Desa Cantik di Swiss Porak-poranda Diterjang Longsor Gletser

Kuatbaca - Bencana alam kembali mengguncang pegunungan Alpen Swiss. Sebuah desa kecil yang dikenal dengan keindahan alam dan ketenangannya mendadak berubah menjadi zona bencana setelah gletser di atasnya runtuh dan memicu longsor hebat.
Awal Mula Bencana: Runtuhnya Gletser Birch
Pada 28 Mei 2025, kawasan pegunungan di sekitar Gletser Birch, Swiss, mengalami kejadian alam yang tak terduga. Massa es raksasa yang menempel di lereng gunung itu runtuh. Peristiwa ini memicu longsoran besar yang membawa serta batuan, bongkahan es, dan kerikil dalam volume yang luar biasa.
Longsoran tersebut meluncur deras menuruni lereng, mengikuti jalur alami air yang mengarah langsung ke desa Blatten—sebuah desa menawan di lembah bawah yang biasanya menjadi destinasi wisata favorit bagi pencinta alam dan pendaki gunung. Tak butuh waktu lama, dalam hitungan menit, bencana itu mengubah lanskap desa menjadi puing-puing berserakan.
Desa Blatten: Dari Surga Wisata Jadi Kawasan Terdampak
Blatten, yang selama ini dikenal sebagai salah satu desa yang memesona di kanton Valais, mendadak menjadi pusat perhatian dunia. Wilayah ini bukan hanya terkenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena berada di jalur gunung yang dikelilingi gletser aktif. Sayangnya, pesona alam itu kini berubah menjadi bencana.
Saat longsor menerjang, material dari atas gunung menghantam bangunan, menutup jalan, dan membuat warga yang tinggal di sana harus dievakuasi secara darurat. Meski tidak dilaporkan adanya korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan rumah-rumah warga cukup parah. Debu kerikil dan bongkahan es bahkan sempat menimbulkan suara gemuruh yang terdengar hingga beberapa kilometer.
Operasi Penyelamatan dan Evakuasi
Tim penyelamat segera dikerahkan setelah laporan pertama diterima. Helikopter dan anjing pelacak turut diturunkan untuk mencari kemungkinan adanya warga yang terjebak atau terluka. Evakuasi dilakukan dengan cepat dan sistematis mengingat potensi longsoran susulan masih membayangi.
Pemerintah lokal langsung mengeluarkan peringatan darurat untuk mencegah warga dan wisatawan mendekati wilayah terdampak. Beberapa jalur pendakian ditutup total, dan wilayah pegunungan di atas desa kini berada dalam pengawasan ketat oleh ahli geologi serta otoritas mitigasi bencana.
Tragedi ini kembali mengangkat perhatian dunia terhadap isu perubahan iklim yang semakin nyata. Gletser-gletser di Eropa, termasuk di Swiss, mengalami penyusutan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Meningkatnya suhu global mempercepat pencairan es, mengurangi stabilitas gletser, dan meningkatkan risiko longsoran es dan bebatuan.
Gletser Birch sendiri telah dipantau oleh ilmuwan selama beberapa tahun terakhir karena menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan. Namun, kejadian longsor yang begitu besar ini tetap mengejutkan dan menandai urgensi pengawasan lebih ketat terhadap daerah rawan bencana.
Warga Blatten kini tengah menghadapi kenyataan pahit: desa mereka yang biasanya tenang dan indah berubah menjadi wilayah krisis. Beberapa di antara mereka harus mengungsi sementara, kehilangan akses ke rumah dan usaha kecil mereka. Suasana duka dan khawatir terasa kental, namun juga diiringi rasa syukur karena tidak ada korban jiwa.
Banyak yang berharap pemerintah Swiss akan mempercepat langkah-langkah penanganan, mulai dari bantuan logistik hingga pemulihan infrastruktur. Selain itu, ada desakan agar kebijakan mitigasi bencana berbasis iklim lebih diperkuat untuk melindungi komunitas yang tinggal di kawasan pegunungan.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa di balik keindahan alam, tersimpan pula risiko besar yang tidak bisa diabaikan. Gletser yang dulunya menjadi sumber keajaiban dan daya tarik wisata, kini berubah menjadi ancaman laten akibat ketidakseimbangan iklim global. Swiss, sebagai negara dengan wilayah pegunungan luas dan gletser terbanyak di Eropa, menghadapi tantangan berat di masa depan.
Bagi warga Blatten dan komunitas pegunungan lainnya, langkah ke depan bukan hanya soal membangun kembali rumah, tetapi juga membangun kembali rasa aman di tengah ketidakpastian alam. Dunia pun menatap Swiss, berharap agar tragedi ini menjadi pelajaran bersama akan pentingnya menjaga keseimbangan bumi.