Cara Budidaya Timun Suri, Buah yang Banyak Dijumpai saat Ramadhan

JAKARTA- Timun suri merupakan salah satu buah yang sering dijumpai di bulan Ramadhan. Rasa buah ini segar dan enak, sehingga cocok untuk diolah menjadi takjil.
Saat bulan Ramadhan, permintaan timun suri biasanya mengalami peningkatan. Maka dari itu, banyak petani yang mulai menanam timun suri menjelang Ramadhan.
Lantas, bagaimana cara budidaya timun suri yang benar? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (25/2/2023), simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
1. Menyiapkan lahan
Langkah awal yang perlu dilakukan saat hendak menanam timun suri yaitu menyiapkan lahan budidaya terlebih dahulu. Lahan harus dibersihkan terlebih dahulu dari gulma, batu, maupun ranting.
Setelah itu, gemburkan tanah menggunakan cangkul dan buat bedengan dengan lebar 80 sampai 90 cm. Selain itu, buat juga parit dengan lebar antara 40 sampai 50 cm untuk mengalirkan air.
Apabila tanah terlalu asam (pH di bawah 5,5), maka perlu dilakukan pengapuran menggunakan kapur pertanian atau dolomit. Selain pengapuran, berikan juga pupuk dasar dari pupuk organik seperti kompos maupun pupuk kandang.
2. Menyiapkan bibit
Bibit timun suri bisa didapatkan dengan cara menyemai benih timun suri yang diperoleh dari biji buah timun suri atau membeli benih siap tanam di toko pertanian. Setelah mendapatkan benih terbaik, langkah berikutnya yaitu menanam benih dalam polybag semai yang sudah berisi campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 2:1.
3. Menanam bibit
Setelah bibit tumbuh, langkah berikutnya yaitu menanam bibit tersebut di bedengan. Cara menanam timun suri diawali dengan membuat lubang tanam dengan jarak 70 sampai 80 cm.
Kemudian, tanam bibit dalam lubang tanam dan tutup kembali dengan tanah. Siram sampai lahan lembap.
4. Penyiraman
Penyiraman dilakukan agar kebutuhan air tercukupi, terutama saat musim kemarau. Meskipun demikian, penyiraman dilakukan secukupnya saja.
5. Penyulaman
Penyulaman merupakan kegiatan mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal. Kegiatan penyulaman maksimal saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam (HST).
6. Penyiangan
Penyiangan adalah kegiatan membersihkan gulma yang tumbuh di bedengan tanam. Penyiangan bisa dilakukan secara manual atau dengan menyemprotkan herbisida.
7. Pemupukan
Pemberian pupuk dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selama musim tanam, setidaknya berikan pupuk sebanyak 5 kali yakni saat tanaman berumur 10 HST, 17 HST, 24 HST, 31 HST, dan 40 HST.
Pupuk bisa diberikan dengan cara dikocor atau ditabur. Sementara itu, jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk NPK.
8. Panen
Timun suri biasanya mulai dipanen saat tanaman berumur 60 sampai 70 HST. Timun suri yang siap panen memiliki tangkai buah yang mengering sehingga buah mudah dilepas.
Dalam satu kali penanaman, tanaman timun suri bisa dipanen 10 hingga 15 kali. Pemanenan bisa dilakukan secara bertahap tergantung dengan kondisi lahan dan perawatan tanaman.