Menag Hadiri Perayaan Waisak di Wihara Ekayana Arama Jakarta Barat

12 May 2025 12:16 WIB
menang-nasaruddin-umar-hadiri-perayaan-waisak-di-wihara-ekayana-1747023381433_169.jpeg

Kuatbaca.com - Pada tanggal 12 Mei 2025, Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menghadiri perayaan Hari Waisak 2569 BE yang diselenggarakan di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat. Kehadiran Menag di acara ini disambut hangat oleh umat Buddha yang sedang merayakan salah satu hari besar keagamaan dalam agama Buddha tersebut. Hari Waisak diperingati sebagai hari kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha, dan merupakan momen yang penuh makna bagi umat Buddha di seluruh dunia.

Perayaan ini tidak hanya dirayakan dengan kegiatan ibadah, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan antarumat beragama di Indonesia. Keberagaman dan toleransi antar umat beragama selalu menjadi fokus penting dalam setiap perayaan keagamaan di Indonesia, dan kunjungan Menag di acara ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memelihara kerukunan antar umat beragama.

1. Kunjungan Menag di Wihara Ekayana Arama

Menteri Agama Nasaruddin Umar tiba di Wihara Ekayana Arama pada pukul 09.24 WIB dengan mengenakan batik biru muda, celana hitam, dan peci hitam. Sesampainya di lokasi, Menag langsung disambut dengan hangat oleh umat Buddha yang hadir. Umat Buddha yang tengah duduk lesehan di bawah tenda segera berdiri dan melambaikan tangan menyambut kedatangan Nasaruddin. Suasana penuh kehangatan ini menunjukkan betapa eratnya hubungan yang terjalin antara pemerintah dan komunitas agama Buddha di Indonesia.

Sambutan tersebut juga memperlihatkan bentuk penghargaan dari umat Buddha kepada Menteri Agama yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan turut serta dalam perayaan mereka. Kunjungan ini menjadi simbol penting dalam memperkuat rasa kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

2. Menag Bersama Bante Aryamaetri di Ruang Bhaktisala

Setelah disambut oleh umat Buddha, Nasaruddin langsung menuju ruang Bhaktisala, tempat berlangsungnya acara inti perayaan Waisak. Di ruang ini, Menag duduk berdampingan dengan Bante Aryamaetri, seorang tokoh agama Buddha yang sangat dihormati. Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh ini berbincang mengenai makna Waisak, pentingnya menjaga toleransi antar umat beragama, dan bagaimana agama dapat menjadi alat untuk membangun kedamaian di masyarakat.

Menag Nasaruddin juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan pemuka agama Buddha, serta untuk mendengarkan langsung harapan umat Buddha terkait dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan agama dan keberagaman. Kehadiran Menag di Wihara Ekayana Arama ini juga merupakan bukti nyata bahwa pemerintah Indonesia sangat menghargai dan mendukung perayaan serta kegiatan keagamaan umat Buddha.

3. Tanda Penghargaan dalam Bentuk Prasasti

Pada acara tersebut, Menteri Agama Nasaruddin juga berkesempatan untuk menandatangani sebuah prasasti yang berisi pesan inspiratif, yaitu: "Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Barang siapa yang berjalan pasti sampai." Pesan ini tentu sangat relevan dalam konteks kehidupan beragama dan berbangsa, mengingat ajaran tentang ketekunan dan kesungguhan selalu menjadi prinsip yang dijunjung tinggi oleh umat Buddha.

Prasasti yang ditandatangani oleh Menag ini akan menjadi simbol dari perjalanan bersama umat Buddha menuju kedamaian dan kemajuan, serta sebagai pengingat akan pentingnya upaya bersama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih toleran dan harmonis. Tanda tangan Menag pada prasasti ini juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung kebebasan beragama dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama di Indonesia.

4. Penyematan Kain Putih sebagai Tanda Penghormatan

Selain menandatangani prasasti, Menag Nasaruddin juga menerima sebuah kain putih yang dikalungkan langsung oleh Bante Aryamaetri. Kain putih ini merupakan simbol penghormatan dan doa untuk kebaikan, serta sebagai lambang kesucian dan kebersihan hati dalam perjalanan spiritual umat Buddha. Penyematan kain putih ini menjadi momen yang penuh makna, tidak hanya bagi Menag, tetapi juga bagi seluruh umat Buddha yang hadir di perayaan tersebut.

Momen ini juga menjadi bentuk penghargaan dari komunitas Buddha kepada Menteri Agama atas dukungannya dalam memperjuangkan nilai-nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Kain putih yang diterima oleh Menag mengandung harapan agar pemerintah terus bekerja keras untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan antar umat beragama di Indonesia.

Dengan hadirnya Menteri Agama dalam perayaan Waisak ini, diharapkan dapat semakin mempererat tali persaudaraan antar umat beragama di Indonesia. Toleransi dan saling menghargai antar umat beragama adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang lebih damai, adil, dan makmur bagi seluruh rakyatnya.

sosial budaya

Fenomena Terkini






Trending