Apakah Firaun Ada yang Perempuan?

20 January 2023 18:40 WIB
2203101cleopatra780x390.jpg

Para penguasa Mesir Kuno, yang memiliki gelar Firaun, mayoritas laki-laki. Kendati demikian, bukan berarti tidak ada Firaun perempuan. Dalam kurun waktu sekitar tiga milenium, terdapat beberapa Firaun perempuan yang menguasai Mesir.

Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa para Firaun perempuan biasanya hanya mengamankan kedudukan agar ahli waris takhta berikutnya bisa masuk lingkaran kekuasaan.

Selain itu, Firaun perempuan juga tidak bisa sepenuhnya lepas dari laki-laki ketika memiliki kesempatan memegang kendali pemerintahan.

Hal itulah yang terjadi pada Cleopatra VII, Firaun perempuan terakhir sekaligus salah satu yang paling terkenal dalam sejarah.

Berikut ini beberapa nama Firaun perempuan yang pernah memerintah Mesir Kuno.

Merneith

Firaun perempuan pertama adalah Merneith, istri dari Djet, raja Mesir Kuno yang memerintah pada sekitar tahun 3000 SM. Tidak diketahui pasti tahun lahir serta kematian Merneith.

Namun yang jelas, Merneith dimakamkan di makam para Firaun dari Dinasti Pertama Mesir Kuno.

Di situs pemakamannya juga terdapat artefak yang biasanya dibawakan untuk Firaun yang telah meninggal, salah satunya perahu, yang diyakini akan membawa ke dunia berikutnya.

Khentkaus

Khentkaus diketahui sebagai ibu dari dua Firaun, yakni Sahure dan Neferirke dari Dinasti Kelima Mesir Kuno. Ada beberapa bukti yang mengisyaratkan bahwa Khentkaus pernah berkuasa sebagai wali dari putranya yang masih kecil.

Beberapa sejarawan bahkan meyakini bahwa Khentkaus pernah memerintah sendiri sebagai ratu Mesir Kuno, tetapi hanya dalam waktu sangat singkat.

Sobekneferu

Sobekneferu atau Neferusobek adalah putri Firaun Amenemhet III dan saudara tiri sekaligus istri Firaun Amenemhet IV. Sobekneferu naik ke tampuk kekuasaan Mesir Kuno sebagai Firaun perempuan dari Dinasti ke-12 setelah Amenemhet IV meninggal.

Para arkeolog telah menemukan bukti-bukti sejarah yang menggambarkan Sobeknefru sebagai Horus, raja Mesir Kuno, dan Putri Re.

Hatshepsut

Hatshepsut awalnya memerintah sebagai wali dari anak tirinya, sebelum akhirnya menjadi ratu Mesir Kuno. Seperti halnya beberapa Firaun perempuan lainnya, ia sering digambarkan mengenakan pakaian laki-laki.

Hatshepsut hidup antara tahun 1507–1458 SM, tetapi ia menghilang tiba-tiba dari sejarah.

Para sejarawan menduga bahwa anak tirinya mungkin telah memerintahkan penghancuran gambar Hatshepsut sekaligus bukti-bukti pemerintahannya.

Nefertiti Rüdiger Stehn Patung Ratu Nefertiti, ratu Mesir yang dipajang di Ägyptisches Museum Berlin, Jerman.Nefertiti memerintah Mesir Kuno setelah kematian suaminya, Firaun Amenhotep IV.Ia merupakan salah satu Firaun perempuan terkenal yang namanya berarti "seorang wanita cantik telah datang".

Pada karya-karya seni dari abad ke-14 SM, Nefertiti sering digambarkan bersama Amenhotep,Nefertiti digamberkan sebagai rekan sederajat dalam pertempuran dan kepemimpinan suaminya.

Namun, Nefertiti juga tiba-tiba menghilang dari catatan sejarah hanya beberapa tahun setelah naik takhta. Para sejarawan menduga Nefertiti mungkin memakai identitas baru atau telah dibunuh.

Tausret

Tausret adalah istri Firaun Seti II. Ketika Seti II meninggal, Tausret menjadi wali untuk putra tirinya, Siptah.

Setelah Siptah meninggal di usia 16 tahun, Tausret naik takhta menjadi ratu Mesir Kuno. Ia menjabat sebagai Firaun perempuan selama dua sampai empat tahun. Sepeninggal Tausret pada 1189 SM, Mesir Kuno mengalami kekacauan politik. Bahkan di beberapa titik, nama dan gambar Tausret dilucuti dari makamnya.

Cleopatra I

Mulai tahun 305 SM, Mesir Kuno dikuasai oleh Firaun dari Dinasti Ptolemaik yang bercorak Yunani Kuno. Cleopatra I adalah permaisuri Ptolemeus V Epiphanes, yang dinikahi pada 193 SM.

Pada 180 SM, Ptolemeus V meninggal dan Cleopatra I menjadi wali untuk putranya, Ptolemeus VI. Cleopatra I memerintah sampai akhir hayatnya pada 176 SM. Meski tidak memerintah sendiri, wajah Cleopatra I dicetak pada koin-koin dan namanya lebih diutamakan daripada putranya.

Cleopatra VII

Cleopatra VII adalah Firaun perempuan terakir dan salah satu yang paling terkenal.

Kisah Cleopatra VII dipenuhi intrik politik yang utamanya memperebutkan takhta Mesir Kuno.

Pada 49 SM, ia sempat terusir dari Mesir, sebelum akhirnya kembali dengan bantuan pasukan dari diktator Romawi, Julius Caesar. Tidak hanya itu, Cleopatra VII dan Julius Caesar terlibat asmara hingga memiliki putra bernama Caesarion.

Pada 44 SM, Cleopatra menempatkan Caesarion yang masih berusia tiga tahun di atas takhta untuk memperkuat kekuasaannya sebagai ratu Mesir sekaligus mengamankan posisi putranya itu agar tidak keluar dari lingkaran kekuasaan.

Menurut kepercayaan umum, Cleopatra bunuh diri pada 30 SM dengan membiarkan seekor ular kobra Mesir menggigitnya.

Kendati demikian, bagaimana Cleopatra meninggal masih menjadi misteri hingga kini. Beberapa bulan setelah kematiannya, Caesarion dibunuh, yang menandai akhir kekuasaan Dinasti Ptolemaik di Mesir Kuno.

l.

perempuan
firaun

pengetahuan

Fenomena Terkini






Trending