Kepanikan Melanda Saat Puluhan Bus Bekas Terbakar di Rawa Buaya

11 June 2025 16:24 WIB
warga-bernama-mulyati-mengungkap-kesaksiannya-saat-bus-bekas-transj-terbakar-di-terminal-rawa-buaya-1749620873145_169.jpeg

Kuatbaca - Suasana siang yang biasanya tenang di kawasan Terminal Rawa Buaya, Cengkareng, mendadak berubah menjadi kepanikan massal. Puluhan unit bus bekas TransJakarta yang terparkir di area pool terminal mendadak dilalap si jago merah, memicu ketakutan warga sekitar. Kebakaran hebat ini terjadi pada Selasa (10/6), sekitar pukul 14.25 WIB.

Mulyani, seorang pedagang yang kesehariannya membuka warung tak jauh dari lokasi kejadian, menjadi salah satu saksi mata peristiwa tersebut. Ia mengaku awalnya hanya melihat asap mengepul dari area tengah tumpukan bus. Namun dalam hitungan menit, api membesar dan memicu kegaduhan.

Aktivitas Pemotongan Besi Diduga Picu Api

Sebelum kejadian, terlihat beberapa pekerja tengah melakukan pemotongan logam pada bangkai bus. Percikan api dari alat las diduga menjadi sumber awal kebakaran. “Tadinya saya kira cuma asap dari las-lasan, tapi kok makin tebal dan melebar. Orang-orang di warung langsung teriak kebakaran, semua panik,” tutur Mulyani dengan nada masih waswas.

Para pekerja yang berada di dalam dan sekitar bus segera berhamburan keluar begitu menyadari api mulai sulit dikendalikan. Beberapa sempat berusaha mencabut kabel dan menyelamatkan peralatan kerja, namun upaya itu tak banyak berarti karena api menjalar sangat cepat.

Ledakan dan Ancaman Api ke Pemukiman

Situasi makin mencekam saat terdengar dua kali suara ledakan dari dalam kumpulan bus. Ledakan itu terdengar hingga ke jalan utama dan membuat warga semakin panik. Warga sekitar, termasuk para pedagang, segera menyelamatkan diri dan menjauh dari lokasi.

Salah satu kekhawatiran terbesar adalah potensi api menjalar ke area permukiman dan deretan warung yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi. Apalagi terdapat beberapa pohon besar di sekitar area yang mulai terbakar di bagian atasnya.

“Pohonnya hampir ikut habis. Kalau pemadam telat dikit aja, bisa merembet ke warung-warung kami. Alhamdulillah mereka datang cepat,” lanjut Mulyani.

Upaya Pemadaman Awal Gagal

Warga sempat mencoba mengendalikan api dengan alat pemadam api ringan (APAR) dan menyiram air seadanya. Sayangnya, api sudah terlanjur membesar. “Orang pos sempat ambil APAR, tapi nggak mempan. Akhirnya kami teriak minta tolong dan panggil damkar,” ujar warga lain yang membantu proses evakuasi darurat.

Kurang dari 20 menit setelah kebakaran dilaporkan, armada pemadam kebakaran tiba di lokasi dan langsung melakukan penyekatan agar api tidak menyebar lebih luas. Proses pemadaman berlangsung cukup lama, mengingat banyaknya bahan mudah terbakar dari sisa-sisa bangkai bus.

Diketahui, total ada 20 unit bus bekas TransJakarta yang ludes terbakar dalam insiden ini. Bus-bus tersebut sebelumnya bukan lagi menjadi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun PT TransJakarta, melainkan sudah berpindah kepemilikan kepada pihak ketiga melalui proses lelang.

Pihak Dishub menyebut, lokasi tersebut memang dijadikan tempat penyimpanan bus yang sudah tidak layak operasi dan tengah dalam proses pemusnahan atau pemotongan rangka. Proses pemotongan inilah yang disinyalir menjadi pemicu munculnya api.

Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai kerugian material akibat kebakaran ini. Namun, mengingat jumlah kendaraan yang terbakar mencapai puluhan unit, diperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti dan memastikan tidak ada unsur kelalaian dalam proses pemotongan logam.

Kebakaran ini menjadi alarm keras bagi pihak terkait mengenai pentingnya pengawasan dalam aktivitas pemotongan kendaraan bekas, khususnya yang melibatkan bahan mudah terbakar. Penerapan protokol keamanan kerja harus benar-benar diawasi agar kejadian serupa tak terulang.

Meski tidak ada korban jiwa, trauma dan kepanikan warga cukup menggambarkan besarnya dampak kejadian tersebut. Terlebih, lokasi kejadian berdekatan dengan area padat penduduk dan aktivitas ekonomi kecil masyarakat.

sosial budaya

Fenomena Terkini






Trending