Kapolda Metro Jaya Awasi Aksi May Day di Depan Gedung DPR

Kuatbaca - Pada peringatan Hari Buruh Internasional atau yang lebih dikenal dengan May Day 2025, Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, terjun langsung ke lapangan untuk memantau situasi keamanan selama aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta. Langkah ini diambil untuk memastikan agar seluruh rangkaian kegiatan yang dihadiri oleh ribuan buruh berjalan dengan aman, tertib, dan tanpa gangguan.
Dalam kegiatan tersebut, Karyoto menyempatkan diri untuk menyapa sejumlah perwakilan dari massa buruh yang berkumpul di lokasi aksi. "Kami hadir di lapangan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan Hari Buruh ini berjalan aman, damai, dan kondusif," ujar Kapolda Metro Jaya tersebut, menggarisbawahi pentingnya keamanan serta kelancaran jalannya aksi.
Komitmen Polri dalam Menjaga Kedamaian
Selain sekadar memantau jalannya aksi, Karyoto juga menegaskan bahwa kehadirannya di lokasi tersebut merupakan bentuk komitmen dari kepolisian untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, termasuk buruh yang menyuarakan aspirasinya. "Pihak kepolisian berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada seluruh warga negara Indonesia, termasuk para buruh yang menyampaikan pendapat mereka," katanya.
Karyoto juga menegaskan bahwa tugas polisi tidak hanya terbatas pada pengamanan fisik, tetapi juga mencakup upaya untuk menjaga ketertiban agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan masyarakat ataupun mengganggu jalannya aktivitas di sekitar kawasan tersebut.
Sinergi dengan Aparat Terkait
Dalam menjalankan tugasnya, Kapolda Metro Jaya didampingi oleh Dansat Brimob Kombes Henik Maryanto dan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Susatyo. Kehadiran mereka di lokasi tersebut untuk memastikan bahwa setiap personel yang bertugas di lapangan mendapatkan arahan yang jelas dan bekerja dengan sinergi guna menjaga situasi tetap kondusif. Tak hanya itu, Kapolda juga memberikan instruksi kepada personel yang bertugas di lapangan untuk tetap waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan yang dapat muncul selama berlangsungnya aksi.
Tugas utama mereka adalah memastikan bahwa kegiatan unjuk rasa yang dilakukan oleh para buruh tetap berlangsung secara damai dan tidak ada pihak yang dirugikan. Polisi pun menegaskan pentingnya pengendalian situasi agar aksi-aksi yang menyuarakan aspirasi dapat dilakukan dengan cara yang sesuai dengan hukum dan tidak mengganggu ketertiban umum.
Aksi Buruh di Monas dan Depan Gedung DPR
Selain di depan gedung DPR, perayaan Hari Buruh Internasional kali ini juga berlangsung di beberapa titik di Jakarta. Di antaranya adalah kawasan Monumen Nasional (Monas), yang menjadi lokasi utama untuk peringatan May Day 2025. Aksi massa buruh tersebut turut diwarnai dengan berbagai poster dan tuntutan mengenai hak-hak pekerja, peningkatan kesejahteraan, serta perbaikan kondisi kerja.
Sebagian besar buruh yang berkumpul di berbagai titik tersebut menyuarakan keprihatinan mereka terkait beberapa isu ketenagakerjaan dan meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib para pekerja. Meskipun demikian, Karyoto memastikan bahwa kepolisian akan menjaga agar aksi-aksi tersebut tetap berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Aksi pada peringatan Hari Buruh di tahun 2025 ini mencerminkan pentingnya menjaga ketertiban sosial dalam sebuah negara demokratis, di mana setiap warga negara berhak untuk menyuarakan pendapatnya. Di sisi lain, peran Polri dalam menjaga keamanan dan memastikan bahwa kegiatan berlangsung tanpa kekerasan sangat vital. Sebagai pengayom masyarakat, Polri di bawah kepemimpinan Karyoto berkomitmen untuk tetap menjaga kedamaian selama berlangsungnya unjuk rasa.
Dengan berbagai pengamanan yang telah dipersiapkan, diharapkan seluruh rangkaian acara peringatan May Day ini dapat berlangsung dengan lancar tanpa adanya gangguan atau tindakan anarkis. Pemerintah, aparat keamanan, serta masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif bagi semua pihak yang terlibat.
Dalam perspektif yang lebih luas, peringatan Hari Buruh seperti ini memiliki makna yang sangat penting, baik bagi buruh maupun pemerintah. Selain sebagai bentuk solidaritas bagi para pekerja, aksi ini juga menjadi kesempatan untuk merefleksikan upaya peningkatan kesejahteraan dan hak-hak buruh di Indonesia. Polisi dan pemerintah diharapkan untuk terus menjaga dialog terbuka dengan serikat buruh dan memastikan bahwa hak-hak pekerja terus dihormati dan diperjuangkan demi terciptanya hubungan industrial yang sehat dan adil.