Isu Plagiat Lagu Halo Halo Bandung oleh Hello Kuala Lumpur: Tindakan dan Tanggapan Keluarga Ismail Marzuki

Kuatbaca - Sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa, lagu Halo Halo Bandung telah lama menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Maka tidak heran, ketika beredar kabar adanya kemiripan dengan lagu Hello Kuala Lumpur, banyak yang merasa terganggu, termasuk keluarga Ismail Marzuki, sang pencipta lagu Halo Halo Bandung.
1. Kesedihan Keluarga Pencipta
Rachmini, perwakilan dari keluarga Ismail Marzuki, mengekspresikan rasa kecewanya saat mengetahui lagu yang menjadi warisan keluarganya itu diduga dijiplak. Beliau merasa bahwa pengubahan syair dan melodi tanpa izin adalah bentuk penghinaan, terutama mengingat lagu Halo Halo Bandung bukan hanya milik keluarga, tapi juga seluruh bangsa Indonesia. Apalagi, Ismail Marzuki sendiri dihargai sebagai pahlawan nasional Indonesia, membuat lagu ini memiliki nilai yang sangat penting.
2. Langkah Konkret dari Keluarga
Rachmini dan keluarganya, dengan dorongan kuat untuk menjaga keaslian dan kehormatan lagu tersebut, memutuskan untuk tidak diam. Mereka berkolaborasi dengan DJKI, Kemenlu, serta KBRI di Malaysia untuk mendalami kasus ini lebih jauh. Tujuannya jelas, agar keadilan dapat ditegakkan dan lagu nasional Indonesia tersebut tidak digunakan dengan cara yang tidak pantas.
3. Kerjasama dengan Pemerintah
Menyadari bahwa isu ini melibatkan dua negara, keluarga Ismail Marzuki berinisiatif untuk meminta bantuan seorang pengacara yang nantinya akan berdiskusi dengan DJKI. Mereka berharap pemerintah ikut andil dalam upaya penyelesaian masalah ini, mengingat lagu Halo Halo Bandung memiliki makna penting bagi bangsa.
Dalam sebuah kesempatan di Jakarta Selatan, Rachmini membagikan kisah tentang bagaimana ia pertama kali mengetahui adanya lagu Hello Kuala Lumpur. Berdasarkan informasi dari beberapa teman dan kenalan, ia mulai mencari tahu dan menemukan bahwa lagu tersebut memang memiliki kemiripan dengan lagu ciptaan Ismail Marzuki. Tentu saja, hal ini menjadi perdebatan besar di kalangan keluarganya dan masyarakat luas.
Plagiat dalam dunia seni, khususnya musik, bukan hanya soal hak cipta, tetapi juga mengenai penghormatan terhadap karya seni itu sendiri. Dalam konteks ini, lagu Halo Halo Bandung bukan hanya sekadar lagu, tetapi juga simbol kebanggaan nasional. Semoga isu ini dapat segera mendapatkan titik terang dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.