Kuatbaca - Dalam dunia digital, kehadiran platform e-commerce seperti TikTok Shop telah menciptakan gelombang baru dalam industri perdagangan online. Namun, keberadaan platform ini tampaknya menimbulkan kontroversi di Indonesia. Salah satu yang angkat bicara adalah presenter dan pebisnis, Ruben Onsu.
TikTok Shop, yang menjadi salah satu fitur dari aplikasi TikTok, dinilai memberikan dampak negatif terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Beberapa pihak mengklaim bahwa platform ini menyebabkan persaingan di dunia usaha menjadi kurang sehat karena banjiran produk-produk murah yang masuk ke pasar Indonesia.
1. Tanggapan Ruben Onsu
Sebagai respons, Ruben Onsu, yang juga dikenal sebagai salah satu pelaku usaha aktif di platform digital, memberikan pandangannya. Menurutnya, TikTok Shop sebenarnya memberikan banyak peluang bagi para pelaku usaha di tanah air. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa banyak artis yang berjualan di platform tersebut sebenarnya tidak mendapatkan komisi yang besar, berbanding terbalik dengan anggapan banyak orang.
"Sejujurnya, komisi yang kami dapatkan dari berjualan di sana tidak sebesar yang dibayangkan. Bahkan bisa dibilang, tak sebanding dengan waktu dan energi yang dikeluarkan," ungkap Ruben.
Selain itu, Ruben Onsu juga mengkritik fokus pemerintah yang menyoroti masalah ini. Ia berpendapat ada hal-hal lain yang lebih penting dan berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.
"Seharusnya fokus pemerintah lebih kepada isu-isu besar yang mempengaruhi ekonomi rakyat secara langsung. Mengapa platform ini harus menjadi sorotan khusus?" tegas Ruben, yang juga merupakan suami dari penyanyi Sarwendah.
Kontroversi ini semakin menguat saat Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengadakan rapat bersama Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. Salah satu poin penting dalam rapat tersebut adalah membahas revisi mengenai perizinan usaha dan peraturan dalam perdagangan elektronik. Dalam rapat tersebut, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa banyak keluhan dari para pelaku UMKM terkait persaingan yang semakin ketat akibat hadirnya TikTok Shop.
Banyak pelaku UMKM merasa kesulitan untuk bersaing dengan derasnya produk murah yang ditawarkan di platform tersebut. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk menciptakan ekosistem perdagangan elektronik yang sehat dan adil bagi semua pihak.
Dengan adanya kontroversi ini, diharapkan ada solusi yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, dari pelaku usaha besar hingga UMKM. Sehingga, industri perdagangan online di Indonesia dapat tumbuh dengan sehat tanpa mengesampingkan kepentingan pelaku usaha lokal.