Kecelakaan Tragis di Jalan Palagan: BMW Tabrak Mahasiswa hingga Tewas

Kuatbaca - Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman, pada Sabtu (24/5) lalu, melibatkan sebuah sedan BMW dan sepeda motor Honda Vario. Peristiwa nahas ini menyebabkan seorang mahasiswa Fakultas Hukum UGM meninggal dunia. Dari hasil pemeriksaan, mobil BMW yang terlibat dalam kecelakaan tersebut mengalami kerusakan parah di bagian depan. Lampu depan sisi kanan pecah, kap mesin penyok berat, dan grille depan ringsek. Bahkan kaca depan mobil juga pecah akibat benturan keras.
Mobil tersebut dikendarai oleh seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM berusia 21 tahun, sementara korban yang meninggal, Argo Ericko Achfandi, sedang mengendarai motor Honda Vario. Kondisi fisik kendaraan menjadi salah satu titik penting dalam penyelidikan polisi untuk mengungkap kronologi kecelakaan.
Proses Penyelidikan Polisi
Polisi dari Polresta Sleman masih melakukan serangkaian penyelidikan intensif untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan ini. Mereka telah mengumpulkan bukti-bukti, termasuk keterangan dari saksi di lokasi serta rekaman CCTV yang berada di sekitar tempat kejadian. Rekaman tersebut memberikan gambaran awal tentang bagaimana insiden tersebut berlangsung, termasuk kecepatan kendaraan yang terlibat.
Pihak kepolisian juga menilai apakah mobil BMW melaju dengan kecepatan tinggi saat menabrak motor. Namun, ada perbedaan keterangan antara pengemudi BMW dan saksi di lapangan, sehingga polisi harus mendalami data yang ada untuk memastikan fakta sebenarnya. Sampai saat ini, pengemudi BMW belum ditetapkan sebagai tersangka, dan hanya diwajibkan melapor secara rutin selama masa penyelidikan.
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan bermula saat pengendara motor Honda Vario, Argo Ericko Achfandi, yang melaju dari arah selatan ke utara, berniat berputar arah ke selatan. Pada saat yang bersamaan, dari arah belakang melaju BMW yang dikendarai mahasiswa berinisial CPP. Tabungan keras terjadi, membuat korban terpental dari motor. Mobil BMW kemudian oleng dan menabrak sebuah mobil Honda CRV yang sedang terparkir di tepi jalan.
Insiden ini menjadi peringatan serius bagi pengendara lain di kawasan tersebut mengenai pentingnya kewaspadaan dan keselamatan berkendara, apalagi di jalan raya yang padat dan berpotensi rawan kecelakaan.
Status Pajak Mobil BMW yang Terlibat
Informasi tambahan yang mencuat dalam penyelidikan adalah terkait status pajak kendaraan BMW tersebut. Ternyata, mobil BMW lansiran 2018 itu terlambat membayar pajak sejak tanggal 19 Mei 2025, sehingga saat kecelakaan terjadi, mobil ini telah telat pajak selama tujuh hari.
Total tunggakan pajak yang harus dibayar mencapai lebih dari Rp 11 juta, yang terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pokok, opsen PKB, serta biaya SWDKLLJ dan denda keterlambatan. Status pajak ini menjadi perhatian tersendiri karena berkaitan dengan legalitas kendaraan yang digunakan dan aturan lalu lintas yang harus dipatuhi.
Kecelakaan yang menewaskan seorang mahasiswa ini menjadi pelajaran pahit bagi semua pengguna jalan. Faktor kecepatan, konsentrasi, dan kepatuhan terhadap aturan berlalu lintas adalah hal yang sangat krusial untuk mencegah tragedi serupa. Selain itu, kondisi kendaraan yang layak jalan dan pembayaran pajak yang tepat waktu juga tidak kalah penting agar kendaraan tetap terdaftar dan aman digunakan.
Polisi mengimbau kepada para pengendara untuk selalu berhati-hati, terutama di jalan-jalan utama yang padat aktivitas. Penyelidikan masih terus berlangsung untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan dan apakah ada unsur kelalaian yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum.
Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pengguna jalan bahwa keselamatan adalah hal utama yang harus dijaga. Pengendara harus memastikan kendaraan dalam kondisi baik dan mengikuti aturan berlalu lintas. Pemerintah dan aparat kepolisian pun terus berupaya mengawasi dan menegakkan hukum demi mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya. Sementara itu, keluarga korban tengah berduka atas kehilangan yang mendalam akibat kejadian ini.