Bacih, Pejuang Hidup dari Serang Baru yang Kini Bisa Bergerak Lebih Bebas

2 July 2025 21:00 WIB
polres-metro-bekasi-beri-bantuan-kursi-roda-ke-warga-yang-alami-kelumpuhan-dari-lahir-1751458204071_169.jpeg

Kuatbaca - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan Kabupaten Bekasi, ada kisah menyentuh dari seorang perempuan muda bernama Bacih. Usianya kini 24 tahun, namun sejak ia dilahirkan, tubuhnya tak pernah mampu berdiri apalagi berjalan. Bacih menderita kelumpuhan sejak bayi, membuat aktivitas sehari-harinya terbatas hanya di sekitar tempat tidur dan lantai rumah. Setiap gerakan sederhana pun harus dibantu keluarga. Kondisinya yang demikian membuat Bacih harus menjalani hidup dengan penuh keterbatasan, baik secara fisik maupun sosial.

Uluran Tangan dari Penjaga Keamanan

Kisah Bacih yang menggugah hati ini akhirnya sampai ke telinga jajaran Kepolisian Resor Metro Bekasi. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan sosial mereka, kepolisian mendatangi kediaman Bacih di kawasan Serang Baru. Kali ini, bukan untuk urusan hukum atau ketertiban, melainkan membawa kabar baik dalam bentuk bantuan nyata: sebuah kursi roda baru.

Tak sekadar datang dan menyerahkan bantuan, kehadiran polisi juga menjadi pengakuan bahwa masyarakat penyandang disabilitas seperti Bacih tetap menjadi bagian penting dalam komunitas. Mereka tak diabaikan, justru diberi perhatian dalam bentuk aksi nyata.

Kursi Roda yang Mengubah Pandangan Dunia

Bagi banyak orang, kursi roda hanyalah alat bantu biasa. Tapi bagi Bacih, kursi roda itu seperti pintu keluar dari keterkungkungan. Ia kini bisa duduk dengan lebih nyaman, bergerak ke luar rumah, atau sekadar menikmati udara pagi di halaman. Sebuah hal sederhana yang selama bertahun-tahun hanya bisa ia bayangkan.

Dengan bantuan ini, Bacih juga bisa lebih aktif terlibat dalam kehidupan sosial. Mobilitas yang lebih baik membuka kemungkinan untuk belajar keterampilan, mengikuti kegiatan komunitas, atau berinteraksi dengan tetangga lebih luas. Bagi keluarganya pun, kursi roda ini menjadi kelegaan karena beban fisik dalam membantu Bacih bisa sedikit berkurang.

Komitmen Sosial Polres Metro Bekasi

Pemberian bantuan kursi roda ini bukan aksi satu kali semata. Polres Metro Bekasi, di bawah kepemimpinan Kombes Mustofa, menunjukkan komitmen mereka dalam membangun hubungan yang lebih dekat dan empatik dengan masyarakat. Melalui berbagai program sosial, polisi berusaha hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai pengayom dan pelindung rakyat dalam arti yang lebih luas.

Kegiatan seperti ini memperlihatkan bahwa institusi Polri terus bertransformasi menjadi lebih manusiawi dan responsif terhadap persoalan sosial. Dengan menjangkau mereka yang hidup dalam keterbatasan, Polri turut mendorong semangat inklusivitas dan kepedulian di lingkungan masyarakat.

Bantuan yang diberikan kepada Bacih mungkin tampak kecil dalam skala program pemerintah yang besar. Namun bagi Bacih dan keluarganya, bantuan itu adalah awal dari lembaran baru. Sebuah harapan yang selama ini nyaris padam, kini menyala kembali. Bacih tidak hanya mendapatkan kursi roda, tapi juga perhatian, pengakuan, dan rasa dihargai sebagai manusia yang punya hak untuk hidup layak.

Bacih kini punya lebih banyak alasan untuk tersenyum. Ia punya semangat baru untuk menjalani hari, punya alat yang bisa membantunya melihat dunia dari sudut yang berbeda. Dan masyarakat pun diingatkan kembali bahwa di luar sana, masih banyak saudara kita yang menanti uluran tangan, bukan sekadar donasi, tapi juga perhatian tulus.

Kisah Bacih adalah potret kecil dari perjuangan kaum disabilitas di Indonesia. Dan bantuan dari Polres Metro Bekasi menjadi bukti bahwa kehadiran negara, dalam bentuk apa pun, bisa memberikan arti besar bagi warganya. Semoga semakin banyak kisah seperti ini muncul dari berbagai penjuru negeri, sebagai cermin kemanusiaan yang tak lekang oleh zaman.

sosial budaya

Fenomena Terkini






Trending