Siapa yang Dimaksud dengan Sayap Kanan dan Kiri dalam Politik?

Ideologi atau paham yang dianut seseorang atau kelompok dalam politik sering diklasifikasikan dengan istilah sayap kanan dan sayap kiri.
Istilah ini pertama kali muncul di Perancis. Pada mulanya, sayap kiri dianggap sebagai partai gerakan dan sayap kanan dianggap sebagai partai keteraturan. Sedangkan posisi tengah disebut sentrisme atau moderat.
Realitanya, seseorang atau kelompok bisa saja memiliki poisis sayap kiri dalam konteks tertentu dan sayap kanan dalam konteks lain.
Sayap Kanan
Sayap kanan adalah istilah yang mengacu kepada segmen politik yang dikaitkan dengan konservatisme, liberalisme klasik, kelompok kanan agama, atau sekedar lawan politik sayap kiri.
Mereka yang dapat disebut sayap kanan adalah mereka yang menganut paham konservatisme, neokonservatisme, imperialisme, monarkisme, fasisme, reaksionerisme, tradisionalisme, dan demokrasi kristen di negara-negara Barat.
Seseorang dengan politik sayap kanan adalah mereka yang memandang ketimpangan sosial atau stratifikasi sosial sebagai hal yang wajar, normal, bahkan diinginkan.
Ciri dominan dari pemikiran sayap kanan adalah nilai-nilai tradisional yang seringkali berkaitan dengan agama dan pelestarian hak-hak individu dengan membatasi kekuasaan pemerintah.
Politik Sayap Kanan di Indonesia
Dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo, tidak lepas dari permainan politik identitas dengan menggunakan agama. Akan tetapi, citranya sudah terlanjur dianggap sebagai simbol kaum moderat yang dekat dengan pendukung keberagaman, kelompok liberal, atau kelompok abangan.
Kekalahan langkah politik kelompok sayap kanan dalam pemilu 2019 akan jadi sumber semangat untuk mengampanyekan perebutan kekuasaan dalam pemilu mendatang.
Kelompok sayap kanan memunculkan kekhawatiran karena terbukti banyak melakukan kekerasan berlatar agama untuk melawan keberagaman dan mengancam demokrasi.
Pergerakan kelompok sayap kanan bertolak belakang dengan sistem yang ditawarkan oleh demokrasi yang menjunjung penyamarataan setiap aspek dan golongan.
Sayap Kiri
Sayap kiri adalah istilah yang mengacu kepada segmen politik yang berkaitan dengan egalitarianisme dan kontrol rakyat atau negara atas lembaga-lembaga utama politik dan ekonomi.
Kelompok sayap kiri menganggap ideologi sayap kanan harus diubah karena sifatnya yang sangat kaku, kolot, dan tradisional akan sulit berkembang di era globalisasi.
Sayap kiri cenderung memusuhi kepentingan elite tradisional, termasuk orang kaya dan anggota aristokrasi, serta mendukung kepentingan kelas pekerja atau proletariat. Kelompok sayap kiri adalah mereka penganut paham anarkisme, komunisme, sosialisme, sosialisme demokrat, progresivisme, liberalisme sosial, dan serikat buruh.
Politik Sayap Kiri di Indonesia
Pada 22 Juli 1996, deklarasi Partai Rakyat Demokratik atau PRD mengembalikan wacana politik sayap kiri di Indonesia yang menghilang selama 30 tahun di bawah kekuasaan orde baru.
PRD menjadi fenomena radikalisme baru yang diasosiasikan sebagai ancaman bagi rezim orde baru. PRD mengembangkan strategi sayap kiri menggunakan strategi perebutan kekuasaan tanpa senjata atau dikenal dengan aksi massa untuk menjatuhkan kediktatoran orde baru.
Pada 1998, setelah kejatuhan orde baru, PRD menjadi peserta pemilu tahun 1999 untuk memasuki lingkungan kekuasaan. Akan tetapi, gagal karena tidak mendapatkan suara yang cukup.
Politik sayap kiri di Indonesia direfleksikan dengan perjalanan PRD. PRD harus mengikuti proses verifikasi politik agar bisa ikut sebagai peserta pemilu. Di samping itu, PRD masih perlu upaya untuk memupus stigma terhadap partai-partai beraliran kiri.
Referensi
Isharyanto. 2017. Partai Politik, Ideologi, dan Kekuasaan. Yogyakarta: CV Absolute Media