Kejamnya Pembunuhan Balita di Tangerang: Heri Budiman Bunuh Anak Kekasihnya dan Bakar Mayatnya

30 April 2025 19:22 WIB
konferensi-pers-kasus-pembunuhan-balita-di-tangerang-rizkydetikcom-1746008566628_43.jpeg

Kuatbaca - Pada Sabtu, 26 April 2025, Heri Budiman (38) melakukan tindakan kekerasan yang begitu keji terhadap balita berusia tiga tahun, anak dari kekasihnya. Pembunuhan itu terjadi di kamar kontrakan yang disewa Heri di kawasan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Kejadian yang mengerikan ini bermula saat ibu korban membawa anak-anaknya, termasuk si balita, untuk menginap di tempat Heri. Malam itu, segalanya tampak berjalan seperti biasa, namun tak lama kemudian, ketegangan mulai muncul.

Korban, yang tak lain adalah balita yang belum memahami dunia sekelilingnya, mulai menangis sekitar tengah malam dan meminta susu. Pada saat itulah, Heri merasa terganggu oleh tangisan korban, yang lantas memicu tindak kekerasannya.

Detik-Detik Tragis Pembunuhan

Pada pukul 02.15 WIB, Minggu, 27 April 2025, saat korban terbangun dan meminta susu, Heri kehilangan kendali. Merasa kesal, Heri memukul kepala korban dengan tangan kosong sebanyak tiga kali. Namun, kekejaman itu tidak berhenti di situ. Heri lalu membawa korban ke kamar mandi dan mencelupkan kepala korban ke dalam ember berisi air. Dengan kedua tangan korban terikat di belakang tubuhnya, Heri menahan kepala korban dalam ember selama dua hingga tiga menit, menyebabkan korban kesulitan bernapas.

Namun, Heri masih belum puas. Kekejamannya meningkat lagi saat ia mengambil sikat kloset dan menggosokkannya ke bagian tubuh korban yang kotor. Tindakan ini membuat situasi semakin mencekam, menggambarkan betapa brutalnya perbuatan Heri yang tak menunjukkan rasa kemanusiaan sedikit pun.

Korban Tak Lagi Bernyawa

Setelah menyebabkan korban hampir tak sadarkan diri, Heri kembali melakukan tindakan keji dengan mencelupkan kepala korban ke dalam ember berisi air untuk kedua kalinya. Setelah itu, Heri menaruh tubuh korban di atas kasur dan menutupi tubuhnya dengan pakaian yang ada di sekitarnya. Dengan maksud menghilangkan jejak kejahatannya, Heri kemudian mulai membakar pakaian-pakaian tersebut di atas kasur tempat korban tergeletak. Api yang membakar mayat korban itu menjadi simbol dari niat jahat Heri yang ingin menghapus bukti kejahatannya.

Upaya Menghilangkan Jejak Kejahatan

Menurut keterangan polisi, Heri memiliki niat untuk menghilangkan jejak pembunuhannya dengan membakar mayat korban. Pembakaran tersebut dilakukan di tengah malam dengan tujuan mengaburkan bukti yang bisa membuktikan bahwa ia adalah pelaku pembunuhan. Namun, upaya Heri untuk menutupi perbuatannya tidak berhasil. Polisi akhirnya berhasil mengungkap jejak kejahatannya melalui penyelidikan yang mendalam.

Kejadian ini mengguncang masyarakat Tangerang dan seluruh Indonesia. Pembunuhan balita yang dilakukan oleh Heri Budiman begitu mengejutkan karena melibatkan hubungan keluarga yang dekat, yakni ibu korban yang merupakan kekasihnya. Tindakan kekerasan yang begitu kejam terhadap seorang anak yang tidak berdosa, sangat mengundang kecaman dari berbagai kalangan.

Selain itu, pembunuhan ini juga mengundang perhatian luas karena Heri tidak hanya melakukan kekerasan fisik, tetapi juga berusaha menghilangkan bukti-bukti melalui tindakan pembakaran jasad korban. Hal ini menunjukkan betapa terencana dan dinginnya perbuatan yang dilakukan oleh Heri.

Pihak kepolisian segera bertindak cepat setelah menerima laporan tentang penemuan mayat yang terbakar. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, akhirnya Heri Budiman ditangkap dan diinterogasi. Polisi mengungkapkan bahwa tindak kekerasan yang dilakukan oleh Heri didorong oleh kekesalan yang berlarut-larut terhadap tangisan korban. Namun, meski dengan latar belakang itu, perbuatan yang dilakukan oleh Heri tetap tidak dapat dibenarkan sama sekali.

Kasus ini membuka kembali perdebatan tentang pengawasan terhadap kekerasan dalam rumah tangga, terutama yang melibatkan anak-anak. Pembunuhan ini mengingatkan kita betapa pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam menjaga kesejahteraan anak-anak dari segala bentuk kekerasan.

Pembunuhan terhadap balita ini adalah sebuah tragedi yang memilukan hati banyak orang. Heri Budiman kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa setiap tindakan kekerasan terhadap anak haruslah mendapatkan hukuman yang setimpal dan menegakkan keadilan.

Kejadian ini juga menjadi perhatian besar bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat upaya pencegahan kekerasan terhadap anak, serta memastikan bahwa anak-anak mendapat perlindungan yang maksimal dari orang dewasa yang seharusnya menjadi pelindung mereka.

sosial budaya

Fenomena Terkini






Trending