Prabowo Subianto Masuk Ka'bah dan Cium Hajar Aswad: Ibadah dan Diplomasi Menyatu di Tanah Suci

Kuatbaca - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menjalani momen penuh makna saat menunaikan ibadah umrah dalam sela-sela kunjungan kenegaraannya ke Arab Saudi. Di tengah jadwal diplomatik yang padat, Prabowo menyempatkan diri untuk menyentuh sisi spiritual dalam dirinya dengan menunaikan ibadah yang begitu sakral bagi umat Islam.
Kehadiran Prabowo di pelataran Masjidil Haram disambut hangat oleh para jemaah, khususnya warga negara Indonesia yang tengah menunaikan ibadah umrah. Aura khidmat langsung terasa ketika rombongan Presiden mendekati area Ka'bah, simbol utama kiblat umat Islam di seluruh dunia.
Momen Langka: Masuk ke Dalam Ka'bah
Salah satu momen paling istimewa dalam kunjungan ibadah ini adalah ketika Prabowo mendapat kesempatan langka untuk masuk ke dalam Ka'bah. Tidak semua umat Muslim memiliki kesempatan ini, sehingga apa yang dialami Prabowo menjadi catatan spiritual yang tak terlupakan.
Setelah menjalankan salat sunah di dalam Ka'bah, Presiden melanjutkan dengan mencium Hajar Aswad—batu hitam yang menjadi bagian penting dalam ritual tawaf. Momen ini dilakukan dengan penuh ketenangan, menunjukkan sisi religius dari seorang kepala negara yang kini tengah dipercaya memimpin lebih dari 270 juta rakyat Indonesia.
Melengkapi Rangkaian Umrah dengan Tulus
Tak berhenti sampai di situ, ibadah Presiden Prabowo berlanjut dengan melaksanakan tawaf, mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, dan dilanjutkan dengan Sa’i, yaitu berlari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah, sebagaimana dicontohkan dalam syariat Islam. Ibadah ditutup dengan tahalul atau pemotongan rambut sebagai penanda telah selesainya rangkaian umrah.
Tindakan ini menunjukkan bahwa meski mengemban tanggung jawab besar sebagai kepala negara, Prabowo tetap menyempatkan diri untuk menunaikan kewajiban dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Sebuah pesan yang kuat tentang pentingnya keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat.
Diplomasi Tingkat Tinggi dengan Arab Saudi
Selain ibadah, kunjungan Prabowo ke Arab Saudi juga sarat dengan agenda kenegaraan. Dalam pertemuan bilateral bersama Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), kedua pemimpin menyepakati penguatan kerja sama di berbagai bidang.
Salah satu hasil penting dari pertemuan tersebut adalah pembentukan Dewan Koordinasi Tertinggi Indonesia–Arab Saudi, sebuah forum strategis yang diharapkan mampu mendorong kemitraan kedua negara ke level yang lebih konkret dan saling menguntungkan. Dari isu investasi, energi, hingga pendidikan dan kebudayaan, semua masuk dalam daftar prioritas kolaborasi.
Dalam pembahasan geopolitik, baik Prabowo maupun MBS tampak memiliki pandangan yang senada mengenai berbagai isu regional dan global. Hal ini menjadi sinyal bahwa kerja sama Indonesia dan Arab Saudi tidak hanya terfokus pada urusan ekonomi semata, tetapi juga berpotensi menjadi poros penting dalam menjaga stabilitas kawasan Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Kunjungan ini pun disambut antusias oleh pihak Kerajaan Arab Saudi. Keramahtamahan yang ditunjukkan oleh Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota MBS memperkuat hubungan emosional antara dua negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia.
Sebagai bentuk penghormatan atas sambutan luar biasa dari pihak Saudi, Presiden Prabowo menyampaikan undangan resmi kepada Putra Mahkota MBS untuk berkunjung ke Indonesia. Kunjungan balasan ini diharapkan dapat menjadi momen bersejarah berikutnya dalam penguatan diplomasi dua negara sahabat.
Dalam pernyataan bersama usai pertemuan bilateral, Prabowo menyampaikan terima kasih mendalam kepada Raja Salman dan Pangeran MBS atas sambutan hangat dan penuh persaudaraan. Sebuah bentuk penghormatan yang mencerminkan kedekatan antara pemimpin dan rakyat kedua bangsa.
Kunjungan Prabowo ke Arab Saudi tidak hanya meninggalkan jejak diplomatik, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang pentingnya nilai-nilai spiritual dalam kepemimpinan. Ketika pemimpin negara tidak hanya bicara soal kekuasaan dan kebijakan, tetapi juga soal iman dan ketakwaan, maka benih kepercayaan rakyat pun tumbuh semakin kuat.
Dari dalam Ka'bah hingga ruang pertemuan resmi kenegaraan, Prabowo Subianto telah menunjukkan bahwa kekuatan seorang pemimpin sejati terletak pada keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara rakyat dan Tuhan.