top ads
Home / Sosial & Budaya / Kronologi Kontroversi Kepala Dinas SDA DKI Jakarta yang Diduga Penyalahgunaan Wewenang

Sosial & Budaya

  • 7

Kronologi Kontroversi Kepala Dinas SDA DKI Jakarta yang Diduga Penyalahgunaan Wewenang

Kronologi Kontroversi Kepala Dinas SDA DKI Jakarta yang Diduga Penyalahgunaan Wewenang
  • September 19, 2023

Kuatbaca - Joko Agus Setyono, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, tengah mengupayakan penyelidikan mendalam mengenai dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat, Mustajab. Isu yang mencuat adalah tindakan Mustajab yang diduga memanfaatkan tenaga penyedia jasa lain perorangan (PJLP) atau yang dikenal dengan 'pasukan biru' untuk kepentingan pribadi di rumahnya di Bekasi, Jawa Barat.


Dalam wawancara, Joko Agus Setyono menyatakan, "Kami sedang menyelidiki lebih lanjut mengenai kronologi kejadian ini. Apakah benar terjadi penyalahgunaan wewenang atau mungkin hanya permintaan bantuan pribadi dengan imbalan tertentu? Kami perlu memastikan semuanya."


1. Kronologi


Hal ini bermula saat beredar informasi bahwa beberapa anggota 'pasukan biru' dikerahkan untuk membersihkan selokan di perumahan wilayah Jatisampurna, Bekasi. Kemudian terungkap bahwa lokasi tersebut merupakan kediaman pribadi Mustajab. Pengerahan tenaga ini menimbulkan polemik di internal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, karena dianggap melewati batas wewenang dan etika jabatan.


Yusmada Faizal, mantan Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, mengungkapkan keprihatinannya. "Ada batasan yang jelas dalam kontrak PJLP terkait wilayah dan jam kerja mereka. Jika mereka bekerja di luar dari yang ditentukan, tentu ini menjadi masalah serius," tuturnya.


Proses penyelidikan ini tidak hanya melibatkan Mustajab, namun juga petugas PJLP yang terlibat. Tujuannya adalah untuk memahami alasan mereka bekerja di luar area tugas resmi mereka di Jakarta Pusat.


Dalam keterangannya, Mustajab membenarkan bahwa ia meminta bantuan dari PJLP untuk membersihkan selokan di kediamannya. Ia mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada masyarakat serta instansi terkait. "Saya menyadari kesalahan ini dan mohon maaf. Harapan saya, kejadian ini dapat menjadi pembelajaran untuk semua pihak," ujar Mustajab.


Meski begitu, kontroversi ini masih menjadi perbincangan hangat. Apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana kelanjutan dari kasus ini, khususnya terkait sanksi yang mungkin diberikan kepada Mustajab, masih menunggu keputusan dari instansi terkait.


Semoga penulisan ulang ini memenuhi ekspektasi Anda. Harap beritahu jika ada perubahan atau tambahan yang Anda inginkan.

side ads
side ads