya dibuka di Mega Bekasi Hypermall. Sejak saat itu, pertumbuhan gerainya melesat cepat. Hingga kini, lebih dari 1.000 toko MR DIY telah beroperasi di berbagai kota besar dan kecil di Indonesia. Ini menjadikan perusahaan sebagai salah satu jaringan ritel rumah tangga terbesar di Tanah Air.
MR DIY tak hanya hadir sebagai toko perkakas, tetapi juga menawarkan lebih dari 18.000 jenis produk yang terbagi dalam sepuluh kategori utama, mulai dari alat rumah tangga, perabot, hingga aksesori otomotif dan peralatan listrik. Dengan harga yang kompetitif dan produk yang lengkap, tak heran jika MR DIY menjadi destinasi belanja favorit keluarga Indonesia.
Transformasi Menjadi Perusahaan Terbuka
Pada Desember 2024, langkah besar diambil MR DIY Indonesia dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan kode saham MDIY, perusahaan ini menjadi emiten ke-41 yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) sepanjang tahun tersebut. Saham dijual seharga Rp 1.650 per lembar, dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai lebih dari Rp 4 triliun.
Proses IPO ini bukan hanya menjadi simbol kematangan bisnis, tetapi juga membuka kesempatan bagi publik untuk menjadi bagian dari perjalanan perusahaan. Kepemilikan MR DIY pun kini tidak hanya berada di tangan para pendiri atau pemegang saham utama, tetapi juga tersebar ke ribuan investor ritel di Indonesia.
Dana hasil IPO tak disimpan diam. Perusahaan langsung memanfaatkan modal tersebut untuk memperkuat jaringan toko, membuka gerai-gerai baru, serta meningkatkan efisiensi operasional. Strategi konsolidasi pesanan dalam jumlah besar menjadi kunci untuk meraih skala ekonomi yang menguntungkan, menjadikan harga tetap bersaing di tengah tekanan inflasi dan dinamika pasar.
Pada Juni 2025, MR DIY Indonesia menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdananya. Dalam forum ini, strategi pembagian laba dan pelaporan keuangan diumumkan secara transparan. Lebih dari Rp 1 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang, sedangkan sebagian kecil dijadikan cadangan wajib.
Keberhasilan MR DIY tidak hanya diukur dari ekspansi dan pendapatan, tetapi juga dari penghargaan yang diraih. Salah satunya adalah World Branding Award 2023 yang mengakui MR DIY sebagai merek ritel perbaikan rumah terbaik di kawasan Asia Tenggara. Pengakuan ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga pada kualitas pelayanan dan kepercayaan pelanggan.
MR DIY, Dari Visi Dua Bersaudara Menjadi Kekayaan Kolektif
Kini, MR DIY bukan sekadar perusahaan milik dua bersaudara dari Malaysia. Dengan status perusahaan terbuka, setiap pemegang saham, besar maupun kecil, memiliki bagian dari kesuksesan ini. Langkah-langkah ekspansi yang terukur, strategi bisnis yang efisien, serta kepercayaan publik menjadikan MR DIY sebagai contoh nyata bagaimana perusahaan ritel bisa tumbuh pesat dan tetap relevan di tengah persaingan yang ketat.