Taktik Supit Urang: Strategi Cerdas Jenderal Soedirman dalam Pertempuran Ambarawa

17 September 2023 17:28 WIB
650430739dd04.jpeg

KuatBaca.com - Pertempuran Ambarawa menjadi salah satu momen bersejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia untuk mengusir kolonial Belanda dari tanah air. Salah satu taktik andalan yang diterapkan pada pertempuran tersebut adalah 'Supit Urang', yang digagas oleh Jenderal Soedirman.

1. Taktik Supit Urang

Nama 'Supit Urang' mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, bagi mereka yang mengenal sejarah Pertempuran Ambarawa, taktik ini tak asing lagi. Taktik ini diilhami oleh gerakan seekor udang yang menjepit mangsanya dengan kedua capitnya, yaitu dari arah kiri dan kanan secara bersamaan.

Jenderal Soedirman memahami pentingnya strategi yang cerdik dalam perang. Ketika Letkol Isdiman, salah satu pimpinan pasukan, gugur, posisinya kemudian diambil alih oleh Kolonel Soedirman.

Di bawah kepemimpinannya pada 11 Desember 1945, pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan laskar rakyat bersatu padu. Soedirman menghadirkan inovasi dengan memperkenalkan taktik Supit Urang, yang dirancang untuk mendobrak pertahanan lawan dengan gerakan serentak dari berbagai arah.

Dengan menggunakan strategi Supit Urang, pasukan tidak hanya bergerak dari satu arah, melainkan menjalankan pendobrakan sekaligus pengepungan. Seperti udang yang menjepit mangsanya, taktik ini dirancang untuk mengepung musuh dari arah kiri dan kanan secara bersamaan.

Jenderal Soedirman membagi pasukannya menjadi empat kelompok berbeda dengan masing-masing memiliki tugas khusus. Tujuannya adalah agar musuh benar-benar dalam keadaan terkurung tanpa adanya akses komunikasi dengan komando pusatnya.

2. Empat Hari Pertempuran

Keberhasilan taktik ini tampak ketika setelah empat hari pertempuran sengit, tepatnya pada 15 Desember 1945, pasukan TKR berhasil menguasai Ambarawa. Sekutu yang terdiri dari Belanda dan pasukan lainnya terpaksa mundur ke Semarang, Jawa Tengah.

Kemenangan ini bukan hanya sekadar kemenangan di medan perang, tapi juga menjadi simbol perjuangan rakyat Indonesia. Sebagai bentuk penghargaan dan untuk mengenang jasa para pahlawan, didirikanlah Monumen Palagan Ambarawa. Selain itu, tanggal 15 Desember 1945 juga diperingati sebagai Hari Jadi TNI Angkatan Darat atau yang dikenal dengan Hari Juang Kartika.

Pertempuran Ambarawa dan keberhasilan taktik Supit Urang menjadi bukti nyata dari kegigihan dan ketangguhan bangsa Indonesia. Strategi cerdas Jenderal Soedirman menjadi inspirasi bahwa dengan persiapan, kerja sama, dan inovasi, bangsa ini mampu menghadapi tantangan apapun.(*)

Supit Urang
jenderal soedirman

Fenomena Terkini






Trending