Gocap, Gopek, dan Goceng Berapa? Ini Arti dan Asal-usulnya

Penyebutan gocap, cepek, gopek, goceng, dan ceban kerap kali digunakan untuk mengganti besaran nominal rupiah tertentu. Istilah-istilah tersebut santer terdengar di kalangan masyarakat, mulai dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), hingga Medan, dan Makassar.
Meski demikian, tak semua masyarakat paham akan asal-usul maupun arti penyebutan nominal ini.
Lantas, apa artinya dan bagaimana asal-usulnya?
Bukan asli bahasa Indonesia
Dilansir dari laman Gramedia, istilah nominal seperti gocap, cepek, gopek, goceng, dan ceban merupakan bilangan Mandarin yang biasa digunakan suku Tionghoa berdialek Hokkian.
Di Indonesia, mayoritas pendatang suku Tionghoa berasal dari Provinsi Fujian, wilayah China bagian selatan. Mereka menggunakan bahasa Mandarin berdialek Hokkian untuk bertransaksi dan berdagang dengan masyarakat Indonesia.
Lambat laun, dialek Hokkian pun banyak diserap dan begitu melekat di kalangan masyarakat Indonesia.
Mulanya, istilah nominal ini berkembang di Jakarta. Seiring dengan berkembangnya suku Tionghoa di kota-kota besar, istilah gocap. cepek, gopak, dan lainnya pun semakin meluas.
Penyebutan nominal uang dalam dialek Hokkian ini juga kerap digunakan dalam industri hiburan.
Misalnya, sosok Pak Ogah dalam film Si Unyil yang memperkenalkan jargon, "Cepek dulu dong".Bahkan kini, gocap dan kawan-kawannya telah resmi menjadi bahasa Indonesia dan tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Arti gocap dan nominal lainnya
Dikutip dari KBBI, berikut arti dari gocap, cepek, gopek, seceng, goceng, ceban, dan goban: Gocap: lima puluh (50) Cepek: seratus (100) Gopek: lima ratus (500) Seceng (ceceng): seribu (1.000) Goceng: lima ribu (5.000) Ceban: sepuluh ribu (10.000) Goban: lima puluh ribu (50.000)
Selain nominal di atas, masyarakat juga familiar dengan istilah lain seperti:
noceng: dua ribu (2.000)
cepek ceng: seratus ribu (100.000)
cetiao: satu juta (1 juta)
gotiao: lima juta (5 juta)
Sebutan bilangan dalam bahasa Mandarin
Terlepas dari arti beberapa bilangan yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, bilangan Mandarin pada dasarnya terdiri dari satuan, puluhan, ratusan, bahkan ribuan.
Dikutip dari buku Panduan Mandarin Praktis (2005) karya Charles Dayan, berikut penyebutan bilangan dalam bahasa Mandarin:
Satuan
1: it
2: ji/no
3: sa
4: si
5: go
6: lak
7: cit
8: pek
9: kau
Puluhan
10: cap
11: cap it
12: cap ji
13: cap sa
14: cap si
15: cap go
16: cap lak
17: cap cit
18: cap pek
19: cap kau
20: ji cap
21: ji cap it
22: ji cap ji
23: ji cap sa
24: Ji cap si
25: ji go
50: go cap
60: lak cap
70: cit cap
80: pek cap
90: kau cap
Ratusan
100: cepek
150: pek go
200: no pek
250: no pek go
300: sa pek
400: si pek
500: go pek
600: lak pek
700: cit pek
800: pek pa tun
900: kau pek
Ribuan
1.000: seceng
1.500: ceng go
2.000: no ceng
2.500: no ceng go
3.000: sa ceng
4.000: si ceng
5.000: go ceng
6.000: lak ceng
7.000: cit ceng
8.000: pek ceng
9.000: kau ceng
10.000: ceban