Mengatasi Kekeringan di Padukuhan Klegung, Gunungkidul: Upaya dan Tantangan

3 October 2023 17:56 WIB
651a9abfdf707.jpg

Kuatbaca - Padukuhan Klegung, Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, adalah salah satu daerah yang saat ini menghadapi kesulitan dalam memenuhi pasokan air bersih. Meskipun warga di sini memiliki sumur, namun selama musim kemarau, sumur-sumur tersebut menjadi kering. Tanda-tanda kekeringan sangat terlihat dengan tanah yang pecah-pecah akibat kurangnya hujan. Beberapa warga bahkan harus mengambil air dari sumur-sumur tersebut dengan ember, wadah bekas air minum galon, dan kendi dari tanah liat.

Saat ini, banyak rumah yang sudah memiliki saluran air bersih, namun tidak dapat menggunakannya karena kerusakan pada pompa air. Warga harus bekerja keras untuk membawa air bersih ke rumah masing-masing, yang seringkali mengharuskan mereka bolak-balik ke sumur untuk mengisi ember atau kendi.

1. Penyebab Kekeringan dan Dampaknya pada Warga

Wilayah Padukuhan Klegung, seperti daerah lainnya di sekitarnya, terdampak oleh musim kemarau yang berkepanjangan. Tanah yang retak akibat kurangnya hujan menjadi gambaran visual dari permasalahan ini. Saat air sumur kering, warga terpaksa membeli air bersih dari tangki swasta dengan biaya sekitar Rp 150.000 per tangki. Selama musim kemarau, beberapa keluarga perlu membeli hingga belasan tangki air bersih.

Meskipun ada sumur-sumur di daerah ini, kekeringan menjadi masalah serius karena air dalam sumur-sumur tersebut juga habis. Upaya untuk mengatasi masalah ini telah dilakukan dengan mencoba melakukan pengeboran sumur, tetapi usaha ini gagal. Terakhir, Kementerian Pertahanan turut campur tangan dengan meresmikan beberapa sumur bor, tetapi terdapat masalah teknis yang menghambat aliran air dari sumur-sumur ini.

2. Peran Kementerian Pertahanan dalam Mengatasi Kekeringan

Kementerian Pertahanan turut berkontribusi untuk mengatasi kekeringan di Padukuhan Klegung. Beberapa sumur bor telah diresmikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Agustus 2023 lalu. Namun, meskipun air awalnya keluar dengan deras selama 4 jam tanpa henti, ada masalah dalam kedalaman sumur tersebut. Warga mengharapkan peningkatan kedalaman sumur agar aliran air menjadi lebih konsisten.

3. Upaya Perbaikan dan Harapan Warga

Meskipun warga merasa ragu-ragu untuk terus meminta bantuan, mereka menghargai komitmen Kementerian Pertahanan untuk memastikan pasokan air bersih dapat dinikmati oleh warga. Kementerian Pertahanan telah merespons dengan cepat setelah permintaan bantuan disampaikan di media sosial.

Saat ini, perbaikan telah dilakukan dan harapannya adalah agar air bersih dari sumur bor ini dapat segera dialirkan ke masyarakat. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi dampak dari musim kemarau yang panjang.

Selain upaya Kementerian Pertahanan, pemerintah setempat juga telah melaksanakan Program Nasional Penyediaan Air Minum (Pamsimas) di Gunungkidul. Namun, terdapat beberapa tantangan, termasuk penurunan debit air yang mengakibatkan 2 persen dari sistem Pamsimas tidak berfungsi secara optimal. Pemerintah berharap untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan pasokan air minum tetap aman bagi masyarakat.

Program-program seperti Hibah Air Minum Perkotaan, Hibah Air Minum Perdesaan, dan pembangunan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) juga telah diimplementasikan untuk meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat. Harapannya adalah meningkatkan capaian penyediaan air minum dari 90,1% menjadi 100%.

Kekeringan yang terus berlanjut di Padukuhan Klegung, Gunungkidul, adalah masalah yang serius bagi warga setempat. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, seperti pembangunan sumur bor oleh Kementerian Pertahanan dan program Pamsimas, tantangan dalam memastikan pasokan air minum yang memadai masih ada. Kolaborasi lintas sektoral dan komitmen untuk menyelesaikan masalah ini menjadi kunci dalam menghadapi tantangan kekeringan yang terus berlanjut.

Informasi

sosial budaya

Fenomena Terkini






Trending