Prancis-Indonesia Perkuat Keamanan Pelabuhan Lewat Global Port Safety

27 March 2025 14:00 WIB
WhatsApp Image 2025-03-27 at 11.51.29 AM.jpeg

Kuatbaca.com - Menteri Eropa dan Luar Negeri Republik Prancis, Jean-Noël Barrot menandatangani Letter of Intent antara Expertise France dan Uni Eropa terkait proyek Global Port Safety di Jakarta, Rabu (26/3/2025). Kesepakatan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan pelabuhan di kawasan Indo-Pasifik, termasuk di Indonesia.

Kunjungan Barrot ke Indonesia juga sebagai bagian persiapan kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada Mei 2025.

“Saya berada di sini untuk mempersiapkan kunjungan Presiden Macron pada akhir Mei. Ini adalah kesempatan untuk mengucapkan selamat ulang tahun 75 tahun hubungan kami,” ujar Barrot 

Kunjungan ini diharapkan membuka babak baru dalam kerja sama bilateral, mencakup sektor pertahanan, ekonomi, budaya, serta sains dan akademik.

1. Strategi Indo-Pasifik dan Keamanan Maritim

Sebagai bagian dari komitmennya terhadap Indo-Pasifik, Prancis meluncurkan proyek Global Port Safety untuk meningkatkan keselamatan dan ketahanan pelabuhan di kawasan ini.

“Strategi ini berfokus pada empat pilar utama: keselamatan, kemanusiaan, multilateralisme, dan pertahanan masyarakat. Dengan Global Port Safety, kami ingin berkontribusi pada pilar pertama strategi ini, yaitu keselamatan,” kata Barrot.

Dalam pelaksanaannya, Prancis bekerja sama dengan Uni Eropa dan negara mitra, termasuk Polandia, untuk memperkuat infrastruktur maritim serta meningkatkan keamanan navigasi di kawasan Indo-Pasifik yang memiliki peran strategis dalam perdagangan global.

“Kami menginisiasi dimensi yang sangat penting dalam proyek ini bersama dengan Uni Eropa dan beberapa negara, terutama Polandia,” kata Barrot 

2. Indonesia Jadi Bagian dari Proyek Global Port Safety

Sebagai negara dengan jalur maritim strategis, Indonesia menjadi salah satu penerima manfaat utama dari proyek Global Port Safety. Inisiatif ini akan meningkatkan kapasitas dan keamanan pelabuhan di Jakarta dan Surabaya.

“Inisiatif keamanan pelabuhan global ini akan membantu 12 pelabuhan di 8 negara, termasuk dua pelabuhan di Indonesia, yaitu Jakarta dan Surabaya,” ungkap Barrot. 

Project Manager Global Port Safety, Victoria Dussardier, menegaskan bahwa dana 8,5 juta euro yang digunakan dalam proyek ini bukan pinjaman.

"Dana ini diberikan sebagai subvensi, bukan pinjaman. Sebagian besar akan digunakan untuk pelatihan teknis, workshop, dan peningkatan infrastruktur keselamatan di pelabuhan," kata Victoria.

Victoria juga menambahkan Proyek ini direncanakan berlangsung hingga tahun 2028.

3. Peningkatan Keamanan di Pelabuhan Indonesia

Proyek ini menargetkan pelabuhan strategis dengan volume lalu lintas tinggi dan aktivitas ekonomi yang berkembang pesat. Hal ini menuntut peningkatan standar keamanan untuk mengurangi risiko kecelakaan dan ancaman maritim.

"Pelabuhan ini memiliki lalu lintas kapal yang padat serta berperan penting dalam industri dan perekonomian. Namun, kecelakaan dapat terjadi di semua pelabuhan, sehingga peningkatan keamanan menjadi sangat krusial," ujar Victoria.

Melalui proyek Global Port Safety, setiap negara peserta dapat berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan keselamatan pelabuhan dan bekerja sama untuk meningkatkan standar keamanan secara kolektif.

"Setiap negara memiliki praktik terbaik yang bisa dibagikan, dan dengan bekerja sama, kita dapat meningkatkan standar keselamatan pelabuhan secara bersama-sama," tambah Victoria.

Program ini melibatkan sektor publik dan swasta untuk menilai kebutuhan masing-masing pelabuhan dan menentukan solusi yang tepat guna meningkatkan keamanan.  

"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah, serta pengelola pelabuhan," pungkas Victoria.

pertahanan keamanan

Fenomena Terkini






Trending