Legenda Ular Raksasa 15 Meter di Kongo: Kisah Kolonel Belgia yang Bikin Heboh

Kuatbaca.com - Di tengah rimba lebat Afrika, terdapat sebuah legenda yang terus menghantui para petualang dan pecinta misteri. Sebuah kisah tentang ular sepanjang 15 meter yang dipercaya bersembunyi di sebuah lembah terpencil di Kongo. Cerita ini menjadi populer kembali setelah diangkat di forum-forum internet dan podcast bertema misteri.
Makhluk tersebut digambarkan sebagai ular raksasa predator yang mampu melompat menyerang helikopter jika merasa terganggu. Kisah ini bukan berasal dari sembarang orang. Remy Van Lierde, seorang Kolonel Angkatan Udara Belgia yang bertugas saat Perang Dunia II, adalah tokoh utama di balik cerita ini.
Van Lierde mengungkapkan pengalamannya dalam sebuah wawancara di acara TV Inggris Mysterious World pada tahun 1980. Ia mengklaim bahwa pada tahun 1959, saat sedang melakukan penerbangan menggunakan helikopter di atas wilayah Katanga, Kongo (yang kala itu masih merupakan koloni Belgia), ia melihat dengan mata kepalanya sendiri sesosok ular raksasa.
1. Kesaksian Langsung dari Udara: “Ular Itu Ingin Menyerang Helikopter Saya”
Menurut penuturannya, Van Lierde dan timnya sedang melakukan pengintaian udara ketika mereka mendeteksi gerakan mencurigakan di hutan bawah. Ketika helikopternya mendekat, seekor ular berwarna coklat kehijauan muncul dari semak-semak. Ia memperkirakan panjang ular tersebut hampir 15 meter.
Yang membuat kisah ini makin menyeramkan adalah deskripsinya bahwa ular tersebut mengangkat lehernya setinggi 3 meter dan menatap langsung ke arah helikopter, seolah hendak menerkam. Van Lierde mengaku jika saat itu posisinya berada lebih dekat dengan tanah, kemungkinan besar ia akan diserang.
“Saya yakin jika saya dalam jangkauannya, ia akan menyerang. Ular itu bisa dengan mudah memangsa manusia,” ujar Van Lierde dalam wawancara tersebut. Ia juga menambahkan bahwa kepala ular itu besarnya setara dengan kepala seekor kuda.
Van Lierde bahkan sempat mengabadikan momen tersebut dengan kamera. Namun, foto yang dihasilkan hanya berwarna hitam putih dan mengalami distorsi, sehingga keaslian serta detil dari gambar tersebut sulit dipastikan secara ilmiah.
2. Kepercayaan Publik Terbagi: Ilmuwan Ragu, Netizen Tertarik
Remy Van Lierde dikenal sebagai tokoh militer yang kredibel dan dihormati di Belgia. Latar belakang ini membuat sebagian orang percaya bahwa ia tidak punya alasan untuk mengarang cerita. Namun, banyak pula yang mempertanyakan kemungkinan adanya salah tafsir atau ilusi optik dari ketinggian helikopter.
Para ahli biologi mempertanyakan klaim ini karena tidak ada bukti fosil atau spesimen yang menunjukkan eksistensi ular sepanjang 15 meter di kawasan Kongo. Spesies ular terbesar yang diketahui hidup di sana adalah Python sebae, atau dikenal sebagai ular piton Afrika.
Ular piton Afrika ini umumnya tumbuh sepanjang 3 hingga 6 meter, tergolong besar, tetapi jelas jauh dari panjang yang diklaim oleh Van Lierde. Beberapa laporan memang pernah mencatat piton yang mencapai lebih dari 7 meter, namun tak ada satupun yang mendekati angka 15 meter.
Meski begitu, cerita tentang ular raksasa ini terus bertahan dari generasi ke generasi, menjadi bagian dari mitologi modern sekaligus inspirasi bagi kisah-kisah misteri internet dan sinema fiksi ilmiah.
3. Apa Kata Ilmuwan Tentang Ular Mitologi Kongo?
Para ilmuwan modern menilai kisah Van Lierde sebagai bagian dari cryptozoology, yakni studi tentang makhluk mitos atau belum teridentifikasi secara ilmiah. Banyak yang membandingkan kisah ini dengan legenda seperti Loch Ness, Chupacabra, atau Mokele-mbembe di Afrika Tengah.
Menurut laporan IFL Science, peluang untuk menemukan spesies baru memang selalu terbuka, terutama di wilayah-wilayah hutan tropis Afrika yang belum sepenuhnya dijelajahi. Namun, ukuran tubuh yang terlalu besar membuat keberadaan ular seperti itu hampir mustahil lolos dari perhatian ilmiah selama ini.
Ditambah lagi, tidak ada laporan pendukung dari masyarakat lokal yang membuktikan kehadiran ular sepanjang 15 meter yang aktif memangsa hewan atau bahkan manusia. Semua ini menjadikan kisah Van Lierde tetap berada di ranah spekulasi dan legenda urban.
Namun, legenda ini tetap hidup, terutama di kalangan penggemar misteri, konspirasi, dan petualangan alam liar. Bagi mereka, cerita seperti ini adalah simbol bahwa dunia masih menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap.
4. Antara Fakta dan Imajinasi: Dunia Masih Punya Banyak Misteri
Terlepas dari benar atau tidaknya kisah ular raksasa di Kongo ini, cerita Van Lierde tetap menjadi bagian dari warisan kisah misteri dunia yang sulit dibuktikan, tetapi terus menggugah rasa ingin tahu banyak orang. Dunia yang luas dan masih banyak area yang belum terjamah sepenuhnya, menjadi ladang subur bagi lahirnya legenda semacam ini.
Apakah ular sepanjang 15 meter itu nyata atau hanya ilusi dari seorang veteran perang yang lelah? Hanya waktu dan teknologi eksplorasi yang lebih maju yang mungkin bisa memberikan jawaban pasti.
Satu hal yang pasti: cerita semacam ini akan terus hidup, terutama di zaman internet di mana cerita luar biasa bisa menyebar cepat dan menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.