Menbud Fadli Zon Dorong Pelestarian Warisan W.R. Soepratman Sebagai Bagian Jati Diri Bangsa

3 July 2025 11:04 WIB
fadli-zon-1751510250156.jpeg

Kuatbaca - Langkah konkret dalam menjaga warisan budaya kembali ditunjukkan oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon. Pada awal Juli 2025, ia menerima audiensi dari perwakilan Yayasan Wage Rudolf Soepratman Meester Cornelis Jatinegara di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta. Pertemuan ini membahas pentingnya melestarikan karya dan warisan tokoh besar dalam sejarah Indonesia, W.R. Soepratman—komposer lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Pertemuan tersebut bukan hanya sekadar seremonial. Ada komitmen nyata dari kedua belah pihak untuk mengangkat kembali peran W.R. Soepratman dalam membentuk identitas bangsa melalui musik. Fadli Zon menegaskan bahwa pelestarian tokoh ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga cara memperkenalkan nilai perjuangan kepada generasi muda.

W.R. Soepratman, Pahlawan Musik yang Terlupakan

Meski lagu ciptaannya menjadi simbol nasionalisme, masih banyak masyarakat, terutama generasi muda, yang tidak benar-benar mengenal sosok W.R. Soepratman secara utuh. Ia bukan sekadar pencipta Indonesia Raya, tetapi juga seorang musisi berbakat yang menghasilkan banyak karya penting lainnya, termasuk lagu Ibu Kita Kartini.

Dalam pertemuan itu, Fadli Zon bahkan mengungkapkan bahwa dirinya memiliki koleksi piringan hitam lagu-lagu karya W.R. Soepratman dari era 1910-an. Ini menjadi bukti nyata bahwa sang tokoh tidak hanya berjasa secara simbolik, tapi juga meninggalkan jejak nyata dalam perkembangan musik dan sejarah Indonesia.

Mengoreksi Sejarah, Menyatukan Keluarga

Salah satu hal penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah upaya meluruskan kembali catatan sejarah tentang tempat kelahiran W.R. Soepratman. Selama ini, banyak yang meyakini ia lahir di Purworejo, padahal beberapa dokumen dan kesaksian menyebutkan bahwa ia sebenarnya lahir di Jatinegara, Jakarta.

Selain itu, Yayasan Wage Rudolf Soepratman Meester Cornelis Jatinegara yang diwakili oleh Endang Wahyuningsih—cicit dari kakak W.R. Soepratman—menyuarakan pentingnya keterlibatan seluruh keturunan sang pahlawan dalam melestarikan warisan leluhur mereka. Selama ini, pelestarian dianggap hanya dilakukan oleh sebagian kecil keluarga. Kini, ada semangat baru untuk membuka ruang kolaborasi yang lebih inklusif dan transparan.

Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon menyatakan siap memfasilitasi rekonsiliasi keluarga besar W.R. Soepratman agar bisa bersatu dan memperkuat gerakan pelestarian sejarah keluarga.

Dorongan Kreatif untuk Generasi Muda

Endang juga menyoroti rendahnya pemahaman generasi muda terhadap figur W.R. Soepratman. Di media sosial, banyak yang bahkan tidak mengenali foto sang pahlawan. Untuk itu, ia mengusulkan serangkaian kegiatan kreatif seperti festival musik, lomba menyanyi, lomba mengarang lagu, dan lomba menggambar yang berfokus pada karya dan kehidupan W.R. Soepratman.

Usulan ini langsung disambut baik oleh Fadli Zon. Ia menilai bahwa pendekatan kultural dan kreatif sangat efektif untuk mengenalkan nilai-nilai sejarah kepada generasi Z dan Alpha. Bahkan, ia membuka kemungkinan untuk mengadakan konser besar menjelang Hari Pahlawan, yang menampilkan lagu-lagu W.R. Soepratman dengan aransemen modern oleh musisi papan atas seperti Addie MS, Erwin Gutawa, dan Andi Rianto.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari Yayasan W.R. Soepratman, antara lain Dario Turk, Nadra Irene Marintan, Johannes FT Turangan, dan Hendro Josoprawiro. Sementara dari pihak Kementerian Kebudayaan, hadir Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual, Putri Woelan Sari Dewi; serta Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja.

Semua pihak sepakat bahwa pelestarian warisan budaya bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi tanggung jawab moral bangsa. W.R. Soepratman bukan hanya nama di buku sejarah—ia adalah simbol perjuangan, kreativitas, dan nasionalisme yang harus terus dihidupkan dalam kesadaran kolektif masyarakat Indonesia.

Dengan semangat kolaboratif dan komitmen yang kuat, diharapkan bahwa sosok W.R. Soepratman dapat dikenang bukan hanya sebagai pencipta lagu kebangsaan, tetapi sebagai ikon budaya yang menginspirasi lintas generasi.

sosial budaya

Fenomena Terkini






Trending