Harmoni di Tengah Alam: Momen Kebersamaan Kapolda Riau dan UAS

Kuatbaca - Langit cerah menyambut rombongan yang tiba di Mapolsek Kampar Kiri Hulu, Lipat Kain, pada Rabu, 18 Juni 2025. Di lokasi yang dikelilingi hijaunya hutan Kampar itu, berlangsung momen yang jarang terlihat—Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan Ustaz Abdul Somad (UAS) turun langsung untuk melakukan penanaman pohon. Kebersamaan dua sosok berpengaruh ini menjadi sorotan karena memperlihatkan sinergi antara institusi negara dengan tokoh agama dalam mengampanyekan kepedulian terhadap lingkungan.
Yang menarik, kegiatan itu turut dihadiri oleh Rocky Gerung, seorang filsuf yang dikenal luas dalam dunia pemikiran dan aktivisme. Tanpa protokoler yang kaku, mereka bertiga bersama masyarakat dan aparat setempat menanam pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian alam. Suasana berlangsung cair dan penuh semangat, menunjukkan bahwa gerakan peduli lingkungan bisa menjadi jembatan kebersamaan lintas peran dan latar belakang.
Konvoi Motor Trail Menyusuri Alam Kampar
Usai menanam pohon, suasana berubah menjadi lebih dinamis. Kapolda Herry, UAS, dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Tanjung Belit dengan cara yang tak biasa—mengendarai motor trail menyusuri jalan-jalan pedesaan yang menantang. Konvoi tersebut menjadi simbol kedekatan dengan masyarakat sekaligus bentuk penghormatan terhadap alam Riau yang masih asri.
Di tengah deru mesin dan debu tanah yang beterbangan, tampak kebahagiaan di wajah para peserta. Bagi masyarakat setempat, kehadiran pemimpin daerah dan tokoh agama yang menyatu dengan aktivitas warga sehari-hari adalah pemandangan yang mengesankan. Kehangatan yang tercipta di perjalanan itu menciptakan kesan mendalam tentang makna pelayanan dan kedekatan sosial yang sesungguhnya.
Aksi Nyata: Tanam Pohon dan Tebar Ikan
Setibanya di Tanjung Belit, rangkaian kegiatan kembali dilanjutkan dengan menanam 79 pohon, angka yang selaras dengan peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-79. Namun bukan itu saja. Sebanyak 7.900 bibit ikan lomak—ikan khas sungai Kampar—dilepaskan ke sungai sebagai bentuk nyata upaya pelestarian ekosistem perairan.
Kegiatan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah bentuk konkret dari visi Kapolda Irjen Herry Heryawan dalam membangun institusi yang bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi motor penggerak perubahan sosial dan pelestarian lingkungan. Dengan mengajak tokoh masyarakat dan ulama, kegiatan ini pun menjadi lebih inklusif dan diterima oleh berbagai lapisan masyarakat.
Sinergi Antara Kepolisian dan Ulama
Dalam suasana yang hangat dan bersahaja itu, tampak jelas kedekatan antara Irjen Herry dan UAS bukan hanya sekadar formalitas. Mereka berdiskusi, tertawa, dan menunjukkan bagaimana kerja sama antara institusi keamanan dan tokoh agama bisa membangun keharmonisan sosial. Bagi UAS sendiri, gerakan penanaman pohon ini sangat relevan dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam, di mana menjaga alam adalah bagian dari ibadah.
Kehadiran tokoh seperti Rocky Gerung pun menambah nuansa tersendiri. Diskusi yang mengalir dari isu lingkungan hingga sosial-politik membuktikan bahwa kegiatan ini bukan hanya menanam pohon dan melepas ikan, tetapi juga menanam nilai dan melepas inspirasi bagi masyarakat.
Kegiatan bertajuk Bakti Religi dan Peduli Lingkungan ini tak hanya memperingati HUT Bhayangkara atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Lebih dari itu, ia menjadi simbol sinergi, kepedulian, dan harapan. Ketika polisi, ulama, filsuf, dan masyarakat berkumpul dalam satu gerakan hijau, tersirat pesan bahwa menjaga bumi adalah tugas bersama yang tak mengenal batas jabatan, profesi, atau keyakinan.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan telah menunjukkan bahwa pendekatan humanis dan kolaboratif mampu membawa institusi kepolisian lebih dekat ke hati rakyat. Dan Ustaz Abdul Somad, dengan pengaruh spiritualnya, memberikan dimensi religius terhadap gerakan ini. Keduanya tak hanya berjalan berdampingan di atas motor trail, tapi juga menyatu dalam semangat untuk membangun masa depan yang lebih lestari dan harmonis.