Api dalam Sekam Geopolitik di Laut China Selatan

3 October 2023 17:26 WIB
650ff11880c53.jpg

Kuatbaca - Laut China Selatan, dengan segala konflik dan ketegangannya, telah menjadi sorotan dunia internasional. Saat ini, perdebatan intens mengenai klaim wilayah dan perangkap geopolitik menjadi isu hangat. Salah satu insiden terbaru adalah penghapusan penghalang terapung oleh Penjaga Pantai Filipina di Pulau Huangyan, yang menimbulkan reaksi keras dari Tiongkok. Di tengah segala kerumitan ini, peran ASEAN, termasuk Indonesia, sangat penting dalam menjaga stabilitas di kawasan ini.

1. Ketegangan Filipina dan China

Ketegangan antara Filipina dan China mengenai Laut China Selatan telah berdampak besar, bukan hanya pada kedua negara tersebut, tetapi juga pada hubungan ASEAN-China secara keseluruhan. Ketegangan semacam ini dapat mengganggu stabilitas di kawasan dan menjadi salah satu tantangan terbesar bagi ASEAN.

ASEAN, sebagai organisasi regional, memiliki tujuan utama untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di Asia Tenggara. Untuk itu, ASEAN perlu berperan aktif dalam mempromosikan penyelesaian damai terhadap konflik-konflik di kawasan ini. ASEAN memiliki potensi sebagai platform netral untuk dialog dan perundingan yang dapat membantu mengatasi ketegangan antara Filipina dan China.

2. Peranan Indonesia dalam Konteks Laut China Selatan

Indonesia telah mengambil pendekatan yang bijaksana dalam menangani masalah Laut China Selatan. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip-prinsip politik luar negeri yang konsisten. Salah satu prinsip utama adalah netralitas dalam konflik di kawasan tersebut.

Indonesia juga telah menekankan pentingnya hukum internasional, terutama Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS), dalam menyelesaikan perselisihan di Laut China Selatan. Indonesia mendukung prinsip bahwa UNCLOS harus dihormati oleh semua pihak yang terlibat dalam konflik ini.

Sebagai anggota aktif ASEAN, Indonesia berperan dalam upaya kolektif untuk mengatasi masalah Laut China Selatan. Indonesia berkomitmen untuk menciptakan konsensus di antara negara-negara anggota ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

Indonesia juga mendukung perundingan mengenai Kode Etik Laut China Selatan (COC) antara ASEAN dan China. COC bertujuan mengatur perilaku semua pihak yang terlibat di Laut China Selatan dan dapat mengurangi ketegangan di kawasan tersebut.

3. Pentingnya Kerja Sama Regional

Penting bagi China, ASEAN, dan semua pihak terlibat untuk bersedia mengorbankan sebagian klaim teritorial mereka demi kepentingan bersama perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan. Meskipun banyak tantangan yang harus diatasi, dialog dan kerja sama yang berkelanjutan dapat membantu mencapai solusi yang damai dan adil.

Dalam konteks ini, peran ASEAN sangat signifikan. Organisasi ini dapat memainkan peran penting dalam memfasilitasi dialog antara semua pihak yang terlibat. ASEAN juga harus menjaga kesatuan dan konsistensinya dalam menangani isu Laut China Selatan, meskipun memiliki anggota dengan hubungan bilateral yang kuat dengan China.

Ketegangan di Laut China Selatan adalah salah satu isu paling kompleks dalam geopolitik global. China memiliki peran sentral dalam isu ini karena klaim wilayahnya yang luas. Negosiasi dan dialog yang berkelanjutan adalah kunci untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan ini.

Terlepas dari semua perbedaan dan klaim, penting bagi semua pihak untuk mengutamakan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan. Dengan kerja sama regional yang baik dan komitmen untuk mematuhi hukum internasional, ada harapan untuk mencapai penyelesaian damai atas masalah ini. Indonesia, sebagai salah satu anggota ASEAN, memiliki peran penting dalam upaya ini dan harus terus menjalankan peranannya sebagai mediator dan pendukung perdamaian di kawasan tersebut.

Informasi

sosial budaya

Fenomena Terkini






Trending