Ilha de Queimada Grande: Pulau Maut yang Dihuni Ribuan Ular Paling Mematikan di Dunia

11 June 2025 14:10 WIB
pulau-ular-di-brasil-7.png

1. Pulau Terlarang yang Menjadi Sarang Ular Ganas

Kuatbaca.com - Di lepas pantai São Paulo, Brasil, terdapat sebuah pulau kecil bernama Ilha de Queimada Grande, atau yang lebih dikenal sebagai Snake Island. Meski hanya berukuran sekitar 1,5 km panjang dan 500 meter lebar, pulau ini menyimpan ancaman yang sangat mematikan. Diperkirakan, 2.000 hingga 4.000 ekor ular berbisa hidup di pulau ini—khususnya spesies Bothrops insularis, atau dikenal sebagai golden lancehead (ular kepala emas).

Pemerintah Brasil melarang masyarakat umum menginjakkan kaki di pulau ini sejak tahun 1920-an. Hanya ilmuwan dan personel militer tertentu yang diperbolehkan masuk, dan itu pun harus dengan izin khusus. Alasannya jelas: tingkat bahayanya sangat tinggi, dan satu gigitan saja dari penghuni pulau ini bisa berujung kematian yang menyakitkan dalam waktu kurang dari satu jam.

2. Racun yang Dapat Melelehkan Daging dan Menggumpalkan Darah

Golden lancehead adalah jenis ular yang hanya bisa ditemukan di Ilha de Queimada Grande. Yang membuatnya begitu mengerikan adalah racunnya yang disebut-sebut lima kali lebih mematikan daripada sepupunya di daratan Amerika Selatan. Racun tersebut dapat menyebabkan stroke, pendarahan internal, gagal ginjal, hingga kerusakan jaringan ekstrem—bahkan bisa melelehkan daging manusia.

Profesor Bryan Fry, ahli toksikologi dari Universitas Queensland, Australia, merupakan salah satu dari sedikit ilmuwan yang telah menginjakkan kaki di pulau ini sebanyak tiga kali (2010, 2015, dan 2019). Dalam wawancaranya, ia menyebut gigitan ular tersebut bisa menyebabkan kematian yang sangat menyiksa. "Anda akan mati sambil menjerit," tegasnya.

3. Kehidupan di Tengah Teror: Peneliti vs Bahaya Alam

Saat meneliti ular-ular ini, Prof. Fry dan timnya menggunakan perlengkapan pelindung khusus. Meski tampak menyeramkan, Fry mengaku tak gentar—ia justru mengagumi spesies ini karena kompleksitas biologisnya. Menurutnya, racun ular kepala emas bekerja dengan menghancurkan sistem pembuluh darah, menyebabkan darah menggumpal sekaligus bocor dari pembuluh, membuat korban kehabisan darah atau mengalami stroke hebat.

Ironisnya, meskipun ular-ular ini sangat mematikan, mereka justru berada dalam ancaman kepunahan. Dalam kunjungan terakhirnya, Fry mengungkapkan bahwa banyak ular tampak kurus dan tidak sehat karena populasi burung migran sebagai mangsa utama semakin menurun. Kerusakan habitat di luar pulau menyebabkan penurunan kunjungan burung ke Queimada Grande.

4. Antara Perlindungan dan Ketakutan: Masa Depan Sang Ular Kepala Emas

Meskipun keberadaan ular ini sangat berbahaya, keberadaannya juga memiliki nilai penting dalam dunia medis dan konservasi. Racunnya sedang dikaji untuk kemungkinan pengembangan obat-obatan. Namun, populasi mereka yang makin terdesak menjadikan isu ini cukup kompleks: bagaimana melindungi spesies yang sangat mematikan, tapi terancam punah?

Pemerintah Brasil terus membatasi akses ke pulau ini untuk melindungi baik manusia maupun ular-ular itu sendiri. Para ilmuwan pun berharap bahwa kesadaran akan pentingnya ekosistem dapat membantu menyelamatkan salah satu spesies ular paling unik di dunia ini sebelum terlambat.

Pulau Penuh Teror Namun Kaya Pengetahuan

Ilha de Queimada Grande bukan sekadar pulau horor bagi pencinta alam liar, tapi juga simbol betapa ekstremnya keanekaragaman hayati bisa berkembang secara terisolasi. Ular kepala emas di pulau ini mengajarkan satu hal penting: bahkan yang paling menakutkan sekalipun, punya tempat dan peran penting dalam keseimbangan ekosistem dunia.

pengetahuan

Fenomena Terkini






Trending