Peristiwa Memilukan G30S/PKI dan Kesaksian Jenderal AH Nasution

30 September 2023 18:24 WIB
6516407bc6aef.png

KuatBaca.com - Abdul Haris Nasution, lebih dikenal dengan AH Nasution, merupakan jenderal Angkatan Darat yang berhasil selamat dari upaya penculikan dalam Gerakan 30 September atau yang dikenal dengan G30S pada tahun 1965.

Ia adalah salah satu dari tujuh jenderal yang menjadi target penculikan dalam skenario tersebut. Latar belakang dari upaya penculikan ini diduga karena para jenderal diduga hendak mengkudeta Presiden Soekarno.

1. Penyamaran Pierre Tendean dan Perjuangan Istri Nasution

Dalam upaya penculikan ini, AH Nasution berhasil menghindari penculikan berkat keberanian dan pengorbanan dari istrinya dan ajudannya, Pierre Tendean. Tendean berani menyamar sebagai Nasution, sebuah tindakan yang akhirnya membuatnya diculik oleh Pasukan Cakrabirawa.

Tragisnya, Nasution harus kehilangan putri kecilnya, Ade Irma Suryani, yang meninggal akibat terkena tembakan, dan juga Pierre Tendean yang dieksekusi setelah diketahui bukan Nasution.

2. Kronologi Malam Teror di Rumah Nasution

Pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, sekitar 15 anggota militer dengan pimpinan Letnan Doel Arief, yang dikenal dengan nama Pasukan Pasopati, mendatangi rumah AH Nasution di Menteng, Jakarta Pusat.

Meski keluarga Nasution sedang terlelap, tetapi AH Nasution dan istrinya, Johanna Suniarti, tetap waspada. Dalam upaya mereka untuk menyelamatkan diri, Ade Irma Suryani yang saat itu berusia lima tahun terkena tembakan hingga meninggal setelah beberapa hari mendapatkan perawatan di rumah sakit.

3. Pencarian Tempat Persembunyian: Kedubes Irak

Dalam situasi yang kacau, Nasution dan keluarganya berusaha mencari tempat persembunyian dan akhirnya memutuskan untuk memanjat pagar menuju halaman Kedubes Irak. Disana, mereka bersembunyi di balik tumpukan drum bekas, berusaha tetap tenang sambil memantau situasi.

4. Kehilangan Lettu Pierre Tendean

Setelah peristiwa tersebut berlalu, Nasution harus merasakan duka yang mendalam atas kehilangan Pierre Tendean, ajudannya yang tewas dieksekusi setelah berusaha menyelamatkan Nasution dengan cara menyamar sebagai dirinya.

5. Nasution: Saksi Sejarah dan Penghargaan

Nasution menjadi saksi bisu dari peristiwa G30S/PKI yang menjadi salah satu momen berdarah dalam sejarah Indonesia. Sebelum meninggal pada 6 September 2000, AH Nasution mendapat penghargaan sebagai Jenderal Besar pada tahun 1997, sebuah gelar kehormatan yang hanya dimiliki oleh dua perwira lain, yaitu Jenderal Soedirman dan Soeharto.

Dengan berbagai pergolakan sejarah yang terjadi, kesaksian dari para tokoh seperti AH Nasution menjadi bukti nyata dari perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan demi keutuhan bangsa Indonesia. (*)

g30s pki
AH nasution

Fenomena Terkini






Trending