Digitalisasi Bansos Dimulai di Banyuwangi, Luhut Tegaskan Komitmen Transformasi Layanan Publik

4 July 2025 16:44 WIB
bansos-bbm_169.jpeg

1. Uji Coba Digitalisasi Bansos Resmi Dimulai

Kuatbaca.com - Pemerintah Indonesia melangkah lebih maju dalam transformasi digital dengan memulai uji coba digitalisasi bantuan sosial (bansos). Inisiatif ini diawali di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai wilayah percontohan nasional. Digitalisasi bansos ini bertujuan meningkatkan akurasi, efisiensi, dan transparansi penyaluran bantuan, serta memperkuat ekosistem layanan publik berbasis teknologi.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintahan untuk mereformasi sistem perlindungan sosial agar lebih terintegrasi dan mudah diakses oleh masyarakat. Banyuwangi dipilih sebagai pilot project karena dinilai telah memiliki kesiapan infrastruktur digital serta dukungan kuat dari pemerintah daerah.

2. Luhut Pandjaitan Pimpin Langsung Evaluasi Strategis

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, secara langsung memimpin pertemuan strategis lintas kementerian dan lembaga untuk meninjau kesiapan uji coba ini. Pertemuan tersebut juga menjadi momen penting evaluasi enam bulan kerja kolektif dalam membangun sistem GovTech Indonesia.

Luhut, yang juga menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden di bidang digitalisasi dan teknologi pemerintahan, menekankan bahwa akselerasi transformasi digital menjadi prioritas nasional. Menurutnya, digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak dalam menghadirkan layanan publik yang lebih adil dan tepat sasaran.

3. Portal Perlinsos, Inovasi Digital untuk Layanan Sosial

Salah satu inovasi utama dalam digitalisasi bansos ini adalah kehadiran Portal Perlinsos. Platform digital ini dirancang sebagai pusat layanan perlindungan sosial terpadu. Dengan menggabungkan data identitas digital, biometrik untuk autentikasi, serta Sistem Pertukaran Layanan Perlindungan Sosial (SPLP), masyarakat akan lebih mudah dalam proses verifikasi, pendaftaran, hingga pengelolaan bantuan.

Keunggulan Portal Perlinsos terletak pada kemampuannya menyajikan data secara real-time, aman, dan terintegrasi antar lembaga. Hal ini diharapkan dapat menekan potensi penyimpangan data dan mengurangi bantuan yang tidak tepat sasaran.

4. Fokus Awal pada PKH dan BPNT di Banyuwangi

Tahap awal digitalisasi difokuskan pada dua program bansos utama, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Keduanya dipilih karena cakupan nasional yang luas serta dampaknya yang signifikan bagi masyarakat prasejahtera.

Banyuwangi menjadi lokasi uji coba pertama berkat berbagai inisiatif digital yang telah berhasil dijalankan sebelumnya. Pemerintah daerah juga dianggap sangat aktif dalam mendukung sistem pelayanan publik yang adaptif dan inovatif. Pengalaman ini dinilai penting sebagai dasar penerapan digitalisasi bansos secara lebih luas di masa depan.

5. Evaluasi Menyeluruh dan Replikasi Nasional

Luhut menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam perancangan dan pelaksanaan digitalisasi bansos ini. Ia menekankan pentingnya evaluasi mendalam dalam setiap tahap uji coba agar dapat menghasilkan rekomendasi konkret untuk skala nasional.

Keberhasilan Banyuwangi sebagai proyek percontohan akan menjadi penentu dalam pengembangan sistem serupa di seluruh Indonesia. Replikasi digitalisasi ini dirancang agar sesuai dengan karakteristik dan kesiapan tiap daerah, namun tetap dalam satu kerangka sistem nasional yang terintegrasi.

6. Menuju Tata Kelola Pemerintahan Digital yang Terpadu

Transformasi digital bansos merupakan bagian dari visi besar pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan digital yang inklusif dan berdampak langsung bagi masyarakat. Layanan publik yang adaptif, efisien, dan berbasis data akan menjadi fondasi utama dalam memperkuat kesejahteraan nasional.

Inisiatif digitalisasi ini bukan hanya menandai kemajuan teknologi, tetapi juga mencerminkan perubahan budaya birokrasi yang lebih terbuka dan partisipatif. Dalam jangka panjang, sistem digital ini diharapkan menjadi standar baru pelayanan publik di Indonesia.

Banyuwangi Jadi Langkah Awal Menuju Reformasi Sosial Digital

Digitalisasi bantuan sosial yang dimulai dari Banyuwangi menandai babak baru dalam reformasi pelayanan publik di Indonesia. Dengan dukungan teknologi canggih dan kolaborasi lintas sektor, pemerintah berharap sistem ini akan menciptakan transparansi, efisiensi, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat penerima manfaat.

Jika uji coba ini berhasil, maka digitalisasi bansos akan menjadi model nasional yang mendobrak hambatan lama dan membuka era baru dalam tata kelola pemerintahan yang lebih modern dan inklusif.

sosial budaya

Fenomena Terkini






Trending