Bonobo Jenius yang Pahami Bahasa Manusia, Kanzi, Meninggal Dunia di Usia 44 Tahun

22 March 2025 18:58 WIB
kanzi-1742629801716_169.webp

1. Dunia Ilmiah Berduka atas Kepergian Kanzi, Primata Cerdas yang Mampu Berkomunikasi

Kuatbaca.com - Kabar duka datang dari dunia primatologi dan ilmu kognitif. Kanzi, seekor bonobo yang dikenal luas karena kemampuannya memahami bahasa manusia dan berkomunikasi melalui simbol, telah meninggal dunia. Kanzi menghembuskan napas terakhirnya pada 18 Maret 2025 di Ape Conservation and Cognition Initiative (ACCI) yang berlokasi di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat.

Kanzi meninggal pada usia 44 tahun, usia yang terbilang tua bagi spesies bonobo. Kepergiannya tidak hanya meninggalkan duka bagi para peneliti dan pengasuhnya, tetapi juga menjadi kehilangan besar dalam dunia ilmu pengetahuan, khususnya dalam penelitian tentang kemampuan komunikasi non-manusia.

2. Perjalanan Awal Kanzi: Dari Bayi Bonobo hingga Fenomena Ilmiah

Kanzi lahir pada 28 Oktober 1980 dan dibesarkan di Language Research Center milik Georgia State University. Awalnya, para ilmuwan berfokus pada upaya mengajarkan ibu angkat Kanzi, bernama Matata, untuk menggunakan simbol grafis yang disebut leksigram sebagai sarana komunikasi.

Menariknya, meski Matata tidak berhasil mempelajarinya, Kanzi kecil secara spontan mulai meniru dan menggunakan simbol-simbol tersebut. Hal itu mengejutkan para peneliti dan menjadi titik awal dari perjalanan panjang Kanzi sebagai primata luar biasa yang mampu berinteraksi dengan manusia secara kompleks.

3. Kemampuan Bahasa yang Mengagumkan: 3.000 Kosakata dan Frasa Kreatif

Dr. Sue Savage-Rumbaugh, ilmuwan yang menghabiskan sebagian besar hidupnya bersama Kanzi, menyebut bahwa Kanzi mampu berkomunikasi lebih dari 120 kali hanya pada hari pertama observasi. Dari waktu ke waktu, ia mengembangkan kosakata hingga sekitar 3.000 kata.

Kanzi tidak hanya menghafal simbol-simbol tersebut, tetapi juga mampu menggabungkan berbagai konsep menjadi frasa baru. Salah satu contohnya, ia pernah menciptakan ungkapan "bad surprise" atau “kejutan buruk” untuk menggambarkan tindakan lelucon yang ia lakukan terhadap peneliti. Bahkan, ia pernah mengancam akan menggigit pengasuhnya, dan benar-benar melakukannya, sebelum meminta maaf beberapa bulan kemudian sebuah perilaku yang menunjukkan tingkat kesadaran sosial dan ingatan jangka panjang.

4. Kalahkan Balita dalam Tes Pemahaman Bahasa

Penelitian terhadap Kanzi tidak berhenti pada pemahaman simbol. Dalam sebuah studi yang dilakukan beberapa tahun lalu, Kanzi bahkan mampu mengalahkan balita manusia dalam memahami dan menanggapi instruksi kompleks. Kanzi mampu menafsirkan frasa-frasa yang diucapkan secara verbal dalam bahasa Inggris, sebuah pencapaian langka untuk seekor primata.

Pusat penelitian ACCI menyebut Kanzi sebagai kera besar pertama yang menunjukkan pemahaman terhadap bahasa lisan Inggris, serta kemampuan untuk menggunakan leksigram dalam menyusun dan menyampaikan ide-ide abstrak.

5. Meninggal Secara Tiba-Tiba, Diduga karena Masalah Jantung

Kematian Kanzi yang mendadak mengejutkan para peneliti dan staf di ACCI. Pihak pusat riset menyatakan bahwa Kanzi tidak menunjukkan gejala sakit sebelum meninggal. Ia masih tampak aktif, mencari sarapan, dan bermain dengan keponakannya, Teco, di pagi hari.

Namun, saat sedang menjalani sesi perawatan dengan bonobo lain, Kanzi tiba-tiba menjadi tidak responsif. Pihak ACCI masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya, meskipun diketahui bahwa Kanzi tengah dirawat karena penyakit jantung dan rutin menjalani EKG serta pemantauan tekanan darah.

6. Warisan Ilmiah Kanzi: Membuka Jendela Baru Pemahaman Bahasa Non-Manusia

Kanzi telah membuka jalan bagi pemahaman baru mengenai kemampuan komunikasi lintas spesies. Ia membuktikan bahwa kemampuan berbahasa bukanlah hak eksklusif manusia, dan bahwa primata memiliki potensi besar dalam memahami serta menggunakan simbol secara kreatif.

Kini, setelah kepergiannya, banyak ilmuwan berharap warisan Kanzi dalam bidang kognisi primata akan terus hidup. Ia telah menjadi jembatan antara manusia dan primata, serta ikon penelitian yang mengubah cara kita memandang kecerdasan makhluk hidup lain.

Kanzi bukan sekadar bonobo biasa, ia adalah simbol harapan, pemahaman, dan koneksi antara manusia dengan dunia hewan. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun jejak pengetahuannya akan terus menginspirasi generasi ilmuwan dan pecinta satwa di seluruh dunia. Selamat jalan, Kanzi.

pengetahuan

Fenomena Terkini






Trending