Tweet Lama Ridwan Kamil Kembali Menjadi Sorotan: Mengungkap Respons Publik Terhadap 'Dewan Penipu Rakyat'

22 August 2024 12:58 WIB
ridwan-kamil_169.jpeg

Kuatbaca - Ridwan Kamil, yang kini dikenal sebagai bakal calon Gubernur Jakarta, kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal ini dipicu oleh munculnya kembali sebuah tweet lama yang pernah ia unggah pada 9 Juni 2010, sekitar 14 tahun yang lalu. Cuitan tersebut memuat kritik tajam terhadap DPR, di mana Ridwan Kamil menuliskan frasa "Dewan Penipu Rakyat" dengan menyertakan tagar #DPR. Meski sudah berusia lebih dari satu dekade, tweet ini mendadak viral kembali dan mengundang berbagai tanggapan dari netizen.

Viral di Tengah Kontroversi Pilkada

Kembalinya tweet Ridwan Kamil ini ke permukaan tidak lepas dari situasi politik yang tengah memanas, khususnya terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai Pilkada. Netizen yang sedang aktif memantau perkembangan ini tiba-tiba menemukan kembali tweet Ridwan Kamil, yang kemudian langsung menjadi bahan diskusi di berbagai platform media sosial. Cuitan yang awalnya mungkin tidak lagi diingat oleh banyak orang, kini telah mengundang ribuan tanggapan dan retweet, mencerminkan betapa kuatnya resonansi kritik tersebut dalam konteks politik saat ini.

Tidak hanya sekadar mendapatkan retweet dan likes, tweet lama Ridwan Kamil juga memicu berbagai komentar dari netizen. Banyak yang penasaran dengan konteks di balik cuitan tersebut, mempertanyakan apa yang memotivasi Ridwan Kamil untuk mengeluarkan kritik sekeras itu terhadap DPR pada waktu itu. Ada pula yang berterima kasih karena cuitan tersebut dianggap relevan dengan kondisi saat ini, seakan menunjukkan bahwa kritik terhadap DPR sudah lama menjadi isu yang diangkat oleh publik.

Tindakan Netizen Membawa Tweet ke Aksi Demonstrasi

Kehebohan ini semakin menjadi-jadi ketika seorang demonstran terlihat membawa papan bertuliskan screenshot dari tweet Ridwan Kamil saat berunjuk rasa di Gedung DPR RI. Aksi ini semakin memperkuat relevansi cuitan lama tersebut dalam konteks protes publik yang terjadi saat ini. Dalam unjuk rasa tersebut, papan yang menampilkan tweet Ridwan Kamil seolah menjadi simbol dari suara publik yang kecewa terhadap kinerja DPR.

Tidak hanya satu cuitan yang menjadi sorotan, beberapa postingan lama Ridwan Kamil lainnya juga ikut mencuat. Salah satunya adalah tweet yang menyebut DPR sebagai "gerombolan matre yang kualitasnya terendah sepanjang sejarah," yang semakin menegaskan kritik keras Ridwan Kamil terhadap lembaga legislatif tersebut. Kembali munculnya tweet-tweet ini di tengah kampanye politiknya untuk Pilgub DKI Jakarta, menunjukkan bahwa jejak digital bisa menjadi faktor penting dalam dinamika politik modern.

Ridwan Kamil dan Pilgub DKI Jakarta 2024

Sebagai calon Gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), PKS, NasDem, dan PKB, Ridwan Kamil kini berada di tengah-tengah sorotan publik. Kembalinya tweet-tweet lama tersebut menambah dimensi baru dalam pencalonannya, di mana publik mulai menghubungkan kritik lamanya dengan janji politik yang akan diusungnya ke depan. Dengan dinamika politik yang semakin kompleks, Ridwan Kamil diharapkan dapat menjelaskan sikapnya terhadap DPR dan bagaimana ia akan menjawab aspirasi masyarakat jika terpilih sebagai gubernur.

Selain isu terkait tweet lama Ridwan Kamil, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga sedang mendapat sorotan karena penundaan rapat paripurna yang disebabkan oleh ketidakhadiran anggota yang cukup untuk mencapai kuorum. Meskipun rapat ditunda, publik tetap aktif menyuarakan protes mereka, baik di dunia nyata maupun di media sosial. Akun Instagram resmi DPR RI menjadi sasaran komentar dari netizen yang kecewa dengan kinerja para wakil rakyat.

Fenomena Terkini






Trending