Kebakaran di Terminal Rawa Buaya: 50 Bus TransJakarta Bekas Hangus Terbakar

Kuatbaca - Jakarta kembali dikejutkan oleh peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Terminal Rawa Buaya, Jakarta Barat, pada akhir pekan lalu. Dalam insiden yang terjadi secara tiba-tiba itu, api melahap puluhan unit bus TransJakarta yang sudah tidak beroperasi. Total ada 50 unit bus bekas yang hangus terbakar, meninggalkan puing-puing besi hangus di lokasi kejadian.
Asap hitam pekat membubung tinggi ke udara, terlihat jelas dari kejauhan dan menjadi perhatian warga sekitar. Kebakaran ini menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir, terutama karena jumlah kendaraan yang terbakar tidak sedikit dan berada di lokasi publik yang padat aktivitas.
Api Diduga Berasal dari Salah Satu Bus
Kebakaran disebut bermula dari salah satu bus yang terparkir di bagian tengah deretan kendaraan. Bus-bus yang terbakar adalah unit lama milik TransJakarta yang sudah tidak lagi digunakan dan tengah menunggu proses lelang atau pemusnahan. Dalam kondisi tertutup dan relatif tidak terawasi, munculnya percikan api langsung menjalar dengan cepat ke kendaraan lain yang berada dalam posisi berdekatan.
Faktor cuaca yang terik dan kering serta bahan-bahan mudah terbakar seperti jok, karet, dan tangki bahan bakar, mempercepat proses penyebaran api. Hanya dalam hitungan menit, puluhan kendaraan berubah menjadi kobaran api besar. Ledakan kecil dari beberapa kendaraan menambah kepanikan warga dan memperumit upaya pemadaman awal yang dilakukan oleh warga sekitar.
Upaya Pemadaman Berlangsung Hampir Dua Jam
Sebanyak 12 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi untuk mengendalikan kobaran api. Petugas pemadam kebakaran dari Sudin Gulkarmat Jakarta Barat bekerja keras selama hampir dua jam untuk menjinakkan si jago merah. Proses pemadaman dilakukan dengan penuh kehati-hatian mengingat adanya potensi sisa bahan bakar dan kemungkinan ledakan dari bagian mesin atau ban kendaraan.
Meski upaya pemadaman berlangsung cukup lama, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Lokasi kebakaran yang berada di area khusus penyimpanan membuat tidak ada penumpang atau aktivitas operasional saat kejadian berlangsung.
Investigasi Penyebab Kebakaran Dimulai
Setelah api berhasil dipadamkan sepenuhnya, tim investigasi dari pihak berwenang langsung diterjunkan ke lokasi untuk mencari tahu penyebab pasti kebakaran. Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik dari salah satu kendaraan tua yang belum sepenuhnya dinonaktifkan sistem kelistrikannya. Namun, hingga kini belum ada kesimpulan resmi dari tim investigasi terkait asal mula api.
Pihak TransJakarta menyatakan akan bekerjasama penuh dengan pihak kepolisian dan pemadam kebakaran untuk menyelidiki kasus ini lebih dalam. Mereka juga berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem penyimpanan kendaraan tidak terpakai agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Insiden kebakaran besar ini menuai respons luas dari masyarakat, terutama soal manajemen dan pengawasan armada tidak aktif milik pemerintah. Banyak yang mempertanyakan bagaimana mungkin kendaraan bekas bisa terbakar dalam jumlah besar tanpa ada sistem pengamanan atau pengawasan yang memadai.
Terminal Rawa Buaya sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu titik parkir sementara untuk bus TransJakarta yang sudah tidak digunakan. Warga sekitar berharap ke depan ada sistem yang lebih baik dalam menyimpan kendaraan tua, termasuk prosedur standar keamanan seperti pemutusan total sistem listrik dan penempatan alat pemadam ringan.
Kebakaran yang menghanguskan 50 unit bus TransJakarta ini bukan hanya menjadi catatan kerugian secara materi, tetapi juga menjadi peringatan penting tentang pentingnya manajemen risiko di fasilitas publik. Kendaraan yang sudah tak digunakan pun tetap memiliki potensi bahaya jika tidak dikelola dengan benar. Diperlukan langkah preventif dan antisipatif yang lebih baik agar kejadian serupa tak kembali terjadi.
Masyarakat kini menunggu tindakan konkret dari pihak berwenang untuk menjamin bahwa aset negara, bahkan yang sudah tak aktif sekalipun, tetap aman dan tidak menjadi ancaman bagi lingkungan sekitarnya.