PSI: Penerus Pak Jokowi Harus Peduli Pada Ormas Keagamaan

19 September 2023 08:32 WIB·18
5d6cb5e6-6182-4bf7-8900-11ccd3f550e5_169.jpg

Kuatbaca.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memahami dan setuju dengan pernyataan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, bahwa Jokowi tak pernah jauh dari NU. PSI menilai harusnya sikap Jokowi jadi standar kebijakan penerusnya.

"Kita mendengar sendiri pernyataan Gus Yahya soal kepedulian Pak Jokowi. Seharusnya ini standar kebijakan yang mesti dijalankan penerus Pak Jokowi. Bahwa presiden RI harus punya kepedulian pada organisasi keagamaan sebagai bagian masyarakat sipil yang menjadi pilar penting demokrasi," kata Ketua DPP PSI Kokok Dirgantoro dalam keterangan tertulis, Senin (18/9/2023).

Kokok menambahkan kedekatan Jokowi dengan ormas keagamaan telah menjadi modal sosial yang kuat dalam menghadapi persoalan-persoalan kebangsaan. Terkait hal tersebut, pada hari-hari ini, PSI juga tengah mencermati para bakal calon presiden yang punya kecenderungan semacam itu.


"Kita menyaksikan, dalam kepemimpinan dua periode ini, Pak Jokowi sangat memperhatikan dan mengayomi ormas keagamaan. Dalam konteks Indonesia, sikap semacam itu sangat tepat mengingat peran vital ormas keagamaan, semacam NU, di masyarakat," kata Kokok.

"Capres 2024 pilihan PSI harus memperlihatkan indikasi akan meneruskan sikap dan kebijakan tersebut," lanjutnya.

Pernyataan Gus Yahya

Sebelumnya, Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyebut NU tidak akan jauh-jauh dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun Gus Yahya enggan berkomentar jauh saat ditanya apakah pernyataan 'NU tak jauh-jauh dari Jokowi' termasuk soal urusan capres.

"Enggak tahu lah, soal itu. Prinsipnya kalau NU sih sebagai lembaga tak ada ikut-ikutan soal itu (pilpres)," ucap Gus Yahya usai acara pembukaan Munas-Konbes NU 2023 di Ponpes Al Hamid, Jakarta Timur (Jaktim), Senin (18/9).

Dia lalu menjelaskan konteks kedekatan NU dengan Jokowi, karena Sang Presiden menjabat sebagai Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU). Program gerakan tersebut, sambung Gus Yahya, tak akan berhenti meski masa jabatan Jokowi sebagai presiden nantinya habis.

"Sekarang Pak Jokowi Dewan Pengampu GKMNU. Itu program yang akan terus kita jalankan tanpa henti, sampai bahkan lebih dari masa jabatan Pak Jokowi. Karena ini akan menjadi pola dasar dari aktivisme NU. Pak Jokowi dewan pengampunya, ya nggak akan jauh-jauh dari semua itu," ujar Gus Yahya.

(*)

Fenomena Terkini






Trending