Mobil Listrik GAC AION Dirakit di Purwakarta, Siap Gempur Pasar Ekspor

Kuatbaca - Sebuah langkah strategis kembali diambil oleh industri otomotif Indonesia. Pabrik perakitan mobil listrik GAC AION yang berlokasi di Purwakarta kini resmi mulai beroperasi. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, mobil-mobil asal China ini juga dipersiapkan untuk menembus pasar ekspor ke berbagai negara.
Indonesia Jadi Pusat Produksi Strategis GAC di Asia Tenggara
Indonesia kini tidak hanya dilihat sebagai pasar penjualan, tetapi juga sebagai basis produksi regional bagi GAC AION. Langkah ini merupakan bentuk keseriusan GAC dalam memperkuat eksistensinya di pasar Asia Tenggara. Dengan menggandeng Indomobil Group melalui PT National Assemblers (NA), GAC membangun pabrik perakitan yang diklaim mengadopsi sistem manufaktur paling canggih dari pusat produksinya di Tiongkok.
Presiden GAC International, Wei Haigang, menyebut Indonesia sebagai pasar yang sangat penting. Menurutnya, pabrik di Purwakarta tidak hanya akan menyuplai kebutuhan domestik, tetapi juga diproyeksikan untuk memenuhi permintaan dari berbagai negara di Asia dan bahkan Afrika.
Dari Purwakarta ke Dunia: Mobil Indonesia untuk Konsumen Global
Produksi kendaraan GAC AION di Indonesia tak hanya menyasar negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Pabrik ini juga menargetkan ekspor ke Australia serta negara-negara di benua Afrika, seperti Afrika Selatan. Dengan demikian, Indonesia bukan hanya pasar, tapi kini menjadi bagian penting dari rantai pasok global GAC.
Yang menarik, seluruh unit yang akan diekspor dirakit oleh tenaga kerja lokal. Saat ini, sekitar 300 pekerja Indonesia telah bergabung dalam lini produksi, dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat seiring dengan peningkatan kapasitas produksi.
Pabrik Berteknologi Tinggi dengan Koneksi Data 100 Persen
Tak tanggung-tanggung, seluruh proses produksi di fasilitas Purwakarta ini menggunakan teknologi yang mengacu pada standar NEV (New Energy Vehicle) Lighthouse Factories milik GAC di Tiongkok. Salah satu keunggulan pabrik ini adalah sistem 100% konektivitas data, yang memungkinkan seluruh tahapan produksi dipantau secara digital dan real-time.
Dengan sistem ini, kontrol kualitas bisa dilakukan secara lebih presisi, serta efisiensi kerja dan penggunaan sumber daya menjadi jauh lebih optimal. Hal ini sejalan dengan tren global yang menempatkan otomasi dan digitalisasi sebagai tulang punggung industri manufaktur masa depan.
Kapasitas awal pabrik ini mencapai 20 ribu unit mobil per tahun. Jumlah tersebut bukan angka yang kecil, mengingat model yang diproduksi juga cukup beragam. Mulai dari sedan, SUV, hingga MPV, bahkan GAC AION juga telah mempersiapkan model MPV 7-seater yang cocok dengan karakteristik pasar otomotif Indonesia.
Salah satu fitur menarik dari sistem produksi ini adalah fleksibilitasnya. Proses pergantian lini produksi bisa dilakukan hanya dalam waktu 30 menit. Artinya, jika tren pasar tiba-tiba berubah atau ada permintaan mendesak terhadap model tertentu, pabrik bisa langsung menyesuaikan produksi tanpa harus menunggu waktu lama.
Saat ini, kecepatan produksi berada di kisaran 3 Jobs Per Hour (JPH), namun dalam waktu dekat akan ditingkatkan menjadi 5 JPH agar dapat memenuhi permintaan yang terus tumbuh.
Kehadiran pabrik GAC AION di Purwakarta membawa harapan baru bagi perkembangan kendaraan listrik di Indonesia. Selain membuka lapangan kerja, proyek ini juga memperkuat ekosistem kendaraan listrik dalam negeri—mulai dari produksi, distribusi, hingga ekspor.
Dengan teknologi mutakhir, dukungan mitra lokal yang solid, serta dukungan tenaga kerja dalam negeri, langkah GAC bersama Indomobil ini bisa menjadi titik balik yang mendorong Indonesia menjadi pemain penting dalam industri kendaraan listrik dunia.