Angin Muson Barat: Pengertian dan Pengaruhnya bagi Kehidupan di Indonesia

Iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yakni iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Iklim musim atau iklim muson sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah setiap periode tertentu.
Iklim musim terdiri dari dua jenis, yaitu angin musim barat (muson barat) dan angin musim timur laut (muson timur).
Pengertian angin muson barat
Angin muson barat adalah angin yang bergerak dari benua Asia ke Benua Australia.
Saat angin muson barat bergerak, di Asia sedang mengalami musim dingin dengan suhu udara rendah tekanan udara tinggi.
Sementara itu, di Australia sedang mengalami musim panas dengan suhu udara tinggi dan tekanan udara rendah. Angin muson barat biasanya berhembus sekitar bulan Oktober hingga April.
Angin muson Barat melewati perairan yang luas, seperti Laut China Selatan dan Samudra Hindia, sehingga mengandung banyak uap air dan menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
Pengaruh angin muson barat
Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah pengaruh angin muson barat di Indonesia.
1. Membantu sektor pertanian
Curah hujan sangat memengaruhi pola kehidupan masyarakat di Indonesia yang masih banyak mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian.
Musim hujan dimanfaatkan untuk memulai kegiatan mengolah lahan pertanian.
Pasalnya, hujan yang menyerap ke dalam tanah menyebabkan tanah menjadi subur.
Saat itu, tanaman tumbuh lebih subur dan hijau sehingga hasil produksi pertanian meningkat.
2. Membantu irigasi
Tingginya curah hujan yang turun berarti tersedianya sumber air yang melimpah bagi sistem irigasi.
Debit air yang tinggi ditampung pada bendungan irigasi dan dikendalikan sistem pengairannya untuk mengairi sawah sehingga petani tidak akan mengalami banjir di musim hujan dan tidak mengalami kesulitan air saat musim kemarau.
3. Mengurangi polusi udara
Saat musim hujan, polusi dan debu yang ada di udara akan larut bersama dengan air hujan. Dengan demikian, musim hujan dapat mengurangi polusi udara dan membuat udara menjadi lebih sejuk.
4. Mengurangi risiko kebakaran hutan
Saat musim hujan, tumbuh-tumbuhan di hutan menjadi subur, tidak layu, dan tidak kering.
Kondisi ini dapat mengurangi risiko terjadinya kebakaran hutan yang salah satunya disebabkan oleh keringnya tumbuh-tumbuhan tersebut.