Jejak Sejarah Bursa Efek di Indonesia: Selain BEJ, Ada BES di Surabaya

Kuatbaca - Pasar modal Indonesia telah menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian negara ini. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang pesat, pasar modal memiliki peran kunci dalam menghubungkan investor dengan perusahaan yang memerlukan pendanaan. Bursa Efek Jakarta (BEJ), yang sekarang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI), adalah yang paling terkenal di antara bursa efek di Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa selain BEJ, Indonesia juga pernah memiliki Bursa Efek Surabaya (BES)?
1. Perjalanan Bursa Efek Surabaya (BES)
Bursa Efek Surabaya, atau BES, adalah salah satu bursa efek tertua di Indonesia. Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tanggal 1 Desember 2007, BES dan BEJ secara resmi bergabung dan menjadi satu entitas yang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, sejarah BES memiliki akar yang sangat dalam, dan ini adalah cerita yang perlu kita eksplorasi lebih lanjut.
2. Asal Usul Pasar Modal di Indonesia
Pasar modal atau bursa efek telah menjadi bagian dari sejarah Indonesia sejak masa kolonial Belanda. Pada tahun 1912, pasar modal pertama kali muncul di Batavia (sekarang Jakarta). Ini adalah upaya dari pemerintah Hindia Belanda untuk memfasilitasi kepentingan pemerintah kolonial.
Meskipun pasar modal telah ada sejak awal abad ke-20, perkembangannya tidak selalu lancar. Pasar modal mengalami pasang surut selama beberapa dekade, terutama selama perang dunia pertama dan kedua. Selain itu, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia juga memengaruhi operasi pasar modal.
3. Pemulihan Pasar Modal pada Tahun 1977
Pada tahun 1977, pemerintah Republik Indonesia mengambil inisiatif untuk menghidupkan kembali pasar modal di negara ini. Langkah ini adalah bagian dari upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menggalakkan investasi. Pemerintah memberikan berbagai insentif dan mengeluarkan regulasi untuk mendukung perkembangan pasar modal.
Dalam beberapa tahun setelah pemulihan pasar modal pada tahun 1977, terjadi pertumbuhan yang signifikan dalam hal jumlah perusahaan yang terdaftar di bursa efek, volume perdagangan, dan minat investor dalam berinvestasi di pasar modal.
Seiring dengan pertumbuhan pasar modal di Indonesia, BEI menjadi salah satu lembaga terpenting dalam sistem keuangan negara ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa BEI bukanlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BEI dimiliki oleh para anggota bursa, yang terdiri dari berbagai perusahaan sekuritas yang beroperasi di Indonesia.
Bursa Efek Jakarta (BEJ), yang sekarang disebut Bursa Efek Indonesia (BEI), adalah bursa efek terkemuka di Indonesia. Namun, sejarah pasar modal Indonesia mencakup lebih dari sekadar BEI. Bursa Efek Surabaya (BES) adalah salah satu contoh nyata dari perkembangan pasar modal di luar Jakarta.
Pasar modal Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian, menghubungkan investor dengan perusahaan yang membutuhkan pendanaan. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, pasar modal akan terus berkembang, menciptakan peluang investasi yang lebih banyak. Dengan pemahaman tentang sejarah pasar modal Indonesia, kita dapat menghargai peran yang dimainkannya dalam membentuk perekonomian negara ini.