Sekolah Rakyat, Strategi Baru Cegah Kemiskinan Antargenerasi di Indonesia

22 May 2025 18:14 WIB
ketua-tim-formatur-sekolah-rakyat-prof-muhammad-nuh-1747904093039.jpeg

1. Program Terobosan Prabowo untuk Pendidikan Inklusif

Kuatbaca.com - Pemerintah melalui Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program Sekolah Rakyat sebagai langkah strategis untuk memutus rantai kemiskinan yang berlangsung lintas generasi. Program ini bukan sekadar reaktif terhadap kemiskinan, tetapi mengedepankan pendekatan preventif yang bertujuan agar anak-anak dari keluarga miskin tidak ikut terjerat dalam siklus kemiskinan yang sama.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. M. Nuh, menjelaskan bahwa pendekatan ini merupakan inovasi penting dalam kebijakan pendidikan. Selama ini, intervensi pemerintah lebih bersifat kuratif atau bantuan setelah seseorang jatuh dalam kemiskinan. Sekolah Rakyat ingin mengubah itu, dengan mencegah kemiskinan sejak dari akar pendidikan.

Sekolah ini tetap menerapkan kurikulum nasional, namun diperkaya dengan pendidikan karakter, nilai-nilai keagamaan, keterampilan hidup (life skills), serta pemanfaatan teknologi digital. Model boarding school juga akan diterapkan untuk menekan biaya hidup siswa, khususnya mereka yang berasal dari daerah terpencil.

Saat ini, pemerintah sedang berpacu menyiapkan infrastruktur, tenaga pendidik, hingga proses seleksi peserta didik agar operasional bisa dimulai Juli 2025, seiring dengan tahun ajaran baru.

2. Anggaran Rp 2,3 Triliun dan Target 100 Sekolah

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah amanat langsung Presiden Prabowo. Fokus utamanya adalah memberikan akses pendidikan bermutu bagi masyarakat miskin di daerah dengan angka kemiskinan tinggi dan keterbatasan layanan pendidikan.

Pada tahap pertama, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,3 triliun untuk mendirikan 100 Sekolah Rakyat, dengan 63 sekolah akan mulai beroperasi pada pertengahan 2025. Sekolah-sekolah ini tersebar dari Pulau Jawa hingga Papua, mencerminkan semangat inklusi dan pemerataan.

Berbeda dengan revitalisasi sekolah umum, Sekolah Rakyat merupakan solusi khusus terhadap tantangan sosial, seperti beban biaya pendidikan personal yang seringkali tak terjangkau walau biaya operasional sekolah telah digratiskan pemerintah.

Agus Jabo menegaskan, program ini bukan hanya soal bangunan fisik, melainkan langkah pemulihan martabat warga negara miskin melalui pendidikan yang bermutu, setara, dan manusiawi.

3. Transparansi dan Tata Kelola Jadi Kunci Kepercayaan Publik

Untuk menjamin akuntabilitas, pemerintah membentuk Satgas lintas kementerian dan melibatkan lembaga audit seperti BPKP dan DPR dalam proses pengawasan. Transparansi dan tata kelola yang baik menjadi syarat mutlak agar anggaran besar ini benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan.

“Kami ingin setiap rupiah digunakan untuk perubahan nyata. Bukan proyek simbolik, tapi investasi sosial,” kata Agus Jabo.

Meski mendapatkan apresiasi, program Sekolah Rakyat juga menuai sejumlah kritik. Pengamat pendidikan, Darmaningtyas, mempertanyakan mengapa Kementerian Sosial yang memimpin program pendidikan, bukan Kemendikbud atau Kemenag. Ia juga mengkhawatirkan risiko segregasi sosial, jika sekolah ini hanya diisi oleh anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Menurutnya, tanpa interaksi sosial yang luas, ada potensi siswa terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang eksklusif dan kehilangan akses jejaring sosial yang lebih luas.

4. Jawaban Prof. Nuh dan Inspirasi dari SMA Unggulan

Kekhawatiran ini dijawab langsung oleh Prof. M. Nuh. Ia mencontohkan keberhasilan sekolah seperti SMA Unggulan CT Arsa Foundation, yang meskipun siswanya berasal dari kalangan tidak mampu, namun berhasil mencetak lulusan yang unggul dan kompetitif di kancah nasional.

Menurut Nuh, yang terpenting bukan siapa yang dikumpulkan, tetapi bagaimana semangat dan kualitas pembinaan ditanamkan. Sekolah Rakyat juga dirancang tidak terisolasi, melainkan tetap berinteraksi dengan dunia luar melalui integrasi lintas komunitas dan kunjungan ke ekosistem sosial yang beragam.

Hal ini penting agar siswa tidak merasa ‘terkotakkan’ dan tetap memiliki rasa percaya diri serta koneksi sosial yang kuat dengan masyarakat luas.

Sekolah Rakyat bukan hanya menghadirkan ruang belajar, tetapi menciptakan jembatan masa depan bagi anak-anak yang selama ini hidup dalam keterbatasan.

Jalan Baru Menuju Keadilan Sosial Lewat Pendidikan

Program Sekolah Rakyat adalah investasi jangka panjang dalam keadilan sosial. Dengan pendekatan boarding, kurikulum adaptif, dan fokus pada keterampilan hidup, inisiatif ini memberikan harapan bahwa kemiskinan tidak harus diwariskan.

Namun, keberhasilan Sekolah Rakyat sangat bergantung pada konsistensi, transparansi, dan partisipasi publik. Pemerintah harus menjamin bahwa program ini tidak berhenti di seremonial, melainkan terus tumbuh sebagai gerakan transformatif.

Jika berhasil, Sekolah Rakyat bisa menjadi contoh dunia bahwa Indonesia mampu menjawab tantangan kemiskinan dengan strategi pendidikan yang terukur, manusiawi, dan bermakna.

pendidikan

Fenomena Terkini






Trending