Kabareskrim Tanam Pohon Gaharu di Riau, Dukung Polisi Peduli Lingkungan

11 June 2025 16:16 WIB
dukung-green-policing-kabareskrim-tanam-pohon-di-polda-riau-foto-dok-polda-riau-1749621230312_169.jpeg

Kuatbaca - Langkah konkret menuju kepolisian yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga peduli terhadap kelestarian lingkungan, kembali diperlihatkan oleh jajaran Polri. Kali ini, giliran Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Pol Wahyu Widada, yang menunjukkan komitmennya terhadap konsep ‘Green Policing’ dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Riau.

Menanam Harapan di Halaman Polda Riau

Dalam suasana yang teduh di halaman Mapolda Riau, Rabu pagi (11/6/2025), Komjen Wahyu Widada menanam sebuah pohon gaharu. Aksi simbolis ini bukan sekadar formalitas. Di balik gerakan menanam pohon ini tersimpan pesan kuat tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara penegakan hukum dan kelestarian lingkungan hidup.

Komjen Wahyu didampingi langsung oleh Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, serta sejumlah pejabat utama Polda. Semua bersatu dalam semangat penghijauan, memperkuat pesan bahwa institusi kepolisian pun memiliki tanggung jawab dalam menjaga bumi.

Green Policing: Polisi Ramah Alam

Konsep Green Policing yang digaungkan dalam kegiatan ini sejatinya merupakan bagian dari pembaruan nilai-nilai di tubuh kepolisian Indonesia. Dalam konteks ini, polisi tidak hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pelindung lingkungan. Komjen Wahyu menekankan bahwa keberlanjutan lingkungan adalah bagian dari keamanan nasional jangka panjang.

Langkah kecil seperti menanam pohon bisa menjadi pemicu kesadaran kolektif, tidak hanya di kalangan polisi tetapi juga masyarakat luas. Pesan yang ingin disampaikan jelas: hukum dan alam tidak perlu saling bertentangan—keduanya bisa berjalan beriringan.

Gaharu: Simbol Kekayaan Hayati yang Terancam

Yang menarik, pohon yang dipilih untuk ditanam bukan sembarang pohon. Gaharu, yang dikenal karena nilai ekonomis dan ekologisnya tinggi, kini mulai langka di banyak wilayah Indonesia. Kapolda Riau menjelaskan bahwa pemilihan pohon ini sebagai bentuk perhatian terhadap keberlangsungan tanaman lokal yang terancam.

Penanaman gaharu bukan hanya upaya penghijauan, tapi juga langkah pelestarian spesies yang telah lama menjadi bagian dari kekayaan hayati Nusantara. Jika dikelola dengan baik, tanaman ini bahkan bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, terutama di wilayah pedesaan.

Usai kegiatan penanaman pohon, Komjen Wahyu melanjutkan kunjungannya dengan memberi pengarahan kepada jajaran Polda Riau. Dalam sesi tertutup tersebut, ia menyampaikan berbagai pesan strategis, termasuk pentingnya kecepatan dan kepekaan aparat dalam merespons laporan dari masyarakat.

Kehadiran beliau di Riau tak hanya sebagai simbol kedekatan pimpinan pusat dengan wilayah, tetapi juga sebagai pengingat bahwa setiap personel Polri memikul tanggung jawab besar—tidak hanya terhadap hukum, tetapi juga terhadap masa depan bangsa yang sehat secara ekologis.

Program penanaman pohon di tubuh Polri ini sejalan dengan moto "Melindungi Tuah, Menjaga Marwah", yang menjadi semangat Polda Riau dalam bertugas. Dalam konteks ini, ‘tuah’ bisa dimaknai sebagai kekayaan alam dan budaya yang perlu dirawat, sementara ‘marwah’ adalah kehormatan lembaga yang harus dijaga melalui tindakan nyata.

Dengan aksi sederhana menanam satu pohon, polisi telah menyemai benih harapan akan masa depan yang lebih hijau. Jika langkah ini terus dijaga dan dikembangkan, bukan tidak mungkin institusi kepolisian akan menjadi pionir dalam praktik berkelanjutan di sektor pemerintahan.

Kegiatan di Polda Riau hari itu menunjukkan arah baru yang tengah ditempuh Polri: menjadi institusi yang bukan hanya tegas, tetapi juga progresif. Di tengah tantangan zaman, pendekatan kolaboratif yang menyentuh isu-isu ekologis menjadi sangat relevan.

Dengan dukungan dari jajaran pimpinan tertinggi seperti Kabareskrim, gerakan Green Policing bukan lagi sebatas jargon, tetapi menjadi bagian nyata dari reformasi kultural di tubuh Polri. Harapannya, langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi instansi lain untuk ikut menjaga bumi, mulai dari halaman rumah sendiri.

sosial budaya

Fenomena Terkini






Trending